Pandemi Meluas, Lockdown di India Diperpanjang 2 Minggu Lagi

Hari ini, posisi India lebih baik daripada banyak negara maju karena kami memulai lockdown lebih awal.

(RAJAT GUPTA/EPA-EFE)
Lebih dari 1.000 peserta tabligh akbar yang digelar di Nizamuddin, New Delhi, India, dipindahkan dari lokasi, dan 24 di antaranya positif terinfeksi virus corona. Tabligh akbar ini digelar pada 31 Maret 2020. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Lockdown di India akan diperpanjang untuk menekan pandemi virus corona selama dua minggu ke depan. 

Keputusan Perdana Menteri India Narendra Modi akan memperpanjang lockdown dikonfirmasi oleh para menteri negara setelah pembicaraan pada Sabtu (11/4/2020) tentang dampak virus corona yang terus meningkat di negara itu.

Lockdown tiga minggu yang sebelumnya diberlakukan akan berakhir Selasa (14/4/2020).

Dua negara bagian, Odisha dan Punjab telah memperpanjang lockdown sekitar dua minggu.

UPDATE 402.709 Orang Sembuh dari Virus Corona, 108.770 Orang Meninggal Dunia

Gara-gara Lockdown, Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembaki saat Naik Mobil

Warga yang Protes Lockdown Ditembak Mati Tentara Nigeria

Namun para kritikus mengatakan lockdown nasional diperlukan untuk menghentikan orang-orang yang melakukan mobilitas di dalam negara itu karena berpotensi membawa virus.

India sejauh ini melaporkan sekitar 7.500 kasus virus corona dan 240 kasus kematian.

Tetapi pemerintah mengatakan tidak ada transmisi komunitas.

Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal mengatakan di Twitter setelah pembicaraan dengan semua menteri negara bahwa Modi telah mengambil "keputusan yang tepat" untuk memperpanjang penutupan.

"Hari ini, posisi India lebih baik daripada banyak negara maju karena kami memulai lockdown lebih awal. Jika dihentikan sekarang, semua keuntungan yang sudah kita mulai akan hilang."

Para menteri lain yang juga ikut dalam pembicaraan konferensi video pada Sabtu mengatakan kepada media bahwa lockdown akan berlangsung selama dua minggu lagi.

Pemerintah tidak membuat pengumuman segera dan pejabat mengatakan Modi mungkin tidak membuat pernyataan sampai Minggu (12/4/2020).

Menurut laporan, pemerintah Hindu-nasionalis merasa khawatir tentang dampak pembatasan dan larangan penerbangan internasional terhadap ekonomi, yang melambat bahkan sebelum krisis pandemi ini masif menyebar.

Jutaan orang telah kehilangan pekerjaan dalam tiga minggu terakhir dan lockdown itu memicu migrasi massal ketika para pekerja menuju desa asal mereka.

Setiap negara bagian sekarang telah menyatakan ada kasus virus corona di wilayahnya, tetapi Maharashtra, yang termasuk ibu kota keuangan Mumbai, berada di antara yang paling parah kasus positifnya.

Negara bagian barat memiliki lebih dari 1.600 kasus dan lebih dari 110 kematian dari total kasus di India.

Selain itu, virus corona menyebar dengan sangat mengkhawatirkan di distrik Dharavi, Mumbai, salah satu daerah kumuh terbesar di Asia.

Juru bicara dewan Mumbai Vijay Khabale-Patil mengatakan kepada media Perancis AFP bahwa lebih banyak kasus telah terungkap di "kamp-kamp medis yang luas di Dharavi dan daerah-daerah lain di Mumbai untuk menguji lebih banyak orang."

Dia mengatakan sekarang ada 28 kasus di daerah kumuh dan tiga orang telah meninggal di sana akibat virus corona.

Ibu kotanya, Delhi, juga mengalami peningkatan jumlah korban dengan lebih dari 180 kasus ketika dinyatakan pada Jumat (10/4/2020).

Sehingga total sekarang di Delhi menjadi 865 kasus positif akan penyakit Covid-19.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wabah Covid-19, India Perpanjang Lockdown Dua Minggu"

 

3 Orang Ajak Warga Tolak Pemakaman Jenazah Korban Corona Ditangkap Polisi

Anggota Brimob Polda Lampung Jadi Korban Serangan KKB Papua di Area Freeport

Mutasi Besar-besaran Perwira TNI, 329 Kolonel hingga Mayjen Seluruh Matra Dimutasi

Daftar Lengkap Perubahan Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2020, Tak Ada Libur Lebaran?

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved