Kasus Corona di Lampung
Dampak Corona, Penumpang Pejalan Kaki di Pelabuhan Bakauheni Turun 23 Persen
Jumlah penumpang pejalan kaki yang menyeberang ke pulau Jawa, menjadi yang paling tinggi penurunannya. dipengaruhi oleh kasus pandemi virus corona.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Reny Fitriani
Laporan Wartawan Tribun Lyyampung Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA – Jumlah penumpang pejalan kaki yang menyeberang ke pulau Jawa, menjadi yang paling tinggi penurunannya pada bulan Maret kemarin.
Ini dipengaruhi oleh adanya kasus pandemi virus corona (covid-19) di Indonesia yang secara resmi dikofirmasi pemerintah pada 2 Maret silam.
Dari data angkutan penyeberangan pelabuhan Bakauheni perbandingan year to year untuk bulan yang sama dengan volume angkutan di tahun 2019 lalu.
Untuk penumpang pejalan kaki ini turun 23 persen.
“Bulan maret 2019 lalu, jumlah angkutan pejalan kaki sebanyak 83.056 orang. Bulan maret kemarin, jumlah penumpang pejalan kaki hanya 63.790 orang,” ujar General Manajer PT ASDP cabang Bakauheni, Solikin, Jumat (3/4/2020).
• ASDP Optimalkan Tiket Online, 1 Mei Berlaku Full untuk Rute Bakauheni-Merak
• Warga Way Kanan Meninggal Dunia Diduga Kena Virus Corona, Sempat Alami Demam Disertai Batuk
• Pasien Positif Corona Lampung Bertambah 3, Reihana: Ketiganya Punya Riwayat dari Luar Lampung
• NasDem dan PAN Sisihkan Setengah Gaji Anggota Legislatif untuk Penanganan Covid-19
Tidak hanya pada penumpang pejalan kaki, untuk angkutan kendaraan pun mengalami penurunan.
Terutama pada kendaraan sepeda motor, mobil pribadi dan bus.
Untuk mobil pribadi penurunannya mencapai 14 persen.
Untuk bus besar penurunannya mencapai 12 persen.
Sedangkan untuk truk angkutan barang relatif normal. Bahkan ada kenaikan.
“Untuk truk barang ini kenaikannya antar 8 – 13 persen,” kata Solikin
Namun secara umum, untuk angkutan penyeberangan di pelabuhan Bakauheni pada bulan Maret kemarin turun 4 persen jika dibandingkan dengan bulan Maret 2019 silam.
“Kalau perbandingannya dengan bulan Februari 2020 kemarin, kita belum tahu. Tetapi kecendrungannya turun,” kata Solikin.
Menurut dirinya, adanya penyeberan virus covid-19 turut berdampak pada arus penyeberangan.
Terutama untuk orang/penumpang pejalan kaki.
Karena banyak warga masyarakat dari pulau Jawa yang menunda untuk bepergian ke pulau Jawa.
Terutama ke daerah Jakarta, Bekasi, Depok dan Bogor yang jadi daerah pandemi covid-19.(Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo)