Tribun Pringsewu

Diskes Pringsewu Datangkan Serum Rabies dari Pemprov Tangani 3 Korban Gigitan Anjing Gila

Dinas Kesehatan Pringsewu mendatangkan serum anti rabies dari Pemerintah Provinsi Lampung.

net
ilustrasi rabies - Diskes Pringsewu Datangkan Serum Rabies dari Pemprov Tangani Tiga Korban Gigitan Anjing Gila 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Dinas Kesehatan (Diskes) Pringsewu mendatangkan serum anti rabies dari Pemerintah Provinsi Lampung.

Kadiskes Pringsewu Purhadi mengatakan, serum anti rabies tersebut untuk menangani tiga orang yang menjadi korban serangan anjing gila di Kecamatan Ambarawa.

"Siang kemarin (26 Maret 2020) kita sudah ambil dari Dinkes Provinsi Lampung," ungkap Purhadi, Jumat, 27 Maret 2020.

Serum tersebut, tambah dia, sudah ada di Puskesmas Ambarawa. Sesuai rencananya, Jumat pagi tadi disuntikkan kepada tiga pasien tersebut.

Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Pringsewu memastikan anjing yang menggigit dua bocah di Pekon Ambarawa Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu positif rabies.

Anjing Liar Penggigit Dua Bocah di Pringsewu Positif Rabies

Dua Bocah di Pringsewu Diserang dan Digigit Anjing Liar, Kadiskes Ungkap Kondisinya Saat Ini

Pasangan Dokter di Lampura Terpaksa Tunda Resepsi Pernikahan Akibat Corona, Keluarga Sampaikan Maaf

Biner Siregar Hanya Bisa Pasrah Bengkel Tambal Ban Sekaligus Tempat Tinggalnya Amblas Disapu Longsor

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Pringsewu Budi Pramono mengatakan, anjing liar tersebut positif rabies setelah spesimen otaknya mendapat pemeriksaan dari Balai Veteriner Lampung.

"Hasilnya sudah keluar, positif rabies," kata Budi, Kamis, 26 Maret 2020.

Atas hasil tersebut, tambah dia, pihaknya lantas melakukan rapat terbatas bersama camat, puskesmas dan lurah. Serta Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan).

Sedangkan untuk pasien korban, pihaknya menyerahkan ke Dinas Kesehatan untuk penanganan intensif.

Sementara itu, Bidang Peternakkan dan Kesehatan Hewan melakukan ring vaccination di daerah sekitar kejadian pada hewan pembawa rabies (HPR).

"Langkah kewaspadaan lebih kita optimalkan," kata Budi.

Diberitakan sebelumnya, dua bocah di Kabupaten Pringsewu diserang dan digigit anjing liar. Spesimen otak anjing tersebut telah dibawa ke Balai Veteriner Lampung.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Pringsewu Budi Pramono mengatakan, kasus gigitan anjing liar ini terjadi, Minggu, 22 Maret 2020 malam.

Tepatnya di Pekon Ambarawa, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu.

"Minggu malam sekitar jam tujuh lebih, anak dua, satu kelas dua SD, yang satu umur dua tahun, jalan kaki tiba-tiba diserang anjing," ungkap Budi, Selasa, 24 Maret 2020.

Ditambahkan Budi, peritiwa tersebut dilihat oleh seorang laki-laki dewasa yang kemudian datang menolong. Laki-laki penolong ini pun mendapat luka cakaran anjing di wajah dan bibir.

"Untuk anak perempuan kelas dua SD ini tergigit di daerah pipi. Kemudian anak kecil umur dua tahun tergigit di punggung," tuturnya.

Atas kejadian tersebut, lanjut Budi, tim kesehatan hewan Dinas Pertanian Pringsewu merespon cepat setelah menerima informasi, Senin, 23 Maret 2020.

Dia pun mengimbau supaya masyarakat tidak keluar pada petang hari dan kondisi gelap.

Sebab biasanya anjing yang demikian keluarnya pada saat seperti itu, mengingat takut pada cahaya.

Budi mengatakan, anjing tersangka penggigit dua bocah ini berhasil tertangkap pada Selasa siang kemarin di Pekon Ambarawa Barat.

Tertangkapnya dalam keadaan mati.

Anjing ini pun sudah dikonfirmasikan ke korban yang membetulkan bahwa anjing itu lah yang menggigit mereka.

Budi mengatakan, warga sekitar tidak ada yang mengakui sebagai pemilik anjing bermasalah tersebut.

"Ada yang mengatakan tidak ada yang pernah melihat anjing itu," katanya.

Budi mengungkapkan, bahwa memang di lingkungan tersebut terdapat anjing. Cuman untuk anjing yang menggigit tersebut tidak ada yang pernah melihat.

Sehingga disimpulkan sebagai anjing tanpa pemilik atau anjing liar. Budi menuturkan bila pihaknya sudah mengambil spesimen otak anjing dan mengirimnya ke Balai Veteriner.

"Sampai (Selasa) sore ini, kami konfirmasi ke Balai Veteriner, pengujian belum selesai," ungkapnya.

Sedangkan korban manusianya, Budi serahkan kewenangannya ke Dinas Kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Pringsewu Purhadi membenarkan terkait adanya pasien dengan kasus gigitan anjing tersebut.

Dia mengatakan, bila para korban telah mendapat penanganan medis.

"Alhamdulilah sudah membaik anak-anak tersebut," katanya.

Purhadi menambahkan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dari spesimen anjing untuk memberikan penanganan lebih lanjut terhadap para korban. (Tribunlampung.co.id/Robertus Didik)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved