Tribun Bandar Lampung

Riana Sari Syukuri Hikmah Wabah Corona, Masak Setiap Hari untuk Gubernur Arinal

Namun ada beberapa menu yang paling sering disajikan karena menjadi kesukaan Arinal, yakni ikan pepes, lalapan, dan sambal.

Tribunlampung.co.id/Soma
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi bersama Riana Sari. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Ramadan di tengah pandemi corona telah membuat aktivitas seluruh masyarakat Lampung berubah.

Semua kegiatan kini lebih banyak dilakukan di rumah.

Tak terkecuali Riana Sari Arinal, istri Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.

Begitu pula Bupati Tulangbawang Winarti dan Bupati Tanggamus Dewi Handajani.

Riana Sari Arinal Serahkan 83 Paket Sembako untuk Petugas Nonmedis RSUDAM

Patroli Corona, Bupati Dewi Handajani Bubarkan 6 Resepsi Pernikahan di Tanggamus

Dua Perampas Ponsel Diringkus Polsek Abung Semuli

UPDATE Corona di Lampung 1 Mei 2020, Positif Covid-19 Tembus 50 Kasus

Bagi mereka, Ramadan di tengah pandemi vorona ini memberikan nuansa beda.

Mereka bisa berkumpul dengan keluarga setiap hari, beribadah bersama keluarga di rumah, serta memiliki banyak waktu untuk memasak menu-menu berbuka dan sahur bagi keluarga.

Riana Sari Arinal misalnya. Ia bercerita, Ramadan di tengah pandemi corona membuatnya memiliki banyak waktu untuk melakukan berbagai kegiatan di rumah, salah satunya memasak menu buka puasa dan sahur.

Bahkan ia pun mempraktikkan resep masakan dari mertua untuk menu berbuka puasa.

"Resepnya yaitu Setup Pisang Kepok. Ini resep dari mertua. Menu favorit pembuka puasa di keluarga Bapak Arinal. Enak banget rasanya. Kami suka banget," cerita Riana Sari, Rabu (29/4/2020).

Untuk makan utama, Riana menyiapkan menu berbeda-beda sebab di keluarganya memiliki selera berlainan.

Namun ada beberapa menu yang paling sering disajikan karena menjadi kesukaan Arinal, yakni ikan pepes, lalapan, dan sambal.

"Karena Bapak (Arinal) itu tidak bisa lewat dari lalapan dan sambal malah biasanya yang nyambal itu Bapak," ungkapnya.

Bagaimana dengan menu sahur?

Ketua PKK Provinsi Lampung ini mengatakan, untuk sahur biasanya ia menyiapkan menu-menu masakan kering. Seperti, sambel tempe, telur ceplok, sardencis, tumis kangkung.

"Itu dimasak sendiri semua," tutur Riana seraya tersenyum.

Riana mengaku, meski Ramadan di tengah pandemi corona, ia bersyukur.

Sebab, ia jadi dapat selalu berkumpul bersama keluarga.

"Alhamdulillah, buka puasa selalu bareng Bapak dan anak-anak. Mungkin ini salah satu hikmah juga di tengah wabah Covid dari awal puasa kita di rumah ibadah juga di rumah," tuturnya.

Bupati Tuba

Bupati Tulangbawang Winarti juga mengaku, Ramadan di tengah pandemi corona membuatnya memiliki banyak waktu untuk bercengkerama dengan keluarga di rumah.

Ia juga jadi memiliki banyak waktu untuk menyiapkan sendiri menu-menu berbuka dan sahur bagi keluarganya serta beribadah bersama keluarga.

Winarti menceritakan, untuk makanan utama favorit keluarganya adalah ikan. Ini menjadi menu wajib saat berbuka ataupun sahur. Menu ini dimasak sendiri.

"Kalau makanan berat ini, ya kita masak sendiri tidak pernah beli sampai saat ini. Saya sempatkan ke dapur meski banyak yang bantu. Menunya bergantian saja, cuma memang ikan menjadi menu wajib, karena tentu lebih sehat," ucap Winarti.

Untuk takjilnya, terus Winarti, biasanya kolak atau rujak tahu.

"Saat berbuka minum air putih dulu, makan satu atau dua butir kurma. Lalu disambung makan takjilan. Wajibnya itu minum es cendol. Kami nikmati bersama keluarga besar yang ada di rumah. Ini sih biasanya kami beli, disamping banyak varian, juga senang bisa berbagi rezeki yang tentu menyenangkan penjualnya," kata Winarti.

Selain mengisi waktu di rumah dengan memasak bagi keluarga, Bupati Winarti juga tidak lupa untuk berolahraga di rumah. Meski cuma olahraga ringan ia selalu menyempatkan.

Olahraga itu biasa ia lakukan setelah salat subuh. Selanjutnya, mengisi waktu dengan membaca koran dan membaca informasi-informasi lain di internet.

"Baca koran sembari juga mengecek informasi di internet atau medsos juga menu wajib setiap pagi. Biar tau perkembangan sebelum beraktivitas," paparnya.

Ramadan di tengah pandemi corona ini, kata Winarti, hal yang ia rindukan yakni kegiatan tarawih bersama, buka bersama, ngabuburit, belanja kepasar dan bertemu langsung dengan anak anak yatim.

Dia pun jadi teringat kenangan masa kecilnya saat menjalankan ibadah puasa.

"Jadi ceritanya, pas mau berbuka, detik-detik menjelang magrib, semua keluarga besarku sudah di meja makan dengan berbagai macam makanan. Tapi karena aku tidak puasa, aku disuruh berdiri agak jauh dari meja makan, hanya melihat mereka makan. Terasa lama dan itu berat sekali untuk usiaku saat itu. Disitu aku kapok, tidak mau kalau tidak puasa," ucap anak kesembilan dari sebelas bersaudara ini berseloroh.

Bupati Tanggamus

Cerita tak kalah menarik dituturkan Bupati Tanggamus Dewi Handajani.

Banyaknya waktu di rumah di bulan Ramadan ini membuatnya memiliki banyak waktu kumpul bersama keluarga, termasuk memasak untuk keluarganya di rumah dinas bupati di Kota Agung, Tanggamus.

Meski kegiatan memasak ini dibantu asisten rumah tangga, ia menyempatkan diri untuk turun.

Salah satu menu favorit keluarga yang tak pernah ketinggalan saat puasa ini adalah ikan asin dan sambal terasi.

Menu ini selalu hadir di setiap santap meski juga ada sayur dan buah-buahan.

Selain menyiapkan menu kesukaan keluarga, Dewi juga mengisi waktu Ramadannya dengan olahraga ringan di rumah dinas.

Olahraga itu kadang dilakukan sebelum kerja atau sore setelah pulang kerja.

"Untuk olahraga tetap, supaya menjaga kebugaran dan kondisi fisik, baik pagi dan sore hari," ujar Dewi.

Terakhir, Dewi meminta masyarakat tak lupa mengonsumsi makanan bergizi untuk jaga kesehatan.

"Makaman itu tidak perlu mahal atau mewah yang pasti kebutuhan gizi untuk tubuh kita tercukupi," ujarnya.(iki/end/tri)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved