Kasus Corona di Lampung

Cek Suhu Tubuh Door to Door, Pemkot Bandar Lampung Bagikan Thermal Scanner ke Semua Kelurahan

Warga Balam akan dicek suhu tubuhnya dengan cara "door to door" atau dari pintu ke pintu. Ini adalah terobosan yang dilakukan Pemkot Bandar Lampung

Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/V Soma Ferrer
Petugas dari Pemkot Bandar Lampung melakukan cek suhu tubuh kepada warga di Rawa Laut, Enggal, Bandar Lampung, Senin (27/4/2020). Cek Suhu Tubuh Door to Door, Pemkot Bandar Lampung Bagikan Thermal Scanner ke Semua Kelurahan 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Warga Kota Bandar Lampung akan dicek suhu tubuhnya dengan cara "door to door" atau dari pintu ke pintu.

Ini adalah terobosan yang dilakukan Pemkot Bandar Lampung untuk mencegah penyebaran penyakit akibat virus Corona atau Covid-19.

"Ini strategi jemput bola. Kalau ada warga kota yang ditemukan suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat (Celcius), maka akan langsung ditindaki sesuai prosedur tetap," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Edwin Rusli di Bandar Lampung, Senin (27/4/2020).

Pengecekan suhu tubuh "door to door" untuk warga Kota Bandar Lampung sudah dimulai sejak Senin kemarin, diawali di Kelurahan Rawa Laut, Kecamatan Enggal, Kota Bandar Lampung. Selanjutnya akan menyusul di seluruh kelurahan di Bandar Lampung.

Kadiskes Edwin Rusli mengatakan, pihaknya yang mewakili struktur Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandar Lampung telah memberikan 50 thermoscanner kepada masing-masing kelurahan yang ada di kota.

Pemkot Periksa Suhu Tubuh Warga Bandar Lampung Door To Door Mulai Senin, 27 April 2020

Pemkot Bandar Lampung Belum Keluarkan Surat Edaran Terkait Ibadah Ramadan

Jalur Liwa-Krui yang Tertutup Material Longsor Sudah Bisa Dilintasi Kendaraan Meski Baru Satu Arah

Petugas Gabungan Dikerahkan Evakuasi Longsor yang Tutup Akses Jalan Liwa-Krui

Menurut dia, tujuan dari pelaksanaan pemeriksaan suhu tubuh secara "door to door" tersebut guna memantau secara lebih dini terkait pencegahan virus Corona di Kota Bandar Lampung.

Pantauan Tribunlampung.co.id, petugas yang diturunkan tak hanya memberikan alat pengecekansuhu tubuh, tapi juga langsung melakukan pengecekan suhu tubuhsecaradoor to door.

Tampak beberapa struktural kelurahan bersama petugas puskesmas ikut terlibat dalam proses tersebut.

Hal tersebut diketahui merupakan langkah tindak lanjut dari Surat Perintah Tugas (SPT) Wali Kota Bandar Lampung Nomor 440/557/I.01/2020. SPT tersebut secara legal ditandatangani oleh Wali KotaBandar LampungHerman HN tertanggal 24 April 2020.

Bakauheni Ditutup

Sementara itu, kebijakan di tingkat regional dan nasional juga telah diputuskan, terutama untuk mencegah pergerakan orang dari daerah terjangkit Zona Merah masuk ke Lampung.

Pemerintah mengambil kebijakan untuk melakukan pembatasan angkutan, dengan menutup secara resmi Pelabuhan Bakauheni di Lampung Selatan dan Pelabuhan Merak di Banten.

Kini, penumpang pejalan kaki, sepeda motor, mobil pribadi dan kendaraan angkutan penumpang, benar-benar tidak bisa lagi menyeberang melalui Pelabuhan Bakauheni.

Badan Pelayanan Transportasi Darat (BPTD) wilayah Bengkulu-Lampung resmi memberlakukan pembatasan angkutan penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni sejak Senin kemarin hingga 31 Mei mendatang.

Penjualan tiket online untuk penumpang pejalan kaki, kendaraan penumpang pribadi dan umum juga telah dihentikan. Bagi penumpang yang telah membeli tiket secara online, akan dikembalikan secara penuh sesuai pasal 4 Permenhub Nomor 25 Tahun 2020.

Kepala Balai Pelayanan Transportasi Darat (BPTD) Bengkulu-Lampung, Endi Suprastyo mengatakan, pemberlakuan pembatasan untuk angkutan penumpang, kendaraan pribadi serta angkutan penumpang umum ini berlaku sama dengan Pelabuhan Merak.

Terkait dengan penumpang atau pengendara yang terlanjur tiba di pelabuhan, diserahkan kepada pihak kepolisian.

Kapal feri hanya diperbolehkan mengangkut kendaraan logistik/pengangkut barang kebutuhan pokok, obat-obatan dan alat kesehatan, kendaraan operasional pengangkut petugas pemerintahan penanganan covid-19, pemadam kebakaran, ambulans, mobil zenazah serta yang diatur pemerintah.

Pantauan Tribunlampung.co.id di Pelabuhan Bakauheni, Senin kemarin, suasana terlihat lengang. Tidak nampak adanya arus penyeberangan penumpang pejalan kaki di loket pembelian tiket.

Kondisi yang sama terlihat di Tollgate pembelian tiket kendaraan.

Tidak terlihat adanya kendaraan angkutan penumpang dan mobil pribadi.

Angkutan penyeberangan di dominasi oleh truk barang.

Tidak hanya pada angkutan reguler.

Kondisi yang sama juga terpantau di pelabuhan dermaga eksekutif.

Tiga Bus Lolos

Sebelum penutupan Pelabuhan Bakauheni bagi angkutan umum, ternyata masih terdapat 3 bus yang menyeberang melalui pelabuhan.

Seperti pada Minggu (26/4) malam dan Senin (27/4/2020) dini hari tadi.

Setidaknya ada 3 bus AKAP dengan tujuan Palembang, Sumatera Selatan dan Medan, Sumatera Utaraa terjaring di pos cek poin pintu keluar pelabuhan Bakauheni.

Ketiga bus AKAP ada yang dari Bandung dengan tujuan Palembang. Ada yang dari daerah Jabodetabek dengan tujuan Medan.

Bus-bus ini sempat disetop dan dilakkan pemeriksaan oleh petugas di cek poin pintu keluar pelabuhan.

Kapolres Lampung Selatan AKBP Edi Purnomo mengatakan, terhadap tiga bus AKAP yang terjaring ini dilakukan pemeriksan kesehatan pada seluruh penumpangnya dan dilakukan pendataan.

“Kita lakukan pemeriksaan kesehatan ulang dan kita data. Kita teruskan ke daerah tujuan. Tetapi kepada bus dan juga para penumpang kita minta untuk lapor setibanya di daerah tujuan,” kata mantan Kapolres Mesuji ini.

Kapolda Rakor

Masih dalam rangka pembatasan angkutan ini, Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi Ariyanto menggelar rapat koordinasi dengan stakeholder terkait di Pelabuhan Bakauheni, kemarin.

Kapolda Lampung Purwadi Ariyanto mengatakan, pihaknya telah memerikan arahan dan imbauan kepada masyarakat secara humanis dan persuasif terkait dengan adanya pembatasan terkait larangan mudik lebaran.

Dirinya melihat, kesadaran masyarakat sudah cukup tinggi.

Masyarakat bisa menerima dan memahami penjelasan yang diberikan oleh petugas.

Sehingga mereka pun berkenan untuk balik arah dan tidak melanjutkan perjalanannya.

“Sampai saat ini sudah ada sekira 18 mobil dan 4 bus yang kita minta berbalik arah. Kita lakukan pendekatan humanis dan persuasif. Mereka pun bisa mengerti dan paham,” kata Purwadi Ariyanto.

Terpisah, Direktur Lalulintas Polda Lampung Kombes Pol Chiko Ardwiatto mengatakan, sudah 100 kendaraan yang diminta putar balik.

Selain itu, ada 40 kendaraan yang akan masuk ke wilayah Bandar Lampung diarahkan untuk berputar kembali, seperti yang berada di Persimpangan Tugu Coklat Kabupaten Pesawaran.

Tak hanya itu sejumlah kendaraan lain seperti bus penumpang yang melintas di jalan dari arah Waykanan dan Mesuji yang diketahui akan melakukan perjalanan ke Jakarta diarahkan untuk kembali. (Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo/Hanif Mustafa/Kiki Adipratama/V Soma Ferrer)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved