Kasus Corona di Lampung
7 OTG Tambahan Baru di Lamsel Akan Dilakukan Rapid Test
Diskes Kabupaten Lampung Selatan segera akan melakukan rapid test pada 7 OTG (orang tanpa gejala) tambahan baru dalam kasus pandemi virus corona.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Reny Fitriani
Laporan Wartawan Tribunlampung Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA – Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Lampung Selatan segera akan melakukan rapid test pada 7 OTG (orang tanpa gejala) tambahan baru dalam kasus pandemi virus corona (covid-19).
“Minggu depan akan kita lakukan rapid test untuk OTG yang baru ini,” kata Kepala Dinas Kesehatan Lampung Selatan, Jimmy B. Hutapea yang juga jubir satgas Covid-19 daerah, Jumat (24/4/2020).
Menurut dirinya, 7 OTG tambahan baru ini diantaranya merupakan hasil kontak tracing pada pasien terkonfirmasi positif.
Ada 4 tambahan pasien terkonfirmasi untuk di Kabupaten Lampung Selatan.
Untuk saat ini, 7 OTG tambahan baru ini dilakukan isolasi mandiri di rumah.
• Kadiskes Reihana Minta Warga Waspadai OTG Virus Corona: di Lampung Ada 65 Orang
• 39 OTG di Pringsewu Pernah Kontak dengan Pasien Positif Corona
• Bandara Bakal Ditutup, Calon Penumpang Buru-buru Beli Tiket Pesawat Manfaatkan Masa Transisi
• UPDATE Corona di Lampung, PDP Bertambah 4 Menjadi 64 Orang
Total kini ada 13 OTG.
Dimana 3 dari wilayah Kecamatan Natar dan 10 dari wilayah Kecamatan Jatiagung.
Lebih lanjut Jimmy menambahkan, untuk 4 pasien terkonfirmasi positif merupakan peningkatakan status dari OTG menjadi terkonfirmasi positif berdasarkan hasil test PCR (swab).
Menurut dirinya, 4 pasien terkonfimasi positif baru ini memiliki riwayat kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif meninggal di Bengkulu pada 31 Maret silam.
Mereka bagian dari anggota jamaah tabligh dari Bengkulu.
“Pasien terkonfirmasi positif ini sebelumnya telah dilakukan rapid test pada 1 April lalu dengan hasil negatif. Kemudian kembali dilakukan rapid test pada 10 April dengan hasil positif,” ujar dirinya.
Karena hasil rapid test kedua ini positif, lanjut Jimmy, kemudian keempatnya diambil spesimen untuk dilakukan test swab.
Hasil test swab ini keluar pada 22 April kemarin dengan hasil terkonfirmasi positif.
“Para pasien terkonfirmasi positif ini, kini dirawat disalah satu rumah sakit rujukan pemerintah,” ujar Jimmy.
Sebelumnya, sebanyak 15 orang yang masuk dalam katagori OTG (orang tanpa gejala) virus corona (Covid-19) di Lampung Selatan, memiliki kontak erat dengan pasien positif corona Bengkulu 01 dan pasien positif corona 01 Lampung.
Juru bicara satgas percepatan penanganan penyebaran virus corona Covid-19 Lampung Selatan, Jimmy B Hutapea mengatakan, 15 orang yang masuk katagori OTG ini, kini di karantina di Rumah Sakit Bandar Negara Husada (RSBNH).
“Dari hasil tracking, kontak 15 orang yang masuk OTG ini ada kontak erat dengan pasien positif Bengkulu 01 dan pasien positif corona Lampung 01,” kata Jimmy, Sabtu (4/4/2020).
Lebih lanjut Jimmy B Hutapea mengatakan, untuk di Lampung Selatan hingga Jumat, 3 April 2020 sore, jumlah orang dalam pengawasan (ODP) sebanyak 259 orang.
"Ini untuk pemantauan dari 21 Maret 2020 hingga 3 April 2020," ungkap Jimmy B Hutapea.
Jumlah tersebut, lanjut Jimmy B Hutapea, bertambah 15 orang, dari hari sebelumnya, yakni 244 ODP pada Kamis (2/4/2020).
Sejauh ini, lanjut Jimmy B Hutapea, ada satu orang pasien dalam pengawasan (PDP).
"Ini merupakan pasien kasus sebelumnya," jelas Jimmy B Hutapea.
Jimmy menegaskan, sampai dengan Jumat 3 April 2020, untuk di Lampung Selatan masih belum ada pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, lanjut Jimmy B Hutapea, terus melakukan langkah-langkah antisipasi guna mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Mengingat, kata Jimmy B Hutapea, selama Maret 2020, cukup banyak warga yang pulang kampung dan masuk ke Lampung Selatan.
Berdasarkan data di Satgas Penanganan Covid-19, ada sekitar 7.000 orang masuk ke Lampung Selatan selama Maret 2020.
Di mana, terang Jimmy B Hutapea, warga yang datang ke Lamsel terbanyak berasal dari Jabodetabek, yang menjadi zona merah dari penyebaran virus corona atau Covid-19.
Warga yang masuk tersebut, terus Jimmy B Hutapea, ada yang pulang kampung dari luar daerah tempat mereka bekerja dan tinggal, serta dari luar negeri sebagai TKI (tenaga kerja Indonesia).
Kemudian, kata Jimmy B Hutapea, ada juga orang luar daerah datang ke Lampung Selatan untuk bekerja.
“Data itu (7.000 orang) berdasarkan laporan dari pihak kecamatan,” kata satgas percepatan penanggulangan penyeberan virus corona (Covid-19) Lampung Selatan, M Darmawan.
Darmawan mengatakan, tentu menjadi sulit untuk mengawasi warga yang dari luar daerah ini untuk patuh mengikuti protap kesehatan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19.
"Sangat mungkin ada warga yang tidak patuh menjalankan isolasi mandiri selama 14 hari."
"Mereka tetap melakukan aktivitas ke luar rumah, setelah hanya beberapa hari saja melakukan isolasi diri," terang Darmawan.
Untuk itu, menurut Darmawan, peran satgas di desa sangat penting.
Satgas di desa, ucap Darmawan, harus lebih proaktif menjaring dan mengawasi warganya yang harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.
“Peran satgas di desa dan relawan sangat penting, memastikan warganya yang dari luar daerah mengikuti protap kesehatan penanganan Covid-19 mengisolasi diri selama 14 hari,” tandas Darmawan. (Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo)