Berita Nasional
Kisah Chef Hotel dan Restoran yang Kini Masak Nasi Bungkus di Dapur Umum, Dirumahkan Akibat Covid-19
Para koki atau chef hotel dan restoran yang sudah dirumahkan di Kota Banyuwangi, kini memasak nasi bungkus di dapur umum.
Untuk mencukupi kebutuhan sehari-sehari, dia mengandalkan uang tabungannya.
Selain itu, Gofar dan keluarganya memilih tinggal di mes perusahaan agar lebih hemat.
Sehingga, ia tidak perlu mengeluarkan biaya untuk kontrakan.
"Mau pulang kampung tapi kondisi seperti ini. Ya gimana lagi."
"Harus sabar dan berdoa semoga semuanya normal dan bisa bekerja seperti biasa," kata Gofar, sebagaimana dilansir Kompas.com.
Menurut Gofar, dari 80-an chef di Banyuwangi yang tergabung di asosiasi, hampir sebagian besar dirumahkan.
Hotel dan restoran di Banyuwangi, selama ini mengandalkan pariwisata.
Sementara saat pandemi Covid-19, kondisi pariwsata di Indonesia terus menurun.
Hal yang sama juga diceritakan oleh Andri.
Pria yang bekerja di Hotel Mahkota Plengkung mengatakan di awal pandemi, dia masih bekerja dan digaji harian.
Namun setelah Covid-19 semakin meluas, ia dirumahkan.

"Semoga bisa segera kerja. Rasanya enggak enak menganggur," kata Andri.
Yudis, Gofar, dan Andri serta rekan-rekan mereka, bergantian memasak Nasi Bungkus di Dapur Umum yang didirikan di Kantor Kecamatan Kota Banyuwangi.
Mereka mulai memasak di Dapur Umum mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.
Setiap hari, sedikitnya mereka memasak untuk 500 porsi Nasi Bungkus.