Badak Lampung FC
Sebulan Lebih Libur Kompetisi, Kiper BLFC Asal Aceh Wahyudi Rindu Main Bola dan Makanan di Lampung
Selain merindukan bermain bola Wahyudi juga mengaku rindu dengan Kota Bandar Lampung.
Penulis: Muhammad Hardiansyah Kusuma | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung Muhammad Hardiansyah Kusuma
TRIBUN LAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Libur Liga 2 yang sudah berlangsung selama lebih dari satu bulan membuat sang kiper muda asal Aceh Wahyudi, merasakan rindu untuk kembali bermain sepak bola bersama-sama timnya.
Selain merindukan bermain bola Wahyudi juga mengaku rindu dengan Kota Bandar Lampung.
"Iya sudah sangat kangen main bola sama tim dan berkumpul, apalagi sama Kota Bandar Lampung," ungkap Wahyudi yang juga mantan kiper Persiraja Banda Aceh ini kepada Tribunlampung.co.id, Senin (27/4/2020).
Wahyudi mengaku rindu akan keramahan masyarakat Lampung dan makanan yang ada di Lampung.
"Orangnya ramah-ramah, dan baik-baik, makanannya juga mantap-mantap. Saya suka makanan berkuah seperti lontong sayur dan opor ayam rasanya juga hampir sama kayak di Aceh. Mangkanya betah juga di Lampung," jelasnya.
• Manajemen yang Kini Lebih Baik Diyakini Jadi Modal BLFC Kembali ke Liga 1
• Cara Pemain BLFC Manda Cingi Atasi Bosan Selama Libur Kompetisi Liga 2
• Mie Glosor dan Es Buah, Menu Favorit Berbuka Kapten Badak Lampung
• Suporter Badak Lampung, Balafans Bagikan 250 Nasi Kotak, Bantu Warga di Tengah Wabah Corona
Karena Wahyudi sendiri mengaku baru pertama kali berkunjung ke Lampung saat ia bergabung dengan tim Badak Lampung FC di Liga 2 musim ini.
Selain itu selama libur liga Wahyudi mengatakan tak lupa untuk berolahraga.
Dimulai dengan berolahraga di waktu pagi hari dengan bersepeda dan dilanjutkan pada waktu sore untuk latihan fisik untuk menjaga tubuh agar tidak terlalu kaku.
Ia juga menuturkan salah satu hobinya ketika sedang berada di kampungnya tepatnya di Kecamatan Muarabatu Kota Lhokseumawe, Aceh adalah bersepeda.
Wahyudi mengaku bersepeda lebih suka ketempat yang memiliki sedikit tanjakan, seperti bukit karena menurutnya dengan itu bisa menikmati alam.
"Kalau hari-hari biasa sekitar 20 sampai 30 kilometer sepedaan. Tapi kalau hari minggu sekitar 40 sampai 45 kilometer, ke gunung salak sepedaannya" tuturnya
Selain memiliki hobi bersepeda ia juga menuturkan memiliki hobi mendaki, tetapi main bola adalah hobi yang utama baginya.
"Mendaki juga suka beberapa waktu lalu juga daki ke air terjun 7 Bidadari. Kurang lebih 9 jam perjalanan dari rumah dan empat jam jalan kaki ke tempatnya, disana camp sama temen-temen 3 hari 3 malam," bebernya.
Sedangkan untuk dalam situasi ramadan saat ini ia mengatakan tetap berlatih untuk menjaga fisik.
Walaupun hanya berupa latihan ringan yang penting beraktivitas.
Selama masa pandemi ini Wahyudi menganjurkan untuk selalu menjaga kesehatan.
Tetap berada di rumah, menjaga kebersihan serta berolahraga, dan semoga hari-hari kita menjadi berkah.
"Negeriku cepatlah pulih semoga sepat merumput kembali di tanah Lampung," tukasnya. (Tribunlampung.co.id/Muhammad Hardiansyah Kusuma).