Berita Nasional
Pak RW Diduga Benturkan Kepala Warga Penerima Bansos di Tangerang, Polisi Ungkap Penyebabnya
Seorang Pak RW diduga benturkan kepala warga penerima bantuan sosial (bansos) pada Minggu (3/5/2020).
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGERANG - Seorang ketua RW diduga benturkan kepala warga penerima bantuan sosial (bansos) pada Minggu (3/5/2020).
Korban berinisial CH.
Ia merupakan warga Jalan Kompas, Kampung Utan, RT 05 RW 08, Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
Korban terlibat cekcok dengan Pak RW setempat, yatu HS.
Keributan itu terkait dengan bantuan sosial (bansos) bagi warga terdampak wabah covid-19 atau corona di Indonesia.
• Bansos dan BLT Bermasalah, RT hingga Kepala Desa Jadi Korban Amuk Warga
• Janjian Bertemu Pria di Hotel, Gadis 19 Tahun Ditemukan Tewas Tanpa Busana
• Korban Kecelakaan Tewas di Jalan, Uang 5 Juta dan HP Dicuri Orang yang Pura-pura Menolong
• Fenomena Brigjen Ahmad Lutfi, Jenderal Bukan Lulusan Akpol yang Jadi Kapolda Jateng
Percekcokan itu berujung dengan CH mengalami luka di kening.
Hal itu setelah kepalanya dibenturkan HS.
CH lalu melaporkan kejadian Pak RW diduga benturkan kepala warga itu ke Polsek Ciputat.
Kanit Polsek Ciputat, Tangerang Selatan, AKP Erwin Subekti menjelaskan, peristiwa itu bermula saat CH memerintahkan anaknya mengambil bansos Covid-19 atau corona di Indonesia di rumah HS.
Namun, proses pengambilan ditolak HS.
Alasannya, pemberian bansos tidak dapat diwakilkan.
"Iya, awalnya itu anaknya yang ambil tapi tidak dikasih. Akhirnya pulang, memberitahu bapaknya," kata Erwin, Senin (4/5/2020).
CH yang mendengar penolakan itu langsung mendatangi rumah HS.
Ia hendak meminta langsung bansos itu karena dia terdaftar sebagai penerima.
"Saat bapaknya (CH) datang ke sana juga mungkin tidak langsung dilayani."
"Jadi, dia merasa kok diwakilkan anak (bansos) tidak dikasih, datang sendiri juga tidak dikasih. Akhirnya, cekcoklah," ucapnya.
Saat itulah, keributan terjadi.
CH mengalami luka di bagian kening akibat dibenturkan sebanyak tujuh kali oleh Pak RW.
Wanita dipukuli Bu RT
Sebelumnya, seorang wanita diduga dipukuli Bu RT dan keluarganya di Jakarta. Hal itu diketahui setelah sebuah cerita viral beredar di media sosial Facebook.
Cerita itu bermula dari seorang wanita yang diketahui bernama Nur.
Ia menanyakan jatah bantuan sembako dari pemerintah di tengah wabah corona di Indonesia.
Nur merasa dirinya tercatat sebagai penerima bantuan sembako.
Namun, sembako yang diharapkan tak urung juga diterima.
Namun, Ibu RT merasa Nur tidak layak mendapat bantuan.
Hal tu karena ia tidak berdomisili di daerah itu.
Karena alasan itu, Nur pun pergi menemui Ketua RW untuk mendapatkan kejelasan.
Rupanya, Ibu RT merasa geram karena Nur melaporkannya kepada Ketua RW setempat.
"Ngapain nanya Pak RW? Pak RW tidak berhak, yang berhak di wilayah ini saya."
"Bertahun-tahun nggak berdomisili di sini, giliran dengar dapat sembako datang kesini, kamu pernah bayar iuran nggak ke saya?" ujar Ibu RT dalam video yang tersebar di jagat maya.
Bahkan, keluarga RT pun sampai mengusir Nur dengan mengancam membuatkannya surat pindah.
Setelah itu, keributan masih terjadi.
Nur pun diduga dipukuli Bu RT dan keluarganya.
Akibat penganiayaan tersebut, Nur mendapatkan beberapa luka lebam di wajahnya.

Cerita viral wanita diduga dipukuli Bu RT dan keluarganya tersebut diposting oleh akun bernama Rafael Rafa pada Kamis (23/4/2020) lalu.
Dalam keterangannya, kejadian tersebut terjadi pada Rabu (22/4/2020) lalu, pukul 15.00 WIB.
Lokasinya tepat di Jalan Rawabinangun II RT 006 RW 008 Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara.
Hingga Jumat (24/4/2020), postingan tersebut telah dibagikan sebanyak 9.4 ribu kali.
Postingan tersebut pun dikomentari sebanyak 15 ribu kali oleh warganet di Facebook.
Konfirmasi Tribunnews
Rafa, saudara sepupu korban yang menuliskan cerita tersebut, membenarkan peristiwa wanita diduga dipukuli Bu RT dan keluarganya, yang dialami oleh Nur sebagai korban.
Rafa mengatakan, setelah dianiaya, sepupunya itu langsung melapor kepada kepolisian setempat.
"Benar itu (kejadian penganiayaan), setelah kejadian dipukul itu dia langsung melapor polisi," tutur Rafa saat dihubungi Tribunnews, Jumat (24/4/2020).

Rafa juga menuturkan, sepupunya masih mengurus perkara tersebut di Polres Metro Jakarta Utara.
"Dari pihak korban sedang melaporkannya ke polisi."
"Dia sekarang lagi mengurus ke Polres," kata Rafa.
Rafa pun mengaku tak terima bila keluarganya sampai dianiaya hanya gara-gara sembako.
Lebih lanjut, Rafa menuturkan, keluarga Ketua RT tersebut belum meminta maaf.
Malahan, keluarga Ketua RT itu ingin melaporkan balik tindakan Nur.
"Saya dari pihak keluarga merasa tidak terima, korban masih di Polres."
"Sampai saat ini tidak ada permintaan maaf dari pihak RT-nya."
"Malah dia mau bikin laporan, mau balikin lapor memutarbalikkan fakta, tapi belum ditanggapi sama polisi," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ketua RW di Ciputat Benturkan Kepala Warga karena Tanya Soal Bansos.
Pak RW diduga benturkan kepala warga penerima bansos di Tangerang. (Kompas.com)