Kasus Corona di Indonesia
Kapal Dilarang Sandar karena Corona, Penumpang KM Lambelu Nekat Lompat ke Laut
Namun KM Lambelu dilarang sandar karena diduga 3 anak buah kapal (ABK) tersebut terjangkit Covid-19.
Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo kemudian mengizinkan kapal bersandar di pelabuhan, tetapi penumpang tidak boleh turun.
"Kapal kami sandarkan. Para penumpang tidak boleh turun sebelum tim kesehatan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan rekomendasi," kata Roberto, Selasa (7/4/2020).
Diizinkan Karena Alasan Kemanusiaan
Pemerintah Kabupaten Sikka, NTT, terpaksa mengizinkan KM Lambelu bersandar di Pelabuhan Lorens Say, Maumere, Selasa malam.
Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo mengizinkan kapal tersebut bersandar karena alasan kemanusiaan.
Keputusan itu diambil setelah Roberto dan Forkompida Sikka bernegosiasi dengan para penumpang di atas kapal.
"Keputusan ini sebagai pertimbangan kemanusiaan. Meskipun dalam kapal sudah ada yang teridentifikasi Covid-19. Sekarang kapal akan bersandar di pelabuhan," kata Bupati kepada sejumlah awak media, Selasa malam.
Roberto menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Sikka telah meminta kapal dan para penumpang kembali ke Makassar.
Tapi, Dinas Perhubungan Provinsi NTT melalui edarannya tetap mengizinkan KM Lambelu bersandar di pelabuhan.
Pemkab Sikka pun telah menyiapkan petugas medis dan ruang karantina massal di Gedung Sikka Convention Center.
Penumpang yang dikarantina hanya yang berasal dari Kabupaten Sikka.
Sementara, penumpang dari Kabupaten Nagekeo, Ende, dan Flores Timur tetap di kapal menunggu dijemput pemkab masing-masing.
(Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KM Lambelu Diizinkan Bersandar, Bupati Sikka: Alasan Kemanusiaan"dan "KM Lambelu Dilarang Bersandar karena ABK Diduga Terjangkit Covid-19, Penumpang Teriak dan Lompat ke Laut"