Berita Nasional
Alasan Komplotan Rampok Wetonan Beraksi Setiap Tanggal 6, Tertangkap karena Tak Jalani Ritual
Kelompok Wetonan beraksi lintas provinsi dan tak segan menghabisi korbannya.
"Dia (pelaku) nodongin dari atas sepeda motornya ke arah orang yang pada ngelihat," ujar Anton yang saat itu ada di pangkalan ojek di seberang toko emas.
"Namanya ditodong pistol kan kita takut akhirnya pada kabur. Jadi enggak ada yang berani rekam," sambung Anton.
Anton menyaksikan pelaku berjumlah empat orang, datang mengendarai dua sepeda motor dan memakai helm serta penutup wajah.
Sempat Anton melihat pemilik dan karyawan toko sedang diancam oleh dua pelaku.
"Ada dua yang di dalam ngancem pemilik dan karyawan toko dan ada yang jaga di luar. Nah yang di luar itu yang nodongin ke arah warga," paparnya.
Ia melihat ada tiga senjata yang dibawa kawanan pelaku. Seingat dia, perampokan itu berlangsung cepat.
Setelah pelaku kabur, barulah pemilik toko berteriak minta tolong dan warga ada yang berusaha menghadangnya.
"Kejadiannya cepat, enggak sampai lima menit lah. Dia kabur ke arah Basmol karena emang jalanan kan sepi pas semenjak corona," ujarnya.
Rahmat (35) warga yang ditemui di sekitar lokasi perampokan mengaku sempat mendengar dua suara tembakan dari arah pelaku.
Mendengar suara letupan senjata, warga pun berhenti mengejar lantaran ketakutan.
"Pas kita pada mau ngejar di ujung sana kedengeran suara tembakan dua kali, saya emang enggak lihat dia nembak, cuma dengar suara tembakan aja," kata Rahmat.
Saat perampokan kondisi di pasar memang sepi lantaran banyak orang mengurung diri di rumah karena virus corona atau Covid-19.
"Tadi siang emang sepi. Kalau enggak pas lagi corona mah rame terus disini. Kan di seberang toko itu ada pangkalan ojek," tuturnya.
(Tribun Jakarta)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Abaikan Ritual Ini Perampok Kelompok Wetonan Asal Demak Tertangkap, 3 Tewas Usai Kalah Adu Tembak"