Berita Nasional

Alasan Komplotan Rampok Wetonan Beraksi Setiap Tanggal 6, Tertangkap karena Tak Jalani Ritual

Kelompok Wetonan beraksi lintas provinsi dan tak segan menghabisi korbannya.

Editor: wakos reza gautama
Tribun Jakarta/Elga Hikari Putra
Polisi menggelar jumpa pers kasus perampokan emas di Pasar Kemiri 

Arsya menerangkan penangkapan para pelaku terjadi di kawasan Sawangan, Depok, Jawa Barat, Minggu (12/4/2020).

Punya ritual tertentu

Dalam rilis perkara pada Senin sore itu, Yusri menjelaskan Kelompok Wetonan punya ritual tertentu. 

Mereka punya hitung-hitungan hari agar setiap aksinya berhasil dan jejak kejahatan mereka tak terendus oleh pihak kepolisian.

"Wetonan karena ada satu kepercayaan yang mereka anut," ungkap Yusri.

Yusri menjelaskan, salah satu kepercayaan yang dianut kelompok ini, mereka selalu beraksi di tanggal enam.

Ini mengaca pada kasus perampokan di Pasar Kemiri, Kembangan, yakni pada 6 April 2020.

Begitu juga ketika Kelompok Wetonan ini merampok toko emas di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 6 Desember 2019.

"Jadi sifat kaya kejawen. Di Kemayoran juga tanggal enam dan beberapa tempat lain tanggal enam," sambung Yusri.

Selain itu, ucap Yusri, kewajiban yang diterapkan kawanan ini yakni selalu membawa hasil rampokannya ke wilayah Jawa Tengah.

"Setiap selesai lakukan kejahatan mereka harus berangkat ke Jawa Tengah."

"Di mana pun mereka rampok itu harus masuk Jawa Tengah agar buang sial dan tidak tertangkap," kata Yusri.

Polisi menyebut, dari pengakuan tersangka mereka telah empat kali beraksi.

Dalam tiga kali aksi sebelumnya, mereka belum pernah tersentuh meski sempat beraksi di Kalimantan.

Menurut keyakinan pelaku lantaran mereka menaati aturan yang diterapkan dalam kelompok ini.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved