Kasus Corona di Indonesia

Pasien Corona Berbohong, RSUD dr Soedjati Soemdiardjo Gelar Rapid Test Massal

Pasalnya, pasien positif corona tidak jujur saat dilakukan pemeriksaan oleh tim medis.

Editor: wakos reza gautama
SHUTTERSTOCK via kompas.com
Ilustrasi. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, GROBOGAN - Transparansi menjadi penting dalam menangani penyebaran virus corona.

Karena jika tidak transparan, maka penyebaran virus corona semakin sulit dilacak yang berakibat penyebaran semakin luas.

Inilah yang terjadi pada seorang pasien positif Covid-19 asal Kecamatan Geyer, Grobogan, Jawa Tengah.

Pasien tersebut tidak jujur mengenai riwayat perjalanannya selama ini.

Karena itu ia ditangani sebagai pasien biasa saat masuk RSUD dr Soedjati Soemdiardjo Purwodadi. 

Indonesia Berpotensi Jadi Episentrum Baru Virus Corona

Calon Perwira Polisi asal Sumbar Positif Corona

Pedangdut Meninggal Saat Masak di Dapur, Suami Kaget namun Tak Langsung Menolong

Pencuri Gasak 6.000 Lembar Masker di dalam Gudang Terekam CCTV

Pasien tak diisolasi dan tenaga kesehatan yang menangani tak menggunakan prosedur penanganan pasien covid-19.

Belakangan diketahui ia dinyatakan positif corona. 

Ternyata si pasien baru mengaku bahwa ia habis melakukan perjalanan ke luar negeri dan Yogyakarta. 

Ini membuat geger para pegawai dan pasien di RSUD dr Soedjati Soemdiardjo Purwodadi.

Pasalnya, pasien tersebut tidak jujur saat dilakukan pemeriksaan oleh tim medis.

Akibat ulah yang dilakukan itu, puluhan pekerja di RSUD tersebut kini harus mengantre untuk menjalani rapid test.

Sedangkan, beberapa pasien di antaranya terpaksa harus dilakukan tracing atau pelacakan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Wakil Direktur RSUD dr Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Titik Wahyuningsih mengatakan, pasien tersebut saat pertama dilakukan perawatan di RSUD Soedjati Soemdiardjo mengaku tidak pernah ke luar negeri maupun ke daerah yang statusnya zona merah Covid-19.

Karena keterangan itu, akhirnya pasien yang bersangkutan tidak ditempatkan di ruang isolasi, namun dirawat di ruang bangsal Aster bersama pasien lainnya terhitung mulai 24 Maret 2020.

Setelah hampir satu minggu dilakukan perawatan di ruang bangsal RSUD itu, oleh dokter spesialis dinyatakan pasien berusia 47 tahun tersebut ditemukan gejala pneumonia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved