Berita Nasional
Kisah Sehan Landjar, Sosok Bupati Bawa Peti Mati Keliling Desa Jelaskan Bahaya Virus Corona
Seorang bupati bawa peti mati keliling desa dengan naik mobil bak terbuka. Sosok bupati bawa peti mati keliling desa tersebut adalah Sehan Landjar.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SULAWESI UTARA - Seorang bupati bawa peti mati keliling desa dengan naik mobil bak terbuka.
Aksi bupati bawa peti mati keliling desa tersebut terekam video yang kemudian viral di media sosial.
Video Viral tersebut memperlihatkan upaya sang bupati saat melakukan sosialiasi.
Sosok bupati bawa peti mati keliling desa tersebut adalah Sehan Landjar.
Ia merupakan Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara.
• Jumlah Kasus Corona di Indonesia Berada di Urutan Pertama di Antara Negara-negara ASEAN
• Kisah Pak Guru Mengajar dari Rumah ke Rumah Saat Corona di Indonesia, Para Siswanya Tak Punya Ponsel
• Kisah Chef Hotel dan Restoran yang Kini Masak Nasi Bungkus di Dapur Umum, Dirumahkan Akibat Covid-19
• Pemerintah Arab Saudi Meniadakan Salat Tarawih di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
Dilansir Kompas.com, Sehan Landjar melakukan sosialisasi pencegahan virus corona (Covid-19) kepada warganya dengan cara berbeda dan unik.
Sehan melakukan sosialisasi keliling desa di setiap kecamatan dengan naik di atas mobil bak terbuka.
Tak lupa, Sehan juga membawa peti mati sebagai isyarat bahwa virus corona sangat membahayakan.
Menurut Sehan, pada situasi sekarang ini, dengan pandemi corona di Indonesia, masyarakat cukup resah, kadang mereka tidak terlalu paham sosialisasi yang formal.
"Makanya, saya berupaya untuk turun ke desa-desa. Dalam satu kecamatan, saya melakukan sosialisasi di tiga sampai empat desa."
"Tujuannya, biar rakyat tahu apa itu Covid-19 dan bagaimana cara pencegahannya," kata Sehan saat dikonfirmasi Kompas.com via telepon, Jumat (17/4/2020) malam, sebagaimana dilansir Kompas.com.
Video Viral aksi kocak Bupati Boltim, Sehan Landjar saat melakukan sosialisasi ke rakyatnya viral di media sosial Twitter dan Facebook.
Seperti terlihat dalam unggahan akun Twitter @husainabdullah1. Ia mengunggah aksi kocak Bupati Boltim saat melakukan sosialisasi.
Dalam unggahannya itu, Husain memberikan keterangan "Inilah Jubir Corona terbaik".
"Rakyat Boltim, tinggal di rumah atau tinggal di rumah sakit atau tinggal di peti atau tinggal kenangan."
"Cuma tiga pilihan. Kalau sabar tinggal di rumah satu bulan ini torang (kita) aman dari corona."
"Tapi, kalau tidak sabar kase tunjung jago (so jagoan) berarti mo tinggal di rumah sakit," demikian sepenggal petikan video Sehan Lanjdjar.
Menurut Sehan, sosialisasi tidak boleh membuat rakyat tegang.
"Sosialiasi dengan gaya saya sendiri. Jadi, masyarakat lebih rilekslah," sebutnya.
Dalam sosialisasinya, Bupati Boltim itu juga membawa peti mati.
"Sengaja saya bawa peti mati, sebagai isyarat bahwa Covid-19 jenis virus lemah tapi kejam."
"Karena waktunya hanya 14 hari dia lemah, tapi cukup agresif," ujar Sehan.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Sulut ini menjelaskan, dengan sosialiasi yang ia lakukan, masyarakat akan makin waspada dan disiplin.
"Sosialisasi dengan gaya saya ini mendapat respek. Masyarakat Boltim merespons dengan baik."
"Orang luar saja respons, tentunya masyarakat saya juga respons," tutur Sehan.
Dia mengatakan, sosialisasi yang dilakukan terbukti sangat berdampak mencegah Covid-19.
"Alhamdulillah, sampai sekarang belum ada kasus di Boltim," ungkapnya.
Sehan menyebutkan, ada warga yang ODP.
Tetapi, itu anak-anak dari Boltim yang kuliah di luar daerah, seperti Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Makassar, dan Manado.
Begitu pulang, mereka berstatus ODP.
"Kita karantina, jadi semua kepala desa memantau rakyatnya setiap pulang dari daerah lain dan di lapor ke gugus tugas, khususnya kepada Dinas Kesehatan untuk kita pantau," jelas Sehan.
Pembatasan akses keluar masuk
Sehan juga mengatakan, pihaknya melakukan pembatasan aktivitas masyarakat tidak boleh keluar Boltim.
Begitu juga orang lain yang masuk Boltim diawasi ketat.
Kebijakan itu dilakukan 23 Maret 2020, sejak pemerintah meminta waspada, dan Boltim langsung menindaklanjuti instruksi itu.
Dengan adanya pembatasan ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boltim sudah memikirkan bahwa konsekuensinya jelas berdampak pada pendapatan masyarakat.
"Makanya, saya mengambil kebijakan untuk memberikan stimulan, selama tiga bulan sampai Juni, kurang lebih 900 ton beras disiapkan. Bantuan beras ini langsung ke masyarakat," bebernya.
"Sedangkan, anggaran untuk penanganan Covid-19 kita siapkan sampai Rp 30 miliar," ujar Sehan.
Sehan menegaskan, pembatasan yang dilakukan Pemkab Boltim sangat ketat.
"Selain orang tidak boleh keluar Boltim, orang masuk juga kita waspadai, kita karantina, kalau tidak penting disuruh pulang," tegasnya.
Usaha dan toko tetap beroperasi
"Makanya di sini usaha juga tetap jalan, tokoh-tokoh buka sampai jam 12 malam," katanya.
Begitu juga dengan pasar rakyat tetap beroperasi.
Akan tetapi, di pasar rakyat sudah ada protap.
"Rakyat Boltim sudah tahu, saat membeli harus menjaga jarak dua meter. Terima uang transaksi harus pakai alas tangan, dan sebagainya."
"Selain itu, mobil lewat perbatasan disemprotkan dulu dengan disinfektan," kata Sehan.
Masyarakat harus disiplin
Sehan mengatakan, ia akan terus turun ke desa-desa melakukan sosialisasi pencegahan Covid-19.
"Prinsipnya, ini hanya perlu kedispilinan. Bukan virusnya yang salah, kita yang tidak disiplin," imbaunya.
Pemerintah sudah berupaya dan sebagai warga Indonesia berharap semua disiplin.
"Diam dulu di rumah, dua sampai tiga minggu selesai virusnya. Khusus rakyat Boltim, ikutilah imbauan pemerintah."
"Bagi saya, rakyat Boltim itu napas dan jantung Sehan Landjar," kata Sehan.
Urutan pertama di negara ASEAN
Jumlah kasus corona di Indonesia menjadi yang tertinggi atau berada di urutan pertama di antara negara-negara ASEAN.
Sementara untuk benua Asia, jumlah kasus corona di Indonesia menempati urutan 11 jumlah kasus tertinggi.
Hal itu berdasarkan data Worldometers.
Sejak pertama kali diumumkan pada 2 Maret 2020, hingga update terakhir Jumat (17/4/2020) pukul 12.00 WIB, ada 5.923 kasus virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
Dari pernyataan yang disampaikan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, terdapat penambahan 407 kasus positif baru virus corona pada Jumat.
Kemudian, terjadi juga penambahan 59 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.
Sehingga, jumlah total pasien sembuh 607 orang.
Sedangkan, jumlah total pasien meninggal karena virus corona berjumlah 520 orang, setelah ada tambahan 24 pasien meninggal.
Kasus terbanyak di ASEAN
Jumlah kasus virus corona di Indonesia melonjak dengan adanya tambahan 407 kasus baru.
Sementara, Filipina yang sebelumnya memiliki kasus virus corona tertinggi di ASEAN melaporkan 218 kasus positif baru pada Jumat.
Berikut, update jumlah kasus virus corona di ASEAN:
1. Indonesia: 5.923 kasus, 520 meninggal, 607 sembuh
2. Filipina: 5.878 kasus, 387 meninggal, 487 sembuh
3. Malaysia: 5.251 kasus, 86 meninggal, 2.967 sembuh
4. Singapura: 5.050 kasus, 11 meninggal, 683 sembuh
5. Thailand: 2.700 kasus, 47 meninggal, 1.689 sembuh
6. Vietnam: 268 kasus, 0 meninggal, 198 sembuh
7. Brunei: 136 kasus, 1 meninggal, 112 sembuh
8. Kamboja: 122 kasus, 0 meninggal, 98 sembuh
9. Myanmar: 88 kasus, 4 meninggal, 5 sembuh
10. Laos: 19 kasus, 0 meninggal, 2 sembuh
11. Timor Leste: 18 kasus, 0 meninggal, 1 sembuh
Selain memiliki kasus positif terbanyak, korban meninggal pasien corona di Indonesia juga yang tertinggi di ASEAN.
Sementara, jumlah pasien sembuh terbanyak berada di Malaysia.
Sementara itu, selain memiliki kasus virus corona terbanyak di ASEAN, dengan total 5.923 kasus, Indonesia juga menjadi yang terbanyak ke-11 di Asia menurut rekap Worldometers.
Berikut, update jumlah kasus virus corona di Asia pada Sabtu (18/4/2020):
1. China: 82.692 kasus, 4.632 meninggal, 77.944 sembuh
2. Iran: 79.494 kasus, 4.958 meninggal, 54.064 sembuh
3. Turki: 78.546 kasus, 1.769 meninggal, 8.631 sembuh
4. India: 14.352 kasus, 486 meninggal, 2.041 sembuh
5. Israel: 12.982 kasus, 151 meninggal, 3.126 sembuh
6. Korea Selatan: 10.635 kasus, 230 meninggal, 7.829 sembuh
7. Jepang: 9.787 kasus, 190 meninggal, 935 sembuh
8. Arab Saudi: 7.142 kasus, 87 meninggal, 1.049 sembuh
9. Pakistan: 7.025 kasus, 135 meninggal, 1.765 sembuh
10. UEA: 6.302 kasus, 37 meninggal, 1.188 sembuh
11. Indonesia: 5.923 kasus, 520 meninggal, 607 sembuh.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Viral Video Cara Unik Bupati di Sulut Edukasi Corona, Keliling Kampung Bawa Peti Mati.
Sosok bupati bawa peti mati keliling desa yang muncul di Video Viral adalah Bupati Boltim, Sulawesi Utara, Sehan Landjar. (Kompas.com)