Kasus Corona di Lampung
Cerita Guru di Pedalaman Tuba, Antar Materi untuk Belajar di Rumah karena Siswa Tak Punya Gadget
Para guru terpaksa mendatangi satu persatu rumah siswa secara bergantian, lantaran orangtua siswa tidak memiliki gadget untuk belajar jarak jauh
Penulis: Endra Zulkarnain | Editor: Reny Fitriani
Bagi siswa yang rumahnya berjauhan dan orang tuanya tidak memiliki sepeda motor, Fatmawati dan beberapa guru lainnya saling berbagi untuk mendatangi mereka satu persatu.
"Kalau rumahnya terpisah, jauh, dan tidak memiliki kendaraan, kami yang mendatanginya untuk pembelajaran privat. Semua kami lakukan dengan iklas, supaya siswa bisa tetap mendapat pendidikan ditengah wabah Corona," ucap Fatma.
Kepala SD Sidodadi, Wahyu Nurhikmah, mengungkapkan, menyikapi fenomena ini, pihak sekolah berinisiatif memberi tambahan penghasilan bagi guru yang membantu siswa belajar jarak jauh.
Meski tidak banyak nilainya, tambahan penghasilan itu, menurut Wahyu, sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian guru didik di sekolahnya yang dengan rela dan iklas mendatangi satu persatu rumah siswa untuk memberi pembelajaran.
"Kami hanya mampu memberikan anggaran tambahan Rp 200 ribu perbulan untuk membantu transportasi guru," ungkap Wahyu.
Bantuan uang operasional untuk guru itu, menurut Wahyu, hanya mengandalkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pusat.
"Tentu kami sangat berharap ada bantuan lain dari pemerintah daerah, untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran di daerah kami," tandas Wahyu. (Tribunlampung.co.id/endra zulkarnain)