Kasus Corona di Lampung

UPDATE Corona di Lampung 24 April, Bayi 10 Bulan di Bandar Lampung Jadi PDP

Dua PDP di Bandar Lampung termasuk bayi perempuan berusia 10 bulan yang saat ini dirawat di sebuah rumah sakit swasta.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tangkapan Layar Video Diskes Lampung
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung Reihana. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Tim Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung kembali mendata ada penambahan empat kasus pasien dalam pengawasan (PDP).

Sementara orang dalam pemantauan (ODP) bertambah sebanyak 97 orang.

Jika sebelumnya ada 3.074 ODP, per Jumat (24/4/2020) ini sudah mencapai 3.171 orang.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Lampung Reihana dalam siaran pers video, Jumat (24/4/2020), mengatakan, empat PDP tersebut berasal dari Bandar Lampung dan Lampung Tengah.

UPDATE Corona di Lampung, Pasien Positif Bertambah 11 Orang, 2 PDP Meninggal Dunia

UPDATE Corona di Lampung Selatan, Pasien Positif Bertambah 4 Orang

Ada Larangan Mudik, Penumpang Bus di Terminal Rajarasa Anjlok 88 Persen

Bandara Radin Inten II Tak Layani Penerbangan Komersial Mulai Besok

Dua PDP di Bandar Lampung termasuk bayi perempuan berusia 10 bulan yang saat ini dirawat di sebuah rumah sakit swasta.

Satu PDP lainnya juga perempuan berusia 21 tahun yang dirawat di rumah sakit swasta.

Sedangkan dua PDP lainnya merupakan warga Lampung Tengah.

Satu pasien berjenis kelamin laki-laki usia 21 tahun dan pasien laki-laki berusia 61 tahun.

Keduanya dirawat di rumah sakit swasta di Lampung Tengah.

Sementara pasien positif corona belum ada perubahan, yakni 38 orang.

Sebanyak 23 orang diisolasi, 10 sembuh, dan 5 orang meninggal dunia.

"Memang ada penambahan baik ODP dan PDP. Pasien tersebut sudah dilakukan penanganan medis," katanya.

Menurut Reihana, secara wilayah, kebanyakan warga yang paling banyak terpapar Covid-19 berasal dari Bandar Lampung dan Lampung Selatan.

Karena kedua wilayah ini sering dilintasi banyak orang.

Menurut Reihana, pembuangan limbah Covid-19 di setiap RS telah menggunakan protokol kesehatan.

Termasuk APD yang dipakai tenaga medis dan bekas pasien positif dikelola dengan hati-hati.

"Kita ada unitnya sendiri yang membidangi untuk limbah ini, yakni bidang pencegahan penyakit infeksi di setiap RS," katanya.

Dia memastikan pengolahan limbah medis dilakukan secara aman. (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved