Tetangga Tak Ada yang Mau Antar, Suami Pakai Sepeda Bawa Istri Kecelakaan ke RS
Sang suami terpaksa menggunakan sepeda karena tak ada tetangga yang bersedia mengantar korban kecelakaan tersebut ke rumah sakit.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kisah pilu seorang suami yang harus bersepeda mengantar istrinya yang mengalami kecelakaan ke rumah sakit.
Dengan menggunakan sepeda, suami harus menempuh perjalanan sejauh 12 kilometer mendorong sepeda yang digunakan untuk mengangkut istrinya.
Sang suami terpaksa menggunakan sepeda karena tak ada tetangga yang bersedia mengantar korban kecelakaan tersebut ke rumah sakit.
Peristiwa menyedihkan suami istri tersebut terjadi di India yang kini tengah melakukan lockdown akibat wabah virus corona.
India Lockdown nasional selama 21 hari mulai Selasa tengah malam (24/3/2020). Hal ini membuat semua aktivitas ruang publik terbatas.
• Pengantin Menikah Pakai Jas Hujan, Mempelai Pria Tak Sarapan hingga Suhu Badannya Tinggi
• 208 Jemaah yang Diisolasi di Masjid Kebon Jeruk Semalam Dipindah ke RS Corona Wisma Atlet
• 413 Peserta Ikut Pelatihan Petugas Haji saat Wabah Corona, 4 Orang Kini Positif dan 14 PDP
• Siti Nur Jazilah Korban Air Keras Disiram Suami, Kondisinya Kini setelah Operasi Wajah
Kisah mengharukan ini dialami pria asal Ludhiana, India.
Dia menggendong istrinya di sepeda dari Bharat Nagar, untuk mengobati lukanya di rumah sakit Kanganwal.
Pria itu harus melakukannya karena India sedang di- lockdown secara nasional, membuat opsi transportasi umum sangat terbatas.
Dilansir dari Gulf News, sang suami sempat minta tolong ke seorang pengemudi ambulans, tapi pengemudi itu meminta ongkos Rs 2.000 (sekitar Rp 427.000).
"Tidak ada yang siap mengantar kami ke rumah sakit karena lockdown."
"Pengemudi ambulans meminta Rs 2.000 yang tidak bisa saya bayarkan, jadi saya harus membawanya dengan sepeda," kata Devdutt Ram, suami wanita tersebut.
Wanita itu terluka akibat kecelakaan saat bekerja di pabriknya pada 20 Maret lalu.
"Ketika kecelakaan itu terjadi, pekerja pabrik membawanya ke rumah sakit pemerintah di Bharat Nagar."
"Dokter mengambil rontgen dadanya, dan bukannya mengobati kakinya."
"Mereka mengatakan bahwa paru-parunya penuh dengan air. Jadi saya pergi ke Kanganwal," lanjut pria asal Ludhiana tersebut.
India, negara terpadat kedua di dunia, mengumumkan lockdown nasional selama 21 hari mulai Selasa tengah malam (24/3/2020).
Lockdown yang menempatkan ratusan juta warga India dalam karantina mandiri ini ditujukan untuk mencegah penyebaran wabah virus corona.
"Ini adalah awal dari pertarungan yang panjang," tulis Perdana Menteri Narendra Modi di Twitter-nya.
"Orang-orang di negara ini telah mengumumkan hari ini bahwa kita dapat menghadapi dan mengalahkan tantangan sebesar mungkin jika kita yakin," lanjutnya.
Delhi, kota dengan populasi hampir 20 juta penduduk, menutup perbatasan daratnya mulai Senin pagi (23/3/2020), dan menutup toko-toko serta kantor swasta hingga 31 Maret.
Negara-negara bagian lain juga menerapkan lockdown sebagian atau penuh, dengan banyak menutup perbatasan, membatasi pergerakan warganya, dan menghentikan operasional sebagian besar transport umum.
Beberapa seperti Bengala Barat dengan populasi lebih dari 90 juta, me-lockdown kota-kota besar tetapi tidak di pedesaan.
Kereta api India juga membatalkan semua layanan kecuali kereta kota dan kereta barang sampai 31 Maret.
Penerbangan internasional sudah dilarang beroperasi sejak seminggu yang lalu, sementara sekolah, fasilitas hiburan dan monumen seperti ikon Taj Mahal telah ditutup.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "India Lockdown, Pria Ini Bersepeda 12 km Gendong Istrinya yang Terluka"