Berita Nasional
Anggota DPRD dan Anggota TNI Terima Bansos, Anies Baswedan Akui Belum Sempurna
anggota DPRD DKI fraksi PDI-Perjuangan Johnny Simanjuntak juga membenarkan namanya masuk dalam daftar penerima bansos Pemprov DKI.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Data penerima bantuan sosial dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terdapat kekeliruan.
Ada warga yang masuk dalam kategori mampu masuk dalam data penerima bantuan sosial.
Dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) DKI Nomor 386 Tahun 2020 tentang Penerima Bantuan Sosial Bagi Penduduk Terdampak Covid-19, ada nama dengan profesi TNI dan PNS masuk dalam calon penerima.
Kemudian, di Kelurahan Lagoa, Koja, Jakarta Utara, anggota DPRD DKI fraksi PDI-Perjuangan Johnny Simanjuntak juga membenarkan namanya masuk dalam daftar penerima bansos Pemprov DKI.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui data warga penerima bantuan sosial memang tidak sempurna.
• Anggota DPRD Jakarta Masuk Daftar Penerima Bansos untuk Warga Miskin
• Kisah Pak RT di Bekasi Bingung Penerima Bansos Warga Bermobil, di Sumbar Nenek Tolak Bantuan
• Gelombang II Covid-19 Bakal Serang AS, Diprediksi Lebih Parah karena Muncul di Awal Musim Influenza
• 1 Juta Orang Sudah Mudik Sebelum Dilarang, Presiden Jokowi: Itu Namanya Pulang Kampung
Kesalahan seperti adanya penerima yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS), anggota TNI, bahkan anggota DPRD DKI masuk dalam penerima bantuan jadi satu contoh ketidak sempurnaan itu.
Pasalnya kata dia, daftar penerima bansos bukan hitungan kecil. Tapi ada 1,2 juta daftar kelompok keluarga yang jadi calon penerimanya.
"Benar, kita memberikan 1,2 juta, dan itu ada 1,2 juta nama. Tentu saja tidak mungkin sempurna. Dari 1,2 juta Anda bisa sebut dua nama, pastilah. Di negeri ini data yang super akurat saya rasa teman-teman juga tahu, jadi kalau dicari pasti ada. Bagian kita koreksi terus-menerus," kata Anies di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (22/4/2020).
Anies mengakui bahwa kondisi tersebut adalah fakta yang terjadi saat ini. Temuan - temuan dan masukan berbagai pihak ia sebut jadi bahan koreksi Pemprov DKI ke depan.
"Jadi nggak usah ditutupi, itu faktanya. Di republik ini kita semua tahu data lengkap by name, by address. Tapi, yang penting adalah, begitu ada kekeliruan, koreksi. Dan ini bagian meningkatkan kualitas data," ungkapnya.
(Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Banyak Salah Sasaran, Anies Akui Data Penerima Bansos Memang Tak Sempurna"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/psbb-jakarta-mulai-10-april-2020-driver-ojek-online-dilarang-berboncengan.jpg)