Kasus Corona di Indonesia
Ibu dan 2 Anak Diduga Tertular Virus Corona dari Baju Ayahnya di Bogor, Sang Ayah Negatif Covid-19
Seorang ibu dan 2 anak diduga tertular Covid-19 dari virus yang menempel di baju ayahnya. Sementara, sang ayah negatif virus corona.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BOGOR - Seorang ibu dan 2 anak diduga tertular Covid-19 dari virus yang menempel di Baju ayahnya.
Sebuah Video VIral memperlihatkan seorang ibu dan 2 anak dibawa menggunakan ambulans menuju Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Juru Bicara Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Dedi Syarif mengatakan, ibu dan 2 anak tersebut dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Dilansir Kompas.com, menurut Dedi, ibu dan 2 anak tersebut ketularan virus corona dari Baju sang ayah.
Adapun, sang ayah bekerja menangani pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
• Cara Unik Selpi dan DRB Records Galang Donasi untuk Penanganan Virus Corona
• Kim Jong Un Dikabarkan Meninggal, Korut Akhirnya Buka Suara
• Setubuhi Nenek Sendiri, Cucu: Sebulan Aku Pisah Ranjang Sama Istri
• Pasien yang Dinyatakan Meninggal Akibat Corona Mendadak Bangun
"Iya sudah (diperiksa tertular dari Baju ayahnya)," ucap Dedi Syarif, yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (26/4/2020).

Dedi menjelaskan bahwa pakaian sang ayah menjadi media penularan virus corona atau Covid-19 di rumah mereka.
Meskipun sang ayah langsung membersihkan tubuhnya sepulang dari rumah sakit, virus tersebut telah menempel pada permukaan pakaian.
Kemudian, secara tidak sengaja pakaian tersentuh tangan sang Ibu.
"Karena kan dia (Ayah) memang bekerja di sana, Wisma Atlet."
"Kemungkinan besar dari pakaiannya (penularan virus)," kata Dedi.
Untuk mencegah penularan, menurut Dedi, sang Ibu seharusnya segera mencuci tangan setelah mencuci pakaian.
Kemudian, pakaian yang bekas pakai langsung direndam di dalam air dan deterjen.
Dengan demikian, virus corona tidak akan bersarang dan bertahan hidup pada pakaian yang dikenakan sang Ayah.
Dua anak yang tertular adalah anak yang berusia 4 tahun dan 8 tahun.
Kronologi
Sebelumnya, proses penjemputan ibu dan 2 anak oleh tim medis sempat menjadi Video Viral di media sosial.
Sang ibu terlihat memeluk kedua anaknya di dalam ambulans.
Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, ibu dan 2 anak itu dinyatakan positif corona berdasarkan hasil tes swab, yang dilakukan di laboratorium RS Polri Jakarta.
Awalnya, sang ayah menjalani rapid test virus corona dan dinyatakan nonreaktif.
Pada 14 April 2020, sang ayah pulang ke rumah dan langsung membersihkan diri sebelum berinteraksi dengan keluarganya.
Namun, 3 jam kemudian, ketiga anaknya mengeluh sakit kepala dan demam.
Saat diukur, suhu tubuh ketiga anaknya di atas 38 derajat celcius.
"Dan pada pagi harinya 15 April jam 10 dibawa ke rumah sakit," kata Ade.
Ketiga anak itu dibawa ke salah satu rumah sakit di Kabupaten Bogor.
Tim medis rumah sakit melakukan rontgen dan menyatakan ada peradangan di paru-paru ketiga anak itu.
Tim medis lalu melakukan tes darah.
Berdasarkan hasil tes, limfosit ketiga anak itu menurun dan mengarah kepada Covid-19.
"Karena kondisinya kurang bagus dinyatakan PDP," kata Ade.
Pada 16 April 2020, pihak puskesmas setempat belum bisa melakukan rapid test virus corona karena kehabisan alat.
Kantor sang Ayah kemudian memfasilitasi pemeriksaan tes swab untuk keluarga itu di RS Polri Jakarta.
Keesokan harinya, petugas puskesmas setempat mendapatkan telepon dari kepala dusun yang menyebut sang ibu mengalami sesak napas.
Sang ibu dilarikan ke IGD RSUD Cileungsi untuk mendapakan perawatan.
Setelah dilakukan rontgen, ibu dari 3 anak itu mengalami pembengkakan jantung dan dipindahkan ke rawat inap di salah satu rumah sakit daerah.
"Tanggal 20 April 2020, hasil lab dari RS Polri dinyatakan bahwa Ibu dan 2 anaknya positif Covid-19," kata Ade.
Sementara, sang ayah dan satu anak lainnya dinyatakan negatif Covid-19.
Pasien dijemput, warga berikan semangat
Sebelumnya, sejumlah warga teriak memberikan semangat kepada seorang remaja berusia 14 tahun, yang positif terinfeksi virus corona atau Covid-19.
Teriakan warga tersebut terdengar saat remaja itu dijemput petugas di rumahnya, di Majene, Sulawesi Barat.
Video warga teriak memberikan semangat kepada pasien positif virus corona tersebut kemudian viral di media sosial.
Saat warga di daerah lain memilih untuk mengusir warganya yang positif virus corona, hal berbeda terjadi di Majene, Sulawesi Barat.
Dilansir Kompas.com, meski memberikan dukungan moral, para warga tetap berwaspada, saat beberapa petugas menjemput penderita Covid-19 itu.
Beberapa tetangga remaja 14 tahun tersebut tetap berada di rumah mereka masing-masing, saat petugas melakukan evakuasi.
Namun siapa sangka, dari kejauhan, beberapa warga yang merupakan tetangga pasien tersebut rupanya memberikan dukungan yang menyentuh hati.
Terdengar beberapa kali teriakan "semangat", saat si pasien dibawa masuk ke ambulans.
Video proses evakuasi itu kemudian menyebar di media sosial.
Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Barat Muhammad Alif membenarkan adanya pasien positif virus corona yang dijemput dari rumahnya, pada Minggu (29/3/2020).
"Iya, betul."
"Pasien yang dari Majene dinyatakan positif," ungkap Alif yang juga Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Sulawesi Barat, seusai menggelar konferensi pers, sebagaimana dilansir Kompas.com, Senin (30/3/2020).
Alif mengatakan, proses evakuasi berjalan lancar.
Keluarga pasien dan masyarakat yang tinggal di sekitarnya bersikap kooperatif saat penjemputan berlangsung.
Sedangkan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majene, Rahmat Malik menuturkan, warga yang dijemput itu merupakan temuan pertama orang terinfeksi virus corona di Majene.
Warga tersebut merupakan santri satu pondok pesantren di Bogor, Jawa Barat.
Menurut Rahmat, warga berusia 14 tahun itu sudah berada dalam pemantauannya, saat tiba di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar karena mengalami demam tinggi.
"Tiba di Bandara Sultan Hasanuddin, Rabu (25/3/2020) sore."
"Saat screening, suhu tubuhnya tinggi di atas 38,5 derajat celsius, ada gejala batuk, flu, dan gatal pada tenggorokan," jelas Rahmat.

Setelah menjalani perawatan selama beberapa hari di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar, pasien tersebut sempat membaik dan diperbolehkan pulang ke Majene.
Belakangan, Rumah Sakit Universitas Hasanuddin mendapat informasi pasien itu positif terinfeksi virus corona.
Rahmat kemudian menugaskan Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Majene mendatangi rumah pasien, dan memintanya untuk tidak keluar rumah.
"Dia tiba di rumahnya Sabtu (28/3/2020) malam."
"Kami minta untuk tidak keluar rumah sambil menunggu tim medis dari provinsi menjemputnya," ujarnya.
Pasien itu pulang ke Majene dengan mobil pribadi.
Ia berlima dengan keluarganya.
Empat keluarga lainnya untuk sementara diisolasi di rumah.
TONTON JUGA VIDEO YOUTUBE TRIBUNLAMPUNG.co.id:
Bupati Majene, Fahmi Massiara menegaskan, pihaknya akan memenuhi seluruh kebutuhan hidup keluarga tersebut selama menjalani masa isolasi di rumah.
"Keluarga ditangani tim gugus, akan terus dimonitor," ucap Fahmi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ibu dan 2 Anak Dijemput Ambulans, Diduga Ketularan dari Pakaian Ayah.
Seorang ibu dan 2 anak diduga tertular Covid-19 dari virus yang menempel di Baju ayahnya, sementara sang ayah dan satu anak lain dinyatakan negatif virus corona. (Kompas.com)