Sopir Ambulans Tiap Hari Angkut Puluhan Jenazah Pasien Corona, Ingin Naik Tronton Keliling Jakarta

Jerit pilu seorang sopir ambulans yang setiap hari mengangkut puluhan jenazah pasien corona di Jakarta untuk dimakamkan.

tribunnews.com
Sopir Ambulans Tiap Hari Angkut Puluhan Jenazah Pasien Corona, Ingin Naik Tronton Keliling Jakarta. FOTO Mobil jenazah antre untuk memakamkan jenazah dengan SOP Covid-19 di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Minggu (5/4/2020). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID -- Jerit pilu seorang sopir ambulans yang setiap hari mengangkut puluhan jenazah pasien corona di Jakarta untuk dimakamkan.

Sopir ambulans beranama Muhammad Nursyamsurya mengungkapkan permintaannya pada warga agar bisa merayakan Ramadhan dan Idul Fitri bersama keluarga.

Saking geregetan dengan sikap warga, Muhammad Nursyamsurya ingin naik tronton sambil teriak-teriak.

Saya ingin naik tronton pergi jalan raya di Jakarta dan berteriak dengan keras untuk memberi tahu pada warga Jakarta karena saat ini masih penuh dan macet.

Tolonglah kalian semua tinggal di dalam rumah, bila tidak ingin Anda atau keluarga Anda meninggal dunia dalam kondisi wabah virus corona ini.

2 Pasien PDP Corona Melahirkan di RSUD, Nasib Bayi Harus Dipisah dari Ibunya

Gara-gara Corona Pesawat Kosong Cuma Ada 1 Penumpang, Pilot sampai Menghampiri Beri Penjelasan

Hasil Rapid Test Corona Bocor, Kepala Lab Langsung Dicopot dan Pegawainya Dikenai Sanksi

Tahukah Anda, saya setiap hari telah memakamkam puluhan jenazah dan semakin hari semakin bertambah

Halo tolong kalian diam di rumah kalau kalian tahu sudah berapa jenazah yang kami makamkan tiap hari

Pasti kalian akan sedih bila tahu bila Anda atau keluarga Anda meninggal karena virus corona hari ini, jenazah Anda tidak ada yang diantar keluarga, tidak ada yang didoai dan jenazah langsung dimasukkan liang lahat

Saya minta tolong pada masyarakat tetap di rumah untuk beberapa hari ini saja

Apalagi kita tidak tahu kondisi ini sampai kapan kita tahu,

Belum lagi sebentar lagi kita memasuki bulan puasa,

Siapa yang tidak ingin tarawih berjamahaah di masjid, berpuasa dan merayakan Idul Fitri,

Sebaiknya Anda tahu kami memakamkan jenazah sudah puluhan tiap, hari, kita punya keluarga, punya tetangga

Itulah tangisan dan keinginan seorang sopir mobil jenazah Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Muhammad Nursyamsurya saat bercerita soal pasien meninggal Covid-19 yang kian bertambah.

Sebagai pihak yang berhadapan langsung dengan jenazah Covid-19, pria yan akrab disapa Pak Syam menjelaskan bahwa angka kematian akibat wabah virus corona terus meningkat.

Sebab diakui Pak Syam, tiap menit dirinya dan dinas DKI Jakarta selalu menerima telepon guna pengurusan jenazah Covid-19.

Sedih melihat kenyataan tersebut, Pak Syam pun mengurai curhatannya kepada Najwa Shihab.

Diwartakan sebelumnya, kasus positif virus corona di Indonesia telah menembus angka 5.136 pasien.

Hingga Rabu (15/4/2020), jumlah pasien yang dinyatakan meninggal dunia akibat virus corona 469 orang.

Dalam tayangan Mata Najwa, Rabu (15/4/2020), Pak Syam bercerita soal pekerjaannya sebagai sopir ambulans khusus jenazah akibat Covid-19.

Setiap hari, Pak Syam mengaku mengantar puluhan jenazah Covid-19 untuk dimakamkan di TPU Tegal Alur dan Pondok Rangon.

Saat pertama kali mengantar jenazah Covid-19, Pak Syam mengaku biasa saja.

Namun semakin hari, perasaan sedih Pak Syam justru memuncak.

Karena tiap hari, jumlah jenazah Covid-19 yang diantar Pak Syam kian bertambah.

"Ada rasa khawatir, manusiawi, tapi bertambahnya hari ke hari, yang meninggal, itu yang membuat kami sedih.

Awalnya biasa, semakin hari semakin bertambah tiap harinya," ungkap Pak Syam.

Kesal, Pak Syam pun mengurai kegeramannya kepada masyarakat DKI Jakarta.

Wabah virus corona nyatanya tak mampu menyadarkan warga DKI Jakarta tentang pentingnya berdiam diri di rumah.

Dengan nada gusar, Pak Syam pun mengaku ingin sekali menegur semua masyarakat DKI Jakarta.

Pak Syam ingin membagi ceritanya yang tiap hari harus membawa puluhan jenazah Covid-19 kepada masyarakat agar sadar.

"Saya pengin naik pakai tronton, teriak di jalanan, kepada masyarakat, tolong kalian diam di rumah, tolong ikuti anjuran pemerintah.

Kalau kalian tahu berapa banyak jenazah yang kami makamkan tiap hari, pasti kalian sedih," pungkas Pak Syam.

Melanjutkan kegusarannya, Pak Syam pun mengurai kisah soal jenazah Covid-19.

Diakui Pak Syam, masyarakat pasti akan ikut pilu kala mengetahui bahwa jenazah Covid-19 tidak diantar keluarga.

Karenanya, Pak Syam pun dengan keras mengimbau masyarakat agar diam di rumah.

"Jenazah itu enggak ada yang diantar, enggak ada yang didoain, langsung masuk ke liang lahat, saya minta tolong kepada masyarakat tetap di rumah. Ini enggak jelas, sampai kapan mba," kata Pak Syam.

Tak lagi kuasa menahan kesedihan, air mata Pak Syam pun tumpah.

Yakni kala mengingat sebentar lagi akan datang bulan suci Ramadhan.

Di tengah wabah virus corona, beberapa aktivitas di bulan Ramadhan seperti sholat tarawih di masjid akan dibatasi.

Hal tersebut dilakukan guna mencegah penularan virus corona yang semakin besar.

Mengingat hal tersebut, Pak Syam pun meminta dengan sangat kepada masyarakat agar diam di rumah.

"Sebentar lagi bulan puasa, pengin tarawih berjamaah. Pengin idul fitri, tolong buat masyarakat diam di rumah sebentar aja, 14 hari, minta tolong !" ucap Pak Syam seraya menangis.

Tangisan Pak Syam tampak semakin keras.

Yakni kala mengingat keluarganya dan kehidupan pasca virus corona merebak.

"Kami memakamkan jenazah-jenazah ini sudah puluhan tiap hari. Minta tolong, kita juga punya keluarga, kita punya tetangga, kita punya kehidupan, masa kehidupan harus seperti ini terus ?" tanya Pak Syam.

Kepada Najwa Shihab, Pak Syam pun curhat soal betapa sedihnya ia dan Dinas saat setiap menit menerima telepon dari rumah sakit.

Perasaan Pak Syam kian hari kian bertambah pilu.

"Jadi mba, sebentar lagi bulan puasa, saya pengin teriak di lampu merah. Di jalanan masih macet, dini hari masih macet. Masyarakat enggak ada yang ngerti, sedih mba tiap hari terima telepon, tiap menit telepon masuk," ungkap Pak Syam.

Mendengar curhatan Pak Syam, Najwa Shihab tampak menunduk.

Sopir Ambulans Menangis Cerita Sehari Antar Puluhan Jenazah Covid-19, Najwa Shihab Tahan Air Mata (youtube channel Najwa Shihab)
Dengan wajah sedih, Najwa Shihab yang biasanya tegas pun mendadak nelangsa.

Sambil menarik napas, Najwa Shihab terlihat menahan agar air matanya tidak tumpah saat live.

Alih-alih menangis, Najwa Shihab justru menenangkan Pak Syam yang masih bersedih.

"Iya Pak Syam. Saya membayangkan mungkin keluarga Pak Syam di rumah juga sesungguhnya khawatir Pak Syam harus berjibaku melakukan pekerjaan tapi di sisi lain banyak masyarakat yang bahkan tidak peduli," pungkas Najwa Shihab dengan nada bergetar.

TribunnewsBogor.com/Khairunnisa 

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Sopir Ambulan: Anda Tahu Kami Tiap Hari Makamkan Puluhan Jenazah, Kami Ingin Bisa Ibadah Bulan Puasa, https://jateng.tribunnews.com/2020/04/16/sopir-ambulan-anda-tahu-kami-tiap-hari-makamkan-puluhan-jenazah-kami-ingin-bisa-ibadah-bulan-puasa?page=all.


Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved