PSBB di Bekasi
Hari Pertama Penerapan PSBB, Pemotor di Bekasi Dihukum Push Up karena Tak Pakai Masker
Pada hari pertama penerapan PSBB di Bekasi, misalnya, masih banyak warga yang melanggar aturan. Petugas pun tak segan-segan memberi hukuman push up.
Kemudian isi penumpang di rangkaian kereta juga tak penuh.
Para penumpang KRL juga mematuhi aturan dengan menjaga jarak dan menggunakan masker.

Saat awal masuk di stasiun petugas memeriksa suhu tubuh dan juga kelengkapan masker.
Jika tidak memenuhi maka disuruh kembali pulang.
Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto yang tinjau langsung suasana Stasiun Bekasi.
Ia apresiasi ke masyarakat yang telah patuhi aturan PSBB terkait penggunaan masker dan physical distancing.
"Semua sudah dijalankan, diharapkan kesadaran ini terus terbangun, jangan sampai ada penumpukan atau desak-desakan," kata Tri saat meninjau Stasiun Bekasi, pada Rabu (15/4/2020).
Tri menerangkan bagi warga yang menggunakan KRL Commuter Line jangan memaksakan diri ketika sudah tidak bisa lagi membawa penumpang.
Sebab, tiap rangkaian hanya boleh diisi 50 persen penumpang.
"Tinggal dibangun kesadaran, kalau enggak ada kereta satu karena penuh, ada kereta kedua, dan terus ketiga."
"Jangan sampai berdesakan, dan jaga jarak selalu," beber dia.
Tri juga berharap, warga Kota Bekasi yang masih harus bekerja di DKI Jakarta harus tetap patuhi aturan PSBB.
"Kalau awalnya tertib sampai di Jakarta tertib. Jadi apa yang kita lakukan di PSBB ini optimal," jelas dia.
Tri menambahkan demi mendukung PSBB Pemkot Bekasi telah meminta agar ada pengurangan jadwal perjalanan KRL.
Bahkan ia berharap ada penghentian operasional perjalanan KRL selama PSBB ini.