Tribun Lampung Selatan

Anak Usia 5 Tahun di Lampung Selatan Tewas Diduga Dibunuh Ibu Kandung, Ayah Lihat Bercak Darah

Seorang anak, DG (5), warga Desa Karangsari, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan, Tewas diduga dibunuh ibu kandung, CJ (28), Selasa (21/4/2020).

Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Noval Andriansyah
grafis tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi. Anak Usia 5 Tahun di Lampung Selatan Tewas Diduga Dibunuh Ibu Kandung, Ayah Lihat Bercak Darah. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA – Seorang anak, DG (5), warga Desa Karangsari, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan, Tewas diduga dibunuh ibu kandung sendiri, CJ (28), pada Selasa (21/4/2020) sekira pukul 11.30 WIB.

Pihak kepolisian pun masih melakukan penyelidikan dan pemeriksaan atas meninggalnya DG.

CJ pun kini telah diamankan di Mapolsek Penengahan, Lampung Selatan.

Informasi yang Tribunlampung.co.id dapatkan, DG yang masih duduk dibangku PAUD tersebut diduga Tewas karena dicekik ibu kandungnya.

Kematian DG pertama kali diketahui oleh sang ayah, Supriyanto.

Suami CJ ini mendapati anaknya telah meregang nyawa dan mendapati ada bercak darah di kemaluan korban anak laki-lakinya tersebut.

Sebelumnya, pada Jumat (17/4/2020) anak pertama mereka, SM (11), yang duduk dibangku kelas 5 SD, juga Meninggal Dunia.

Putri pertama dari pasangan Suprianto dan CJ ini, juga diduga dibunuh ibu kandung.

CJ sendiri diduga mengalami gangguan kesehatan mental (depresi) sejak 1 tahun terakhir.

Kapolsek Penengahan AKP Hendra Saputra saat dikonfirmasi, membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Kuat dugaan, meninggalnya anak laki-laki tersebut karena dianiaya oleh ibu kandungnya sendiri di Desa Karangsari, Ketapang, Lampung Selatan.

Menurut Kapolsek, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.

Hendra Saputra mengaku, hingga kini belum bisa menyimpulkan, apakah kejadian tersebut adalah kasus pembunuhan atau sang anak meninggal karena sebab lain.

“Masih kita lakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi," kata Kapolsek, Selasa (21/4/2020).

"Kita belum bisa menyimpulkan, apakah ada penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia atau karena sebab lain,” imbuh Hendra Saputra.

Hendra Saputra menerangkan, saat ini ibu kandung korban masih menjalani pemeriksaan.

AKP Hendra menambahkan, pihaknya juga akan melibatkan psikiater guna melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap ibu kandung korban.

“Nantinya juga akan kita minta psikiater untuk melakukan pemeriksaan kejiwaan."

"Ini terkait dugaan ibu korban ini mengalami depresi," kata Hendra Saputra.

Sewa Pembunuh Bayaran

Seorang ibu kandung bunuh anak tunggalnya dengan menyewa 5 pembunuh bayaran.

Korban diketahui memiliki 4 istri.

Tersangka mengaku, orientasi seksual menyimpang menjadi alasannya membunuh sang anak.

Peristiwa ibu kandung bunuh anak tunggalnya terjadi di Indramayu.

Kelakuan sang anak bernama Carudin (32) benar-benar menguji kesabaran sang ibu, DRH (50).

Carudin yang sudah memiliki empat istri, mengakui memiliki orientasi seksual menyimpang dengan menyukai sesama jenis.

Pengakuan itu disampaikan setelah sekian tahun dipendam.

Awalnya, istri ketiga Carudin mengadu pada sang mertua.

Oleh sebab itu, istri ketiga Carudin itu berniat untuk menceraikan dia.

Saat itu, DRH tidak langsung mempercayai pengakuan istri ketiga Carudin.

"Baru ketahuan beberapa tahun terakhir, istrinya yang ketiga bicara langsung ke saya," kata DRH saat konferensi pers di Mapolres Indramayu, Jumat (27/9/2019), sebagaimana dilansir Tribun Cirebon.

DRH (50), seorang ibu yang tega menjadi otak pembunuhan sadis terhadap anak semata wayangnya saat digelandang pihak kepolisian di Mapolres Indramayu, Jumat (27/9/2019). Tribun Jabar/Handhika Rahman
DRH (50), seorang ibu yang tega menjadi otak pembunuhan sadis terhadap anak semata wayangnya saat digelandang pihak kepolisian di Mapolres Indramayu, Jumat (27/9/2019). Tribun Jabar/Handhika Rahman (Tribun Jabar/Handhika Rahman)

Akhirnya, Carudin mengaku orientasi seksual menyimpang dengan menyukai sesama jenis, pada sang ibu.

Perilaku menyimpang itu mulai terjadi ketika ayahnya meninggal.

Ayahnya meninggal beberapa tahun yang lalu.

Padahal, Carudin sudah memiliki empat istri dan dua anak.

"Mah, saya itu tidak bisa suka sama perempuan. Saya pengennya suka sama sesama jenis," ucap DRH menirukan pengakuan korban.

Mendengar hal tersebut, DRH naik pitam.

Ia tak setuju dengan orientasi seksual korban.

Sejak saat itulah, ulah Carudin semakin menjadi.

Ia menguras harta sang ibu untuk memenuhi gaya hidup glamornya.

Kapolres Indramayu, AKBP M Yoris MY Marzuki saat melakukan konferensi pers di Mapolres Indramayu, Jumat (27/9/2019).
Kapolres Indramayu, AKBP M Yoris MY Marzuki saat melakukan konferensi pers di Mapolres Indramayu, Jumat (27/9/2019). (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

Sawah yang harganya Rp 100 juta pun dijual Carudin.

Selain menjual sawah, Carudin juga kerap meminta uang kepada ibu.

Ia juga menagih harta warisan tanah kepada DRH.

Bila keinginannya tidak terpenuhi, Carudin akan menyiksa DRH.

Bahkan, ancaman membunuh juga dilontarkannya.

"Saya juga sering dipukulin."

"Pernah sampai kepikiran ingin melaporkan anak ke polisi. Tapi tidak tega namanya juga ibu dan anak," ujarnya.

Jumlah harta yang dikuras Carudin tidak dijabarkan secara detail oleh DRH.

Namun, ia mengakui uang tabungan beserta aset kekayaan sudah hampir ludes.

Harta tersebut digunakan Carudin untuk hidup glamor.

Pria Beristri Empat tapi LGBT, Kuras Harta untuk Hidup Glamor, Ibu Tak Tahan, Sewa Pembunuh Bayaran
Pria Beristri Empat tapi LGBT, Kuras Harta untuk Hidup Glamor, Ibu Tak Tahan, Sewa Pembunuh Bayaran (Kolase Tribun Jabar)

Ia berfoya-foya untuk memenuhi nafsunya.

Carudin juga merupakan pecandu narkoba.

Karena tak tahan, DRH sempat ingin melaporkan anaknya itu ke polisi.

Ia sudah tak kuat lagi disiksa oleh anaknya sendiri.

Namun, niat tersebut ia urungkan karena tak tega melihat anak satu-satunya itu mendekam di penjara.

DRH justru memilih untuk melenyapkan nyawa sang anak.

Ia menyewa lima orang pembunuh bayaran.

Mereka adalah WRSN (55), WRD (27), PJ (17), BJ (16), dan IG (30).

Carudin dibunuh secara sadis dengan cara dibacok dan dipukul menggunakan batu besar.

Ia mengalami luka pada bagian kepala belakang.

DRH (50), seorang ibu yang tega menjadi otak pembunuhan sadis terhadap anak semata wayangnya saat digelandang pihak kepolisian di Mapolres Indramayu, Jumat (27/9/2019). Tribun Jabar/Handhika Rahman
DRH (50), seorang ibu yang tega menjadi otak pembunuhan sadis terhadap anak semata wayangnya saat digelandang pihak kepolisian di Mapolres Indramayu, Jumat (27/9/2019). Tribun Jabar/Handhika Rahman (Tribun Jabar/Handhika Rahman)

Pembunuhan tersebut terjadi di kawasan Hutan Lindung Gunung Kalong, Desa Cikawung, Blok Ciselang, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, Senin (26/8/2019) sekitar pukul 11.00 WIB.

Namun, mayat Carudin ditemukan sehingga kejahatan DRH terungkap.

Pelaku pembunuhan ditangkap di Desa Jatimunggul, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu.

Tiga pembunuh bayaran saat ini masih buron.

"Saat ini kami masih terus melakukan pengembangan dan pengerjakan terhadap ketiga pelaku ini, yakni PJ (17), BJ (16), dan IG (30)," ujar Kapolres Indramayu AKBP M Yoris MY Marzuki.

Atas perbuatannya itu, para tersangka dikenakan pasal berlapis, yakni Pasal 340 KUHP dan atau Pasal 365 ayat (4) Jo 55 KUHP tentang pembunuhan berencana dan pencurian dengan kekerasan.

Dengan ancaman hukuman, yakni pidana mati atau pidana penjaran seumur hidup atau paling lama penjara 20 tahun.

"Kita harapkan pelaku yang lain yang belum tertangkap bisa segera diamankan," ujar dia.

Artikel berjudul "Sewa 5 pembunuh bayaran, ibu kandung bunuh anak tunggal beristri 4, alasannya orientasi seksual" ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengakuan Sebagai LGBT Membuat DRH Murka, Carudin Tewas Dieksekusi 5 Pembunuh yang Disewa Ibunya

Seorang anak, DG (5), warga Desa Karangsari, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan, Tewas diduga dibunuh ibu kandung sendiri, CJ (28), pada Selasa (21/4/2020) sekira pukul 11.30 WIB.(Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved