Virus Corona
3 Tahun Nabung Buat Umrah, Nenek Penjual Nasi Pecel Kasih Isi Celengannya Bantu Penanganan Covid-19
Seorang nenek penjual nasi pecel sumbangkan isi celengan untuk membantu penanganan Covid-19 atau corona di Indonesia.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PROBOLINGGO - Seorang nenek penjual nasi pecel sumbangkan isi celengan untuk membantu penanganan Covid-19 atau corona di Indonesia.
Adapun, isi celengan tersebut merupakan tabungan nenek tersebut, yang awalnya diniatkan untuk berangkat umrah.
Sosok nenek penjual nasi pecel itu bernama Sunarsih (55).
Ia merupakan warga Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo.
Pada Senin (20/4/2020), Sunarsih mendatangi Kantor Wali Kota Probolinggo.
• Bocah 6 Tahun Sumbang Uang Tabungan di Celengan Buat Beli APD Bagi Tenaga Medis Tangani Covid-19
• Bukan Foto Warga Bakar Korban Corona Melainkan Bakar Ban
• Alasan Istri Gubernur Sulut Jadi Relawan Covid-19, Suami Tak Setuju Pergi ke Jakarta
• Ibu RT Positif Corona, Nekat Sewa Bus Ajak Tetangga Kondangan ke Jakarta
Hal itu ia lakukan untuk memberikan isi celengan, yang berisi tabungannya untuk umrah.
Namun, Sunarsih memilih menyumbangkan isi celengan miliknya untuk membantu penanganan corona di Indonesia.
Naik motor sendirian ke kantor wali kota, wanita berjilbab hitam ini membawa celengan plastik berwarna merah.
Ia mengaku telah mengumpulkan uang selama 3 tahun.
“Ini tabungan saya untuk bekal berangkat umrah. Saya kumpulkan selama tiga tahun. Sepertinya dalam waktu dekat tidak mungkin ada umrah. Isinya uang koin Rp 1.000,” kata Sunarsih kepada Kompas.com di lokasi, Senin.
Nenek Sunarsih merelakan isi celengan miliknya setelah melihat berita bocah menyumbangkan tabungan kepada pemerintah untuk digunakan menangani wabah Covid-19.
Sunarsih semula bingung mau menyalurkan ke mana sumbangannya tersebut karena khawatir ditipu.
Atas saran warga, dia berinisiatif menyerahkan langsung kepada Pemkot Probolinggo dan diterima langsung oleh wali kota.
Omzet usaha nasi pecel Sunarsih sebenarnya juga turun.
Jika pada hari biasa dia menghabiskan lima kilogram beras, sejak pandemik corona dagangannya tak sampai menghabiskan tiga kilogram beras.