Seusai Ibunya Meninggal, Pelawak Nunung Kini Dirundung Kabar Tak Sedap
Kabar tak sedap berembus dari komedian Tri Retno Prayudati alias Nunung pasca meninggalnya sang ibunda di Solo, Jawa Tengah.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kabar tak sedap berembus dari komedian Tri Retno Prayudati alias Nunung pasca meninggalnya sang ibunda di Solo, Jawa Tengah.
Pelawak Nunung disebut-sebut telah bebas rehabilitasi dari Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO), Cibubur, Jakarta Timur.
Hal itu terjadi karena Nunung kedapatan tampil kembali di salah satu program acara stasiun televisi swasta nasional.
Diketahui, Nunung memang tengah menjalani rehabilitasi di RSKO Cibubur, Jakarta Timur lantaran divonis 1,5 tahun rehabilitasi atas kasus kepemilikan dan penyalahgunaan narkotika jenis sabu.
Dalam persidangan, Nunung dinyatakan terbukti bersalah secara sah mengonsumsi narkotika golongan 1 seperti yang tertera dalam dakwaan jaksa.
• Permintaan Terakhir Ibunda Pelawak Nunung Sebelum Meninggal
• Pelawak Nunung yang Dinanti Ibunda Jelang Meninggal Dunia
• Rumah Pelawak Nunung Mulai Didatangi Para Pelayat
Terkait hal ini, Kompas.com mencoba konfirmasi ke pihak RSKO Cibubur langsung, begini hasilnya.
Dapatkan izin kerja kembali
Kabag Humas RSKO Cibubur, Bagus Ario Wibowo mengatakan pasien yang bernama Tri Retno Prayudati alias Nunung memang telah mendapatkan izin untuk bekerja kembali.
Bagus mengatakan, diberikannya izin kepada Nunung ini termasuk ke dalam salah satu proses terapi dalam menangani pasien.
"Ada salah satu terapi, namanya terapi sosial. Dia diizinkan untuk melakukan syuting itu. Tapi harus didampingi dengan dua petugas RSKO.
Setelah itu, mbak Nunung kembali ke RSKO lagi," kata Bagus kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (20/4/2020).
Alasan diberikan izin
Lebih lanjut, Bagus berujar, Nunung mendapatkan izin kerja lantaran kondisinya sudah dalam keadaan stabil.
"Tidak setiap pasien bisa seperti ini, karena dalam hasil assessment tim dokter di sini dan penanggung jawab pasiennya, Mbak Nunung dalam keadaaan stabil," kata Bagus.
"Jadi enggak setiap orang dilakukan seperti ini. Dokter penanggung jawab kan lihat dia stabil atau enggak?