Pilkada Serentak 2020
Parpol Sepakat Tunggu Covid-19 Berlalu untuk Lanjutkan Pilkada
Ketua DPW NasDem Lampung Taufik Basari mengatakan, tidak mempersoalkan waktu pelaksanaan pilkada jika ditunda tahun depan.
Penulis: kiki adipratama | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Partai politik di Lampung sepakat bersikap menunggu wabah Corona (Covid-19) berlalu atau dinyatakan selesai untuk melanjutkan Pilkada.
Ketua DPW NasDem Lampung Taufik Basari mengatakan, tidak mempersoalkan waktu pelaksanaan pilkada jika ditunda tahun depan.
Menurutnya, yang demikian itu tidak lain tidak bukan agar pemerintah fokus terhadap penanganan Covid-19.
“Kita melihat situasi dan kondisi saja. Jika memang tidak bisa diselenggarakan tahun ini, tidak apa-apa juga jika digelar tahun depan. Tapi belum bisa diputuskan tergantung perkembangan situasi. Sementara ini kita putuskan di 9 desember 2020,” ungkap Taufik, Jumat (24/4/2020).
Anggota komisi III DPR RI ini menuturkan kondisi ini membuat parpol gamang lantaran parpol juga memiliki program kerja dalam satu tahun.
• Parpol Dukung Penundaan Pilkada, Cegah Penyebaran Virus Corona
• Parpol Gotong Royong Bagikan Masker, Cegah Penyebaran Virus Corona di Kota Metro
• Wacana Pilkada Online, Bawaslu Bandar Lampung: Harus Ada Antisipasi Hacker
• KPU Bandar Lampung Harap Penundaan Pilkada Serentak 2020 Tak Berlarut-larut
Namun demikian, kata dia, hari ini kondisi wabah Covid-19 yang sedang melanda tidak bisa dihindari.
“Bagi parpol tentu akan lebih memudahkan jika terdapat kepastian. Dengan ditunda dan masih ada kemungkinan ditunda lagi, tentunya membuat situasi tidak pasti. Sementara partai-partai tentu juga punya program yang sudah direncakanan secara terstruktur. Tapi kondisi ini tidak bisa dihindari, ” ujarnya
Sementara, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Bandar Lampung, Budiman AS mengatakan, juga lebih setuju dilakukan penundaan pelaksanaan pilkada, sampai benar-benar situasi membaik akibat Covid-19.
Menurut Budiman, banyak hal yang harus dikaji ulang dalam tahapan pelaksanaan pilkada atau pelaksanaan pesta demokrasi.
Seperti, antisipasi penanganan pencegahan Covid-19 di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Saya lebih setuju pelaksanaan pilkada ditunda saja ketimbang ketika dipaksakan malah berdampak tidak baik, ” kata dia.
“Tentunya juga itu harus difikirkan. Jangan sampai malah itu menjadi sarana virus semakin menyebar. Tentubkita tidak menginginkan itu, ” tandasnya.(Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama)