Berita Nasional
Sebut Luhut Pentingkan Diri Sendiri daripada Corona, Said Didu Diultimatum Minta Maaf 1x24 Jam
Maka dari itu, melalui Jodi, Luhut meminta agar Said Didu menyatakan maaf secara langsung kepada dan juga melalui seluruh sosial medianya terhitung mu
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pernyataan mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu yang diunggah di kanal Youtube Said Didu Muhammad Said Didu yang merupakan hasil wawancarai dengan Hersubeno Arief berdurasi 22 menit beberapa waktu lalu, berbuntut panjang.
Pasalnya pernyataan dalam video tersebut telah membuat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Menhub Ad Interim Luhut Binsar Pandjaitan merasa disudutkan.
Akibatnya Luhut pun mengancam menuntut mantan Said Didu atas pernyataannya ke ranah hukum.
Karena dalam Video tersebut Said Didu menyatakan Luhut dinilai mementingkan keuntungan pribadi saja tanpa memikirkan penanganan virus corona.
“Bila dalam dua kali 24 jam tidak minta maaf maka kami akan menempuh jalur hukum sesuai perundang-undangan yang berlaku," ujar Juru Bicara Luhut, Jodi Mahardi melalui keterangan tertulis, Jumat (3/4/2020).
• Said Didu Sentil Jokowi Lewat Cuitan, Mahfud MD Bela Presiden Sebut Said yang Keliru
• Bupati Ingatkan Jenderal Luhut Tak Bicara Sembarangan: Kami Lakukan Demi Rakyat, Bukan Demi Jabatan
• Pasukan Elite Kolaborasi Prabowo dan Luhut B Panjaitan, Keduanya Dikirim ke Jerman untuk Belajar
Jodi juga membenarkan bahwa pimpinannya tersebut telah mengetahui kejadian pencemaran nama baik Luhut.
Maka dari itu, melalui Jodi, Luhut meminta agar Said Didu menyatakan maaf secara langsung kepada dan juga melalui seluruh sosial medianya terhitung mulai hari ini.
“Secara keseluruhan seseorang dapat dikenakan pasal hate speech, pasal 317 KUHP dan 318 KUHP dan juga dapat dikenakan Pasal 45A ayat 2 UU Nomor 19 tahun 2016 terkait ITE
jika menyebarkan ujaran kebencian, yaitu bisa memprovokasi, menghasut, serta penyebaran kabar atau berita bohong melalui media sosial,” tegas Jodi.
Asal mula tuntutan ini terjadi dari kanal Youtube Said Didu Muhammad Said Didu yang diwawancarai Hersubeno Arief berdurasi 22 menit beberapa waktu lalu.
Dalam video tersebut, Said Didu menyoroti soal isu persiapan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru yang masih terus berjalan di tengah usaha pemerintah dan semua pihak menangani wabah Covid-19.
Said Didu mengatakan bahwa hal tersebut menunjukkan bahwa pemerintah tidak memprioritaskan masalah kesejahteraan rakyat umum, dan hanya mementingkan legacy.
Said Didu menyebutkan bahwa Luhut ngotot agar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tidak “mengganggu” dana untuk pembangunan IKN baru dan hal tersebut dapat menambah beban utang negara.
“Kenapa itu dilakukan karena ada pihak yang ngotot untuk agar anggarannnya tidak dipotong. dan saya pikir Pimpro (Pimpinan Proyek,red.) pemindahan ibu kota,
Luhut Pandjaitan, itulah yang ngotot agar anggarannya tidak dipotong. sehingga Sri Mulyani punya ide untuk menaikkan jumlah utang,” ucap Said Didu dalam video tersebut.