Kasus Corona di Lampung
Brimob Semprot Disinfektan di Pasar Natar Pakai Kipas
Pantauan Tribunlampung.co.id, Sabtu (28/3/2020), kipas tersebut terus berputar dan menyemprotkan cairan disinfektan.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Daniel Tri Hardanto
Diakui karyawan SPBU, penyediaan tempat cuci tangan ini mulai ada sejak kemarin untuk mendukung pencegahan terhadap penyebaran virus corona.

Pengunjung SPBU Amran nampak memanfaatkan fadilitas tersebut dengan melakukan cuci tangan sembari mengisi bensin.
"Tadi kebetulan dari pasar, nggak ada salahnya cuci tangan di sini mumpung ada sabun dan keran airnya," ujarnya.
Kondisi tak kalah sama juga dilakukan masyarakat lingkungan Pondok Pesantren Al-Fatah.
Selain memperketat penjagaan proyek tempat titik orang masuk dan keluar, disiapkan juga ada cuci tangan berikut sabun gratis sebelum melintasi portal.
Bahkan kendaraan yang dari arah luar, terlebih dahulu disemprot cairan disinfektan.
Warga setempat mengapresiasi langkah nyata ini, karena demi menjaga kesehatan dan kebaikan bersama.
"Bahkan warga juga diberikan cairan disinfektan gratis, tinggal membawa wadah sendiri terus disemprotkan di rumah masing-masing," kata Anwar.
Dia berharap wabah Covid-19 segera berlalu karena menghambat aktivitas pendidikan di lingkungan pondok yang sementara diliburkan.
Pihak pondok juga mengimbau masyarakat lingkungan sekitar untuk tidak banyak melakukan aktivitas di luar rumah jika tidak terlalu penting melalui pesan WhatsApp.
Polsek Natar sendiri menempel spanduk berisi maklumat Kapolri di tempat strategis, seperti pos polisi Pasar Natar, rumah ibadah, hingga SPBU.
Panir Lantas Polsek Natar Ibda Wariki membeberkan, pihaknya juga rutin melakukan imbauan ke masyarakat termasuk melalui babinkamtibmas agar masyarakat menghindari kerumunan, lebih banyak di dalam rumah, dan tidak menggelar acara hajatan untuk sementara waktu ini.
"Bagi yang tetap menggelar hajatan akan kami bubarkan mengingat bahayanya mendatangkan masal dalam kondisi pencegahan virus corona seperti saat ini. Kita juga lakukan koordinasi dengan kepala desa, babin, hingga uspika," papar Wariki. (Tribunlampung.co.id/Sulis Setia M)