Video Berita
Video Pasien Positif Corona Pringsewu Pernah Kontak dengan 18 Orang
Video YouTube sedikitnya 18 orang dilaporkan pernah kontak dengan pasien positif corona asal Pringsewu.
Penulis: Wahyu Iskandar | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Video YouTube sedikitnya 18 orang dilaporkan pernah kontak dengan pasien positif corona asal Pringsewu.
Hal itu berdasarkan hasil tracing Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 terhadap orang yang pernah berkontak dengan N, perempuan 24 tahun positif virus corona asal Pringsewu.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Pringsewu Nofli Yurni mengatakan, hasil tracing tersebut sebagai dasar dilakukannya rapid test.
Nofli mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan rapid test minimal dengan riwayat beberapa hari kontak, yaitu sebanyak 30 stik rapid test.
• VIDEO Gubernur Arinal Pastikan Lampung Tidak Terapkan PSBB
• VIDEO Pasien Positif Corona di Lampung Bertambah Menjadi 26 Kasus
• Sniper KKB Papua Ditembak Mati, Menderita Walia Pakai Senapan Rampasan Polisi
• Artis Ariel Noah Bikin Gemetaran Shanty Denny
"Kita sudah siapkan hingga 98 stik. Ini kita siapkan untuk hasil tracing. Siapa saja yang kontak dengan N," ungkap Nofli, Jumat (17/4/2020).
Selain itu, pihaknya juga menelusuri siapa saja anggota keluarga N yang mengalami gejala batuk, pilek, dan demam.
Sampai saat ini, N masih dirawat di ruang isolasi RSUDAM, Bandar Lampung.
"Kita lagi atur strategi supaya si nona ini tidak didiskriminasikan oleh lingkungannya," ungkap Nofli, Kamis (16/4/2020).
Sebab, tambah dia, dampak sosial atas informasi tersebut sangat luar biasa.
Pihaknya kini sedang melakukan tracing seluruh yang pernah kontak dengan N.
Nofli mengungkapkan, N punya riwayat penyakit diabetes sejak kecil.
"Jadi secara imunitas, dia memang imunitasnya rendah," katanya.
N juga pernah mempunyai riwayat perjalanan ke Medan dan Jakarta.
Sekretaris Kabupaten Pringsewu Budiman PM mengatakan, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pringsewu sedang mengambil langkah-langkah agar masyarakat tidak resah.
"Jangan sampai informasi ini justru membuat masyarkat resah," ujarnya. (Tribunlampung.co.id/Robertus Didik B)
Videografer Tribunlampung.co.id/Wahyu Iskandar