Penemuan Mayat Bayi di Pringsewu
AN Buang Bayinya ke Sungai Setelah Melahirkan di Kamar Mandi, Bayi Sempat Dibekap Agar Tak Menangis
AN mengaku melahirkan bayi tersebut pada hari Jumat, 3 April 2020 sekira pukul 21.30 WIB.
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Reny Fitriani
Karena, menurut Heri, selama ini tidak ada warga yang melapor kehilangan bayi.
Heri pun memastikan akan melakukan tindakan tegas jika ternyata mayat bayi tersebut dibuang oleh orangtua tak bertanggung jawab.
"Saat ini masih terus dilakukan penyelidikan sehingga kasus ini bisa terungkap," tegas Heri.
Selanjutnya, ucap Heri, karena kondisi bayi sudah membengkak, maka disepakati untuk dilakukan pemakaman di area PT TEP atas keputusan bersama dari perusahaan, tim medis, Koramil Wonosobo, Polsek Semaka.
Mayat Bayi dalam Kantong Kresek
Kepala Dusun Nangko Jajar, Andri mengatakan mayat bayi yang ditemukan tadi bukan di dusun Nangko Jajar, namun di dusun Kalicinta.
“Bukan di dusun Nangko Jajar, dusun I (Kalicinta),” ujar Andri, Kamis, 31 Oktober 2019.
Kepala Dusun Kalicinta, Wagiman membenarkan, jika di tempatnya di temukan jasad bayi berjenis kelamin perempuan.
Jasad tersebut ditemukan di perkebunan karet, oleh Sukarman dan Bram Iswandi.
Keduanya kebetulan akan menyadap karet di kebun.
Awalnya Sutarman terkejut melihat bungkusan dalam sarung.
Bungkusan tersebut sudah dikerumuni lalat. Karena curiga dan takut, akhirnya dirinya melaporkan kepada anaknya.
“Saya kebetulan lagi ke ladang. Anak saya yang ke lokasi,” ujarnya.
Mereka juga kemudian melaporkan hal tersebut kepada kepala desa Kalicinta, Suparno, yang diteruskan kepada aparat kepolisian sektor Kotabumi Utara.
Bungkusan itu, kata dia berupa sarung.
Di dalamnya ada lagi bungkusan kantong kresek warna merah.
Ketika dibuka, betapa terkejutnya mereka ada mayat bayi di dalam kantong tersebut.
“Penemuan mayat bayi sekitar pukul 07.30 WIB,” katanya.
Ketika ditemukan, kondisi bayi belum membiru, tetapi sudah meninggal dunia.
Selain itu juga, ditemukan masih ada darah segarnya, dan ari-ari serta tali pusar yang melilit di pusar korban.
Bayi tersebut diperkirakan baru saja dilahirkan beberapa jam sebelum ditemukan.
Oleh anggota kepolisian setempat, langsung dibawa ke rumah sakit umum Ryacudu Kotabumi.
Menurutnya warga setempat tidak ada yang dicurigai, dengan adanya pembuangan mayat tersebut.
Bahkan belum ada yang melapor kehilangan anggota keluarga.
Riyadi, ketua RT 3, dusun Kalicinta, desa Kalicinta, Kotabumi Utara, membenarkan adanya penemuan mayat bayi berjenis kelamin perempuan.
Namun, lokasi penemuan berada di RT 1.
“Arah penemuannya ke dusun nangko Jajar memang,” katanya.
Geger Temukan Mayat Bayi
Warga Dusun Nangko Jajar, Desa Kalicinta digegerkan dengan penemuan mayat bayi berjenis kelamin perempuan dalam kondisi meninggal, Kamis 31 Oktober 2019.
Dr. Deny S, dokter Polres Lampung Utara mengatakan bayi diperkirakan meninggal sekitar 2 hingga 3 hari sebelum ditemukan.
Penyebab kematiannya masih dalam penyelidikan.
“Kita belum dapat memastikan kematiannya,” katanya, saat ditemui di ruang mayat, RSU Ryacudu Kotabumi.
Namun, di beberapa bagian tubuh, seperti kepala dan dada terdapat luka lebam.
Untuk memastikannya, pihaknya kembali akan melakukan pemeriksaan terhadap jasad bayi.
Bayi berjenis kelamin perempuan, dengan panjang 44 cm, berat sekitar 3,5 kilogram.
Tidak ada tanda khusus di tubuh jasad.
Saat ini, mayatnya sudah di ruang jenazah RSU Ryacudu Kotabumi.
Usia mayat bayi diperkirakan berumur 2-3 hari.
Sebab, saat ditemukan masih ada Ari-Ari dan tali pusar bayi yang belum terpotong.
Bayi ditemukan di perkebunan karet, dusun nangkojajar, Desa Kalicinta, Kotabumi Utara, Lampung Utara.
Saat itu, warga setempat yang sedang menderes karet menemukan bayi.
Warga yang menemukan jasad bayi diletakkan di dalam kantong kresek warna merah.
Posisi bayi diselimuti oleh sarung.
Warga yang menemukan langsung melapor kepada aparat desa setempat. Kemudian dilaporkan kepada pihak berwajib.
Saat ini, mayat bayi berada di rumah sakit umum Ryacudu Kotabumi Lampung Utara.
Warga Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu digegerkan dengan penemuan mayat bayi mengapung di Sungai Way Buluk, Dusun Bulusari, Pekon Bulukarto, Minggu, 6 April 2020 pukul 11.00 WIB.(Tribunlampung.co.id/R Didik Budiawan C/Tri Yulianto/Anung Bayuardi)