Badak Lampung FC
Jaga Stamina Selama Libur Kompetisi, Kiper BLFC Dikri Yusron Afafa Jogging ke Puncak Bukit Bintang
Pria kelahiran 8 Januari 1995 ini memanfaatkan waktu liburnya dengan jogging ke Puncak Bukit Bintang.
Penulis: Muhammad Hardiansyah Kusuma | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung Muhammad Hardiansyah Kusuma
TRIBUN LAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Libur liga 2 akibat pandemi Covid-19 tak membuat pemain Badak Lampung FC berleha-leha tanpa berolahraga.
Seperti halnya yang dilakukan kiper Badak Lampung FC Dikri Yusron Afafa.
Pria kelahiran 8 Januari 1995 ini memanfaatkan waktu liburnya dengan jogging ke Puncak Bukit Bintang, tepatnya di Desa Mandalamekar, Kecamatan Cimeunyan, Kabupaten Bandung Jawa Barat.
"Selama libur kompetisi tetap jaga kondisi dan kebugaran tubuh, tiga hari sekali jogging ke Puncak Bukit Bintang di belakang rumah," kata mantan kiper Sriwijaya FC musim lalu ini kepada Tribunlampung.co.id, Rabu (15/4/2020).
• Pemain BLFC Yongki Ariwibowo Lelang Jersey Bersejarah, Bantu Masyarakat Terdampak Corona
• Aktivitas Pemain BLFC Libur Kompetisi Liga 2, Main Play Station, Game Online PUBG, dan Gowes
• Libur Liga 2 2020, Pemain Badak Lampung Syahrul Mustofa Urus Sapi dan Cari Pakannya
• 10 Pemain Badak Lampung FC dengan Jumlah Followers Instagram Terbanyak, Yongki Ariwibowo Teratas
"Kebetulan bukitnya bagus, dan sepi dari keramaian, kalau setiap harinya latihan pagi aja di rumah push up, sit up dan lain-lain," tambahnya.
Dirinya juga menuturkan jogging biasanya dilakukan bersama ketiga temannya.
Jarak yang ia tempuh saat jogging ke Puncak Bukit Bintang pulang pergi sejauh 10 kilometer (KM).
"Kurang lebih pulang pergi 10 kilometer, biasanya bertiga sama temen. Berangkatnya jogging, kalo pulangnya kan turun jadi lebih santai," jelasnya.
Selain itu selesai latihan setiap harinya selama di rumah Dikri mengaku mengurus usaha bisnis ekspedisi miliknya.
Usaha yang ditekuninya ini kurang lebih sudah berjalan beberapa tahun beberapa tahun belakangan, bentuk pengirimannya hanya ke negara Hongkong saja.
"Selesai latihan biasanya kan jam 10 pagi, biasa ngurusin usaha ekpedisi. Usaha ekpedisi ke Hongkong,tapi emang cuman kirim barang ke Hongkong aja," katanya.
Akan tetapi ia menuturkan akibat pandemi Covid-19 ini usaha miliknya mengalami penurunan yang sangat signifikan.
Adapun bentuk barang yang ia kirim melalui usaha ekpedisi miliknya berupa makanan, kosmetik, pakaian, sepatu dan lain sebagainya.
"Itu kirim barang kayak biasanya aja, kayak makanan, kosmetik, pakaian, sepatu dan lainnya.