13 Negara yang Masih Bebas dari Virus Corona
Melansir data di laman Worldometers, hingga Sabtu (2/5/2020) siang, jumlah kasus virus corona di dunia telah mencapai 3,4 juta.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sebagian besar negara-negara di dunia telah melaporkan adanya kasus virus corona Covid-19 yang terjadi di negaranya.
Peningkatan jumlah kasus pun masih terjadi setiap harinya.
Melansir data di laman Worldometers, hingga Sabtu (2/5/2020) siang, jumlah kasus virus corona di dunia telah mencapai 3,4 juta.
Dari jumlah tersebut, lebih dari 200.000 orang meninggal dunia.
Sementara, lebih dari 1 juta orang telah dinyatakan sembuh.
Adapun jumlah kasus terbanyak masih dicatatkan di AS, dengan lebih dari 1 juta kasus, disusul Spanyol, Italia, Inggris, dan Perancis.
• UPDATE Kasus Corona di Indonesia Hari Ini - 10.843 Positif, 1.665 Sembuh, 831 Meninggal
• Artis Inul Daratista Pusing Pikirkan Gaji dan THR Karyawannya Akibat Corona
• Update Corona di Lampung 2 Mei 2020, ODP 3.211 Orang
• Lahir di Tengah Pandemi, Bayi Perempuan di Cianjur Diberi Nama Corona, Orangtua Ungkap Alasannya
Meskipun sudah menyebar ke sebagian besar negara di dunia, sejumlah negara belum melaporkan adanya kasus virus corona di negaranya.
Sebelumnya, dari 193 negara anggota PBB, ada 15 negara yang belum melaporkan infeksi Covid-19 di wilayahnya.
Hingga Sabtu ini, jumlah berkurang menjadi 13 negara, setelah Tajikistan dan Komoro melaporkan kasus pertama infeksi virus corona.
Berikut 13 negara yang masih bebas dari virus corona.
Lesotho
Korea Utara
Turkmenistan
Kiribati
Kepulauan Marshall
Mikronesia
Nauru
Palau Samoa
Kepulauan Solomon
Tonga
Tuvalu
Vanuatu
Tajikistan
Tajikistan mengonfirmasi 15 kasus pertama virus corona pada Kamis (30/4/2020) setelah sebelumnya menyatakan bahwa wilayahnya bebas virus.
Lima orang dikonfirmasi positif Covid-19 di Ibu Kota Dushanbe dan sisanya di bagian utara Sughd.
Adanya kasus positif Covid-19 ini menjadikan penggunaan masker sebagai kewajiban bagi seluruh warga.
Negara ini telah menutup perbatasannya bulan lalu dan melakukan sejumlah upaya untuk menahan perkumpulan besar.
Namun, secara umum, pembatasan ini tidak terlalu ketat dengan tidak adanya kasus yang dikonfirmasi di negara ini.
Melansir Al Jazeera, Kamis (30/4/2020), hampir 11.000 orang telah dikarantina selama lebih dari 3 bulan terakhir dan sebanyak 8.438 telah diperbolehkan pulang.
Sebelumnya, negara yang berbatasan dengan China ini mulai menerapkan karantina bagi warga negara maupun pendatang asing yang tiba sejak Februari lalu.
Komoro
Komoro mengumumkan kasus infeksi Covid-19 pertamanya pada 30 April 2020.
"Pada hari ini, 30 April 2020, pemerintah mengumumkan kasus pertama Covid-19 di Komoro" kata Presiden Azali Assoumani sebagaimana dikutip Al Jazeera, Jumat (1/5/2020).
Adapun kasus pertama ini terjadi pada seorang laki-laki berusia 50-an tahun yang telah melakukan kontak dengan seorang berkebangsaan Perancis-Komorian yang memiliki riwayat perjalanan ke Perancis.
"Kondisi medis pasien terus berangsur membaik," tambah Azali.
Selain itu, kontak dari pasien juga tengah ditelusuri.
Presiden menyebut bahwa prioritas saat ini adalah untuk melindungi sistem pelayanan kesehatan dari kelebihan kapasitas.
Jam malam juga diberlakukan secara paksa minggu lalu untuk membatasi kemungkinan virus corona menyebar di negara ini.
Dengan dikonfirmasinya kasus Covid-19 di Komoro, Lesotho menjadi satu-satunya negara Afrika yang belum mengonfirmasi adanya kasus virus corona di wilayahnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com