Pasukan Militer Spanyol Bantu Angkut Jenazah Pasien Corona
petugas militer Spanyol harus turun tangan karena jumlah kematian yang sangat banyak dan kurangnya rumah duka yang tersedia.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Jumlah kematian akibat virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di Spanyol tergolong tinggi.
Pemerintah negara ini akan mengerahkan pasukan militer untuk membantu mengangkut jenazah orang-orang yang meninggal akibat corona virus.
Melansir SCMP, petugas militer Spanyol harus turun tangan karena jumlah kematian yang sangat banyak dan kurangnya rumah duka yang tersedia.
Langkah tersebut dilakukan saat negara tersebut mencatat angka kematian tertinggi pada satu hari selama pandemi corona virus, yaitu dengan 832 kematian baru yang dilaporkan dalam 24 jam terakhir.
Secara total, jumlah kematian di negara ini telah menembus angka 5.982 kasus.
• Ada Wabah Corona, Sidang Suap Fee Proyek Lampung Utara Digelar via Video Conference
• Ambulans Jenazah PDP Corona Diusir Warga, Bupati Gowa Buka Suara
• Ditengah Wabah Corona, Korea Utara Tembakkan 2 Rudal Balistik, Korsel Sebut Tak Pantas, Hentikan
Spanyol memiliki angka kematian tertinggi kedua di dunia setelah Italia dengan 10.023 kasus kematian.
Jumlah kasus infeksi juga terus meningkat menjadi sekitar 72.000 pada hari Sabtu (28/3/2020) lalu.
Pihak berwenang mengatakan, pengerahan pasukan militer akan berlangsung selama keadaan darurat negara tersebut masih berlangsung.
Parlemen Spanyol telah menyetujui memperpanjang selama dua minggu ke depan, hingga 11 April 2020.
Ubah gelanggang es jadi kamar mayat
Madrid menjadi daerah terdampak yang paling parah, di mana terhitung hampir setengah dari semua kematian terjadi di wilayah ini.
Awal pekan lalu, ibu kota Spanyol tersebut terpaksa mengubah gelanggang esnya menjadi kamar mayat saking banyaknya kematian di kota itu.
Perdana Menteri Pedro Sanchez mengumumkan langkah-langkah lebih keras yang dilakukan negaranya dalam upaya menekan krisis kesehatan yang terjadi.
Mulai Senin (30/3/2020), semua pekerja yang tidak dipekerjakan dalam layanan penting akan tinggal di rumah selama dua minggu.
Ia mengatakan, upah para pekerja masih akan dibayar, namun jam yang hilang akan dibayar secara bertahap di kemudian hari.
Orang-orang hanya diizinkan meninggalkan rumah hanya untuk sesuatu yang penting seperti membeli makanan atau obat-obatan.
Kegiatan di luar ruangan dan jalan-jalan saat ini juga dilarang.
"Di Spanyol, jam-jam tersulit belum datang. Virus menghantam kami tanpa ampun," kata Sanchez.
Spanyol dan Italia hampir terkunci total. Warga terkurung di rumah mereka.
Di Jerman, di mana kasus dan kematian juga meningkat, terdapat sedikit kemungkinan bahwa pembatasan negara akan berkurang sebelum 20 April 2020.
Kasus-kasus di negara dengan ekonomi terbesar Eropa telah meningkat dua kali lipat setiap lima setengah hari.
"Jumlah infeksi baru tidak memberikan alasan untuk meringankan aturan (penguncian wilayah)," kata Merkel, Sabtu (28/3/2020).
Di Inggris, Stadion Excel London akan diubah menjadi rumah sakit dan pusat perawatan baru yang direncanakan untuk Birmingham dan Manchester.
Kekurangan ruang Kekurangan ruang di unit perawatan intensif dapat memperburuk jumlah kematian di Spanyol.
Jumlah pasien di ICU melebihi kapasitas yang ada untuk pertama kalinya.
Pasien di ICU telah naik 410 orang menjadi 4.575 orang, di mana kapasitasnya hanya menampung 4.404 orang.
Para pemimpin Eropa juga berjuang untuk memberikan tanggapan bersama untuk memerangi wabah dan membatasi dampak ekonomi dari pandemi.
Perancis dan Italia mendorong langkah-langkah yang lebih komprehensif, seperti menerbitkan utang bersama untuk mengatasi krisis.
Namun, Jerman sejauh ini menolak proposal tersebut.
Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte meningkatkan koordinasi untuk membuat konfrontasi dengan Jerman dan negara-negara utara lainnya, mengingatkan pada krisis utang negara.
“Kami tidak akan mengatasi krisis ini tanpa solidaritas Eropa yang kuat, baik di bidang kesehatan maupun di bidang anggaran,” ujar Macron.
"Jika Eropa tidak mampu menghadapi tantangan, seluruh proyek Eropa berisiko kehilangan legitimasi di mata warga negara kami," kata Conte.
Kendati begitu, secercah harapan muncul, di mana tingkat infeksi baru di Spanyol melambat selama tiga hari berturut-turut. Total infeksi di Spanyol naik 8.189 menjadi 72.248 orang, meningkat 13 persen.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jumlah Kematian Tinggi, Pasukan Militer Spanyol Dikerahkan Angkut Jenazah Pasien Corona