Special MP-30 Anniversary Media Talk, Masa Covid-19 Harus Jadi Kesempatan Bertahan dan Berkembang
Pandemi virus corona atau Covid-19 berdampak tidak hanya satu sektor, tapi banyak sektor seperti Ekonomi sampai sosial.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pandemi virus corona atau Covid-19 berdampak tidak hanya satu sektor, tapi banyak sektor seperti Ekonomi sampai sosial.
Hal yang membuat banyak pihak kemudian mulai menimbang dan mengukur apa saja efek kepada masyarakat, kapan kira-kira ini berakhir, sampai apa yang harus disiapkan setelah Covid-19 selesai.
Terutama dari sisi bisnis karena lebih dari sebulan masyarakat dibatasi pergerakannya yang berimbas kepada pasar.
"Sebelum krisis terjadi, tingkat kepercayaan diri konsumen itu 100%. Sekarang hanya tinggal 15%. Artinya ada pergeseran prioritas konsumen," ujar Ketua Forum Pemred Kemal E Gani dalam webinar kebangsaan MarkPlus pada Sabtu (2/5/2020) yang digelar lewat aplikasi Zoom.
Acara bertajuk Covid-19 in Indonesia: Survive, Prepare and Actualize tersebut digelar memperingati hari jadi MarkPlus, Inc yang ke-30.
Kemal menyatakan bahwa saat ini konsumen hanya membelanjakan uangnya untuk kebutuhan pokok seperti makanan, listrik, air, sampai paket data. Kebutuhan sekunder terkesampingkan.
Lebih jauh, Kemal Gani melihat krisis justru akan melahirkan sesuatu yang besar karena adanya disrupsi.
Termasuk perusahaan atau institusi yang lahir karena krisis.
Pasalnya masyarakat akan mulai beradaptasi dengan gaya hidup baru dan perusahaan penyedia layanan di saat krisis tersebut bisa bertahan lebih lama.
Founder & Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya mengakui hal tersebut. Dalam jangka panjang, sebuah bisnis bisa menggunakan konsep surviving, preparing, dan actualizing.
Ia mencontohkan MarkPlus yang didirikan pada 1 Mei 1990, baru memasuki fase surviving dan preparing.
"Sepuluh tahun awal surviving atau bertahan. Apalagi saat itu berbarengan krisis 1998. Namun semenjak krisis berakhir berkembang terus dan memasuki fase preparing, atau bersiap. Fase itu 20 tahun sampai 2020 ini."
"Kebetulan Covid-19 terjadi di 2020, sehingga harapannya 2021 Ekonomi membaik dan menjadi fase aktualize atau aktualisasi dari yang direncanakan," ujar Hermawan.
Hermawan yang juga pakar marketing tersebut meyakinkan bahwa Covid-19 bisa saja selesai jelang akhir tahun.
Tetap ia menekankan bisnis yang sedang tertekan untuk bertahan atau surviving.