Kasus Corona di Lampung
Sulpakar: UN Dibatalkan karena Corona, Kelulusan Siswa SMA Pakai Nilai Rapor
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Sulpakar menyatakan kelulusan siswa tidak menggunakan nilai Ujian Nasional (UN).
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Sulpakar menyatakan kelulusan siswa tidak menggunakan nilai Ujian Nasional (UN).
Ujian Nasional dibatalkan menyusul Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang pembatalan Ujian Nasional (UN).
"Karena UN telah dibatalkan, maka untuk kelulusan siswa juga tidak menggunakan nilai UN. Tetapi kita menggunakan nilai rapor siswa semester satu sampai lima," beber Sulpakar di hadapan pengurus MKKS SMA/SMK dan SLB di aula kantor Disdikbud Lampung, Jumat (27/3/2020).
"Tetapi nantinya akan ada ujian sekolah (US). Metode pelaksanaannya juga akan dilakukan melalui metode daring," imbuhnya.
• Disdik Lampung Selatan Tunggu Instruksi Resmi Soal Peniadaan Ujian Nasional 2020
• Disdikbud Lampung Akan Ikuti Arahan Pemerintah Soal Peniadaan UN
• BREAKING NEWS Pasien Positif Corona di Lampung Jadi 4 Orang, Kadiskes Beri Keterangan Lewat Video
• Reihana: Pasien Positif 04 di Lampung Pernah Ikut Seminar di Jakarta
Begitu pula ujian untuk kenaikan kelas juga menggunakan metode daring.
Di sisi lain, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung memperpanjang masa liburan akibat pandemi virus corona atau Covid-19 hingga 22 April 2020 mendatang.
Kadisdikbud Lampung Sulpakar mengatakan, kebijakan ini sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo dan Mendikbud dalam pencegahan penularan virus corona.
"Kebijakan ini diambil sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona. Makanya kita liburkan dan diberlakukan bagi sekolah SMA, SMK, dan SLB se-Lampung," kata Sulpakar di hadapan pengurus MKKS SMA/SMK dan SLB di aula kantor Disdikbud Lampung, Jumat (27/3/2020).
Untuk jenjang SD dan SMP, terus Sulpakar, tergantung kebijakan Disdikbud masing-masing kabupaten/kota.
Meskipun kegiatan belajar mengajar diliburkan, kata dia, siswa harus tetap belajar di rumah secara online.
"Saya minta setiap guru lebih mengontrol para siswanya untuk belajar melalui online," katanya. (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)