Lion Air Terbang Lagi Mulai 5 Mei

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pesawat Lion Air Group akan terbang lagi di Bandara Radin Inten II, Natar, Lampung Selatan, mulai 5 Mei 2020.

Kebijakan ini berlaku untuk maskapai di bawah Lion Air Group, yaitu Lion Air, Wings Air, dan Batik Air.

Sementara maskapai lainnya, seperti Xpress Air, belum akan terbang lagi di tengah larangan penerbangan hingga 31 Mei karena wabah corona.

Area Manager Lion Air Wilayah Sumbagsel Harris Pramono menjelaskan pesawat rute Lampung menggunakan pesawat Batik Air dengan Airbus A320 hanya akan melayani satu kali penerbangan.

• Sepinya Bandara Radin Inten II dan Stasiun Tanjungkarang Pasca Ada Larangan Mudik

• BERITA FOTO Penampakan Tak Biasa Terminal Rajabasa dan Stasiun KA Tanjungkarang

• Tokopedia Benarkan Ada Upaya Pencurian Data Pengguna, Diduga 15 Data Pengguna Bocor

• Yuk Simak Lima Skema Besar Program Listrik Gratis 6 Bulan bagi Bisnis dan Industri Kecil

"Lampung kami terbang sementara satu flight Batik Air, Lampung-Cengkareng, dan Cengkareng-Lampung. Hanya sekali. Pesawat jenis Airbus A320," kata Harris, Sabtu (2/5/2020).

Pihaknya memastikan penumpang tidak akan terisi penuh karena penerapan physical distancing (jaga jarak) pada masa pandemi corona.

"Di dalam pesawat kami harus menerapkan physical distancing. Jadi kami setting tempat duduknya," ujarnya.

Untuk kelas ekonomi, kursi tengah di setiap baris kanan dan kiri tidak boleh ada penumpang.

"Di kelas ekonomi, di baris kanan dan kiri ada tiga kursi. Untuk kursi yang tengah, tidak boleh ada penumpang. Sementara di kelas bisnis yang ada dua kursi di baris kanan dan kiri, hanya satu kursi saja yang boleh terisi," ungkap Harris.

Penerbangan kembali pada 5 Mei ini mundur dari rencana sebelumnya pada 3 Mei.

"Kami perbarui informasi. Untuk penerbangan Lion Air Group keberangkatan 3 dan 4 Mei kami batalkan. Untuk penumpang, kami reschedule ke 5 Mei," kata Harris.

Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, penerbangan ini tidak untuk aktivitas mudik.

"Operasional Lion Air Group dengan perizinan khusus (exemption flight) dari regulator, yakni Kementerian Perhubungan, untuk melayani pebisnis, bukan dalam rangka mudik," katanya, Sabtu.

"Serta tujuan operasional angkutan kargo, perjalanan bagi pimpinan lembaga tinggi negara atau tamu kenegaraan. (Juga) operasional penegakan hukum, pemulangan WNI atau WNA, dan lainnya atas seizin Direktur Jenderal Perhubungan Udara," sambungnya.

Sementara Supervisor Sales Marketing Head Office Xpress Air Irfan Setiawan menyatakan Xpress Air belum akan membuka penerbangan komersial.

"Untuk penerbangan dengan membawa kargo logistik, sampai sekarang masih kami lakukan. Untuk penerbangan komersial belum. Masih kami tutup penerbangannya," kata Irfan.

Untuk membuka kembali penerbangan, pihaknya kami masih menunggu keputusan resmi Kementerian Perhubungan. (rob/din)