Virus Corona
3 Tahun Nabung Buat Umrah, Nenek Penjual Nasi Pecel Kasih Isi Celengannya Bantu Penanganan Covid-19
Seorang nenek penjual nasi pecel sumbangkan isi celengan untuk membantu penanganan Covid-19 atau corona di Indonesia.
Total uang receh di dalam celengan miliknya berjumlah Rp 448.800.
Hasil tabungan di celengan Yasmin Saman diserahkan ke Posko Jurnalis Peduli Kemanusiaan (JPK) Sulsel, Sekretariat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makassar.
“Untuk bantu belikan kakak dokter dan perawat baju (APD) di puskesmas dan rumah sakit. Tetap semangat kakak dokter,” ucapnya saat didamping ibunya Mardiana Rusli.
Mardiana menambahkan, keinginan Yasmin merelakan uang tabungan di dalam celengan itu atas inisiatifnya sendiri.
Ia dengan ikhlas tergerak melihat kondisi tenaga medis yang kekurangan APD.
“Memang Yasmin kami didik sejak umur dua tahun menabung, dan hasil tabungan itu diperuntukkan untuk bantuan sosial," pungkasnya.
Setiap dua tahun kata Mardiana, celengan dibuka.
Isinya disumbangkan untuk hal yang berhubungan dengan kemanusiaan.
Ia juga berharap kepada pemerintah untuk bergerak cepat menangani penyebaran virus corona atau COVID-19 di tengah masyarakat, serta mengonsolidasikan gerakan bersama untuk tetap tinggal di rumah dan menjaga kebersihan diri dan lingkungannya.
"Konsolidasi masyarakat itu penting untuk mencegah penyebaran virus corona dan tak lupa untuk jaga kebersihan," tutupnya, sebagaimana dilansir Tribun Timur.
Bonek sumbang uang
Seorang pria yang mengaku suporter setia Persebaya Surabaya, atau Bonek Donasi Rp 52 miliar untuk penanganan virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
Besaran Donasi tersebut untuk empat provinsi di Indonesia, yaitu Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Dari jumlah itu, sebanyak Rp 7 miliar didonasikan untuk Kota Surabaya di Jawa Timur.
Adapun, Donasi tersebut untuk membantu masyarakat Surabaya, yang terdampak virus corona atau Covid-19.
Adapun, Bonek tersebut adalah Dato Sri Tahir, yang juga seorang pengusaha Indonesia, investor, filantropis, sekaligus pendiri Mayapada Group.
Melansir Kontan.co.id, Dati Sri Tahir menyumbangkan dana Rp 7 miliar melalui Tahir Foundation, Bank Mayapada, Mayapada Group, Tahir Foundation, dan Alumni Chung-chung Surabaya.
"Saya ini Bonek, asli Wong Suroboyo. Wajar kalau saya memberikan bantuan di Surabaya," kata Dato Sri Tahir dikutip Kontan.co.id.
Bantuan tersebut diberikan di sejumlah lokasi, yakni Masjid Al Akbar Surabaya, depan gedung Mayapada Complex, Jalan Mayor Jenderal Sungkono, dan Kantor Wali Kota Surabaya.
Penyerahan Donasi dipimpin langsung oleh Kepala Cabang Bank Mayapada Surabaya, Tanto Kardjono, Kamis (9/4/2020).
Selain Surabaya, Dato Sri Tahir juga turut menDonasikan ke beberapa wilayah Indonesia lainnya, yaitu Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan beberapa daerah di Jawa Timur.
Hal tersebut diungkapkan oleh Pemimpin Bank Mayapada Cabang Surabaya, Tanto Kardjono.
"Sudah diserahkan di masjid Jakarta Rp 22 miliar itu berupa uang tunai dan voucher untuk masyarakat Jakarta," kata dia.
"Lalu, Rp 10 miliar Jawa Barat dan sekitarnya, Rp 10 miliar untuk Jawa Timur sekitarnya dan Rp 10 miliar untuk Jawa Tengah," jelas dia.
Khusus untuk Surabaya, dana sebesar Rp 7 miliar diserahkan ke beberapa masjid dan gereja di Kota pahlawan.
"Mudah-mudahan dengan adanya bantuan ini mungkin kita bisa membantu sesama kita yang masih dalam kekurangan," terang Tanto Kardjono.
"Di samping itu, Bank Mayapada Surabaya memberikan 500 bungkus makan siang cuma-cuma untuk diberikan kepada para ojol (ojek daring)," kata Tanto lagi.
Pada 30 Maret 2020 yang lalu, Tahir Foundation dan Bank Mayapada sudah menyerahkan bantuan tunai senilai Rp 2 miliar yang diserahkan kepada Gubernur Provinsi Jawa Timur, Khofifah Indah Parawansa.
Kemudian, bantuan tersebut diteruskan kepada RSUD Jatim Dr Soetomo yang akan dipergunakan untuk pembelian ventilator untuk pasien Covid-19.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Nenek Penjual Nasi Pecel Sumbangkan Celengan untuk Umrah Bantu Penanganan Covid-19.
Seorang nenek penjual nasi pecel sumbangkan isi celengan, yang berisi tabungan untuk umrah, untuk membantu penanganan Covid-19 atau corona di Indonesia. (Kompas.com)