Erupsi GAK
Live Streaming Gunung Anak Krakatau Meletus Jumat Malam 10 April 2020 hingga Kondisi Terkini
Video live streaming detik-detik Gunung Anak Krakatau meletus hingga kondisi terkini pada Sabtu (11/4/2020).
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN - Video Live Streaming detik-detik Gunung Anak Krakatau meletus hingga kondisi terkini pada Sabtu (11/4/2020).
Gunung Anak Krakatau meletus pada Jumat (10/4/2020) malam.
Adapun, video Live Streaming Gunung Anak Krakatau meletus ditayangkan VolcanoYT.
Video Live Streaming tersebut memperlihatkan tayangan kamera CCTV.
Berikut, tautan atau link Live Streaming Gunung Anak Krakatau meletus.
Sebelumnya, sebuah video detik-detik Gunung Anak Krakatau meletus beredar di media sosial Twitter.
Dalam video tersebut, Gunung Anak Krakatau atau GAK tampak mengeluarkan asap tebal saat terjadi erupsi pada Jumat (10/4/2020) malam.
• BREAKING NEWS: Dengar Letusan Gunung Anak Krakatau, Warga Lampung Selatan Lari ke Tempat Tinggi
• Video Detik-detik Gunung Anak Krakatau Meletus, Warga Lampung Selatan Mengungsi
• Setelah Gunung Anak Krakatau Meletus, Warga Lampung Selatan Cium Bau Belerang
• Erupsi Gunung Anak Krakatau Status Waspada, Warga Dilarang Mendekat Radius 2 Kilometer
Video berdurasi 30 detik itu satu di antaranya dibagikan akun Twitter @twitpost pada Sabtu (11/4/2020) dini hari.
"Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda antara Provinsi Banten dan Lampung meletus hebat Jumat malam 10 April 2020."
"Namun hingga Sabtu dini hari 11 April 2020, letusan terpantau terus diperbaik," demikian twit akun @twitpost.
Selain Twitter @twitpost, akun Twitter lain yang turut membagikan video detik-detik Gunung Anak Krakatau meletus adalah @howdyindonesia.
Warga berkumpul
Sejumlah warga Kalianda, Lampung Selatan tampak masih bersiaga hingga Sabtu (11/4/2020) dini hari.
Hal itu setelah mereka mendengar letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) pada Jumat (10/4/2020) malam.
Para warga tampak berkumpul di depan rumah masing-masing.
Sementara, sebagian warga lainnya memilih untuk langsung mengungsi dengan pergi ke tempat yang lebih tinggi.
Gunung Anak Krakatau Erupsi pada Jumat (10/4/2020) malam.
Berdasarkan data dari Kementerian ESDM di situs magma.vsi.esdm.go.id/, letusan Gunung Anak Krakatau terjadi sebanyak 2 kali pada Jumat malam.
Letusan pertama terjadi pada pukul 21.58 WIB, dengan estimasi kolom abu mencapai ketinggian 357 meter di atas permukaan laut.
Sementara, letusan GAK kedua terjadi pada pukul 22.35 WIB, dengan estimasi kolom abu mencapai ketinggian 657 meter di atas permukaan laut.
Seorang warga Kalianda, Lampung Selatan, M Yoga Nugroho mengungkapkan, warga langsung keluar rumah setelah mendengar suara letusan Gunung Anak Krakatau.
Sebagian warga pun langsung memilih mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
"Mereka naik ke tempat lebih tinggi dan nunggu," kata Yoga kepada Tribunlampung.co.id, Sabtu dini hari.
Setelah terdengar suara letusan, Yoga mengungkapkan, warga mencium bau belerang.
"Di (Kecamatan) Rajabasa, sudah ada abu bertebaran," ungkap Yoga.
Cium bau belerang
Warga Kalianda, Lampung Selatan mengaku mencium bau belerang setelah peristiwa Gunung Anak Krakatau meletus pada Jumat (10/4/2020) malam.
Warga Kalianda, Lampung Selatan, Agung mengungkapkan, warga mencium bau belerang setelah terdengar dentuman saat Gunung Anak Krakatau meletus.
"Bau belerang tercium," kata Agung, Sabtu (11/4/2020) dini hari.
Setelah mendengar suara letusan Gunung Anak Krakatau, Agung menuturkan, warga langsung mengungsi.
Mereka memilih pergi ke tempat lebih tinggi, yaitu kawasan perbukitan.
Hingga Sabtu (11/4/2020) dini hari, warga masih mengungsi di bukit-bukit.
"Terutama, warga yang di pesisir langsung mengungsi ke tempat lebih tinggi. Warga di pesisir (Kecamatan) Rajabasa banyak yang ngungsi," ungkap Agung.
Warga yang mengungsi, lanjut Agung, berasal dari Desa Kunjir, Way Muli, Rajabasa, dan desa lain yang berada di daerah pesisir Lampung Selatan.
Sementara, tayangan video Live Streaming detik-detik Gunung Anak Krakatau meletus hingga kondisi terkini pada Sabtu (11/4/2020) dapat dilihat pada tautan di atas. (Tribunlampung.co.id)