Tribun Lampung Selatan
Pengurus Truk di Bakauheni Tolak Pembelakuan Pembelian Tiket Secara Online
Petruk di Pelabuhan Bakauheni melakukan aksi menolak pemberlakukan pembelian tiket penyeberangan secara online.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Reny Fitriani
Laporan Wartawan Tribun Lampung Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA – Para pengurus truk (petruk) di Pelabuhan Bakauheni melakukan aksi menolak pemberlakukan pembelian tiket penyeberangan secara online.
Aksi pengurus ini dilakukan pada Kamis (16/4/2020), sekitar pukul 21.00 WIB.
Aksi para petruk ini sempat membuat kemacetan panjang di pintu masuk pelabuhan Bakauheni.
Para petruk meminta meminta PT ASDP untuk mencabut rencana pemberlakuan secara penuh pembelian tiket secara online yang akan dimulai pada 1 Mei mendatang.
Para petruk mengatakan, mereka tidak akan menyeberangkan truk barang, sebelum tuntutan mereka diperhatikan oleh pihak PT ASDP selaku operator penyeberangan di pelabuhan Bakauheni.
• Arus Penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni Terpantau Lengang, ASDP: Sejak Sebulan Terakhir Turun
• Pengguna Jasa Penyeberangan Bakauheni Diimbau Gunakan Masker
• 8 Hari Jalani Karantina di Islamic Center, 2 Pasien Positif Corona di Lampura Kondisinya Baik
• Bupati Agung Mengaku Khilaf Terima Uang Rp 200 Juta
Saleh, salah satu pengurus truk mengatakan, tidak semua sopir truk memiliki handphone android untuk pemesan tiket secara online.
Selain itu, untuk pemesanan tiket secara online juga dikenakan biaya tambahan Rp 2.500 hingga Rp. 5.000
“Kami minta penerapan tiket online ini ditinjau ulang. Karena menyulitkan para sopir dan kita pengurus yang tidak memiliki HP android. Apalagi kita juga tidak terbiasa dengan pemesanan secara online,” kata dia, jumat (17/5/2020).
Aksi para pengurus ini berlangsung hingga lebih dari pukul 23.00 WIB.
PT ASDP pun sempat melakukan pertemuan tertutup dengan perwakilan pengurus truk.
Meski penerapan secara penuh, baru akan berlaku 1 Mei mendatang.
Tetapi PT ASDP cabang Bakauheni sudah mulai memberlakukan penerapan pemesanan tiket OL ini.
Dimana kini PT ASDP hanya membuka 2 loket untuk transaksi non OL.
Ini berimbas pada terjadinya antrian panjang di tollget pembelian tiket.
Karena sebagian besar sopir truk belumlah paham terkait dengan pembelian tiket secara online ini.(Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo)