Kasus Corona di Indonesia

Seluruh Tenaga Kesehatan yang Tangani Pasien Corona Diberhentikan, Diminta Keluar dari Hotel

Para tenaga kesehatan itu diminta meninggalkan hotel tempat mereka menginap di Hotel Wings Jalan Arteri Kualanamu Medan, Sabtu (2/5/2020).

Editor: wakos reza gautama
Tribunlampung.co.id/Deni Saputra
Ilustrasi - Tim Satgas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung melakukan simulasi penanganan pasien terduga corona di Stasiun KA Tanjungkarang, Kamis (23/4/2020). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MEDAN - Seluruh tenaga kesehatan yang menangani pasien virus corona di Rumah sakit rujukan covid-19 di Sumut, Rumah Sakit GL Tobing, diberhentikan sepihak. 

Para tenaga kesehatan itu diminta meninggalkan hotel tempat mereka menginap di Hotel Wings Jalan Arteri Kualanamu Medan, Sabtu (2/5/2020).

Langkah ini ditempuh karena pihak Pemerintah Provinsi Sumatera Utara kekurangan dana. 

"Sebelum diarahkan untuk meninggalkan penginapan oleh Koordinator kami, kami sebelumnya disuruh satu kamar menjadi dua orang, tapi kami menolak. Sampai pada pukul 12.00 WIB tadi kami diberhentikan bertugas dan diminta untuk meninggalkan penginapan tanpa penjelasan dan surat perintah," ungkap Teddy Soaloon Purba, perawat relawan covid-19 di RS GL Tobing kepada Tribun Medan, Sabtu (2/5/2020).

Teddy mengatakan, bahwa yang diberhentikan bertugas adalah seluruh tenaga medis mulai dari dokter umum, dokter spesialis, hingga petugas laboratorium dan radiologi.

Viral Bintang Turaya Disebut Tanda Wabah Corona Berakhir, Ahli Ungkap Fakta Sebenarnya

13 Negara yang Masih Bebas dari Virus Corona

Andre Rosiade Sebut Najwa Shihab Punya Hubungan dengan Startup yang Dapat Proyek Kartu Prakerja

Ditampar Sopir, Karyawati SPBU Malah Merasa Kasihan dengan Pelaku hingga Cabut Laporan

"Semua tenaga kesehatan diberhentikan hari ini, pihak penginapan mengatakan paling lama meninggalkan penginapan pada pukul 17.00 Wib. Tapi ini sekitar 80 persen tenaga medis sudah keluar, selebihnya masih packing barang," ungkapnya.

Teddy juga mengatakan bahwa upah para tenaga medis juga masih dalam proses untuk dicairkan selama bertugas sekitar satu bulan.

"Untuk upah memang masih dalam proses pencairan, belum diterima para tenaga medis, infonya masih diproses," katanya.

Teddy mengaku dirinya beserta tenaga kesehatan yang lain merasa sedih karena pemberhentian dilakukan secara sepihak.

Ketika para tenaga kesehatan meminta Surat Keputusan untuk pemberhentian tugas, pihak rumah sakit belum bisa memberikan.

Saat ditemui rekan-rekan media di penginapan khusus tenaga kesehatan relawan Satgas penanganan Covid-19, Ketua Persatuan Dokter Umum Indonesia (PDUI), Rudi Rahmadsyah Sambas mengatakan dirinya terkejut karena kabar pemberhentian tenaga kesehatan yang bertugas sangat mendadak.

Tanpa konfirmasi sebelumnya, arahan untuk meninggalkan penginapan, menurut lelaki yang akrab disapa Ruben ini sangat mendadak.

"Saya jujur terkejut dengan hal yang sangat mendadak ini. Tadi pagi saya masih dinas, terus tiba-tiba mendapatkan arahan untuk meninggalkan penginapan," ungkap Ruben.

Sebanyak 80 lebih nakes diberhentikan tugas dan seluruhnya belum mendapatkan insentif.

Saat ini, meskipun telah ada konfirmasi resmi dari Gugus Tugas mengenai pemberhentian ini, namun Ruben mengaku belum mengetahui hal tersebut.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved