Virus Corona
Gara-gara Laporkan 2 Warga Tak Jalani Karantina Corona, Pria di India Tewas Dianiaya
Tak lama setelah tim medis pergi, sekelompok orang datang ke rumah Kumar, di mana dia dihajar hingga tewas.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Gara-gara melaporkan adanya warga desa yang belum menjalani prosedur tes dan karantina virus corona, seorang pria di India tewas.
Pria tersebut dihajar sekelompok orang setelah tim medis yang memeriksa warga pergi.
Korban diketahui bernama Bablu Kumar, warga Desa Madhaul, Negara Bagian Bihar.
Bablu meninggal saat dibawa ke rumah sakit pada Senin malam.
Polisi mengungkapkan, semua berawal ketika Kumar menelepon layanan virus corona, dan memberi tahu ada dua pekerja migran baru kembali dari Maharashtra.
• India Lockdown, Terjadi Kekacauan Warga Eksodus ke Kampung, Sampai Ada yang Tinggal di Atas Pohon
• Warga Desa India Isolasi Diri di Atas Pohon Tangkal Corona
• Beredar Video Menhub Budi Karya Sumadi Sedang Dirawat Dokter
• Jenderal Polisi Iriawan Pamit dari Polri, Sampaikan Surat Terbuka
Dilansir The Independent Selasa (31/3/2020), dua pria itu, Munna Mahto dan Sudhir Kumar, nampaknya tidak melakukan pemeriksaan dan pemberitahuan karantina.
Mendapat laporan itu, tim medis pun datang ke Madhaul dan melakukan pemeriksaan kepada Sudhir dan Mahto sebelum kemudian pergi.
Tak lama setelah tim medis pergi, sekelompok orang datang ke rumah Kumar, di mana dia dihajar hingga tewas.
Polisi pun bergerak cepat dan menangkap tujuh pelaku, termasuk Sudhir dan Mahto.
Kepada The Hindustan Times, kakak Kumar, Guddu, mengatakan sebenarnya adiknya itu juga berstatus pekerja migran dari Pune.
Tapi, dia pulang dua bulan sebelumnya.
Sejak pekan lalu, pemerintah India sudah mengumumkan lockdown untuk mengatasi virus corona, yang berdampak kepada 1,3 miliar warganya.
Sementara keputusan Delhi menutup perbatasan internasional dipuji pakar kesehatan, masalah pun timbul terutama dari pekerja migran.
Karena hanya mengandalkan pendapatan harian, para pekerja itu tidak punya pekerjaan dan memilih untuk kembali ke kampung halaman.
Mereka menaiki bus atau berjalan kaki hingga ratusan kilometer.
Melihat banyaknya gelombang pemudik, otoritas Bihar menerapkan aturan ketat.
Berdasarkan aturan tersebut, setiap pemudik yang kembali harus bersedia menjalani pemeriksaan dan dikarantina selama 14 hari.
Berdasarkan keterangan pejabat sipil Bihar, 50.000 pekerja migran kembali selama 24 jam terakhir.
Mereka mendapat makanan, pelayanan kesehatan, termasuk karantina.
Namun menerima gelombang sebanyak itu, apalagi bagi negara bagian miskin seperti Bihar, menciptakan atmosfer ketakutan, dan ketidakpercayaan.
Rasksh Jha, pejabat lokal kepada The Print mengungkapkan, paa pekerja itu menghadapi boikot sosial di tempat asal mereka.
"Tidak ada yang berani mendekati mereka. Kami juga tidak mempunyai cukup ruang untuk menggelar pemeriksaan," kata Rasksh. (Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Laporkan 2 Orang Tak Ikuti Prosedur Tes Virus Corona, Pria di India Tewas Dihajar"