Badak Lampung FC
Nasi Krawu dan Sambal Buatan Ibu Menu Wajib Berbuka Puasa ala Pemain BLFC Ahmad Faris Ardiansyah
Faris mengaku mewajibkan makanan khas kota Gresik yaitu nasi Krawu sebagai menu berbuka puasa.
Penulis: Muhammad Hardiansyah Kusuma | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung Muhammad Hardiansyah Kusuma
TRIBUN LAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pada bulan suci ramadan biasanya identik dengan menu berbuka puasa seperti es buah, kolak pisang, kurma dan makanan yang manis lainnya.
Namun berbeda dengan pemain BLFC asal Kota Gresik Ahmad Faris Ardiansyah.
Faris mengaku ia malah mewajibkan makanan khas kota Gresik yaitu nasi Krawu sebagai menu berbuka puasa.
Selain nasi Krawu ada juga sambal buatan sang ibu tercinta yang tak kalah penting sebagai teman santap berbuka setelah berpuasa seharian penuh.
"Kalau lagi bulan puasa gini semua makanan menjadi favorit, tetapi yang paling favorit itu nasi Krawu makanan khas kota Gresik. Selain itu menu wajibnya sambal buatan ibu yang harus selalu ada," ungkap Faris kepada Tribunlampung.co.id, Selasa (5/5/2020).
• Cerita Pemain BLFC Jalani Ramadan Bersama Istri, Dikri Bikin Kue, Ahmad Bisnis Online Shop
• Menu Berbuka ala Pemain BLFC Yongki Ariwibowo: Sop Buah dan Kurma Wajib Ada
• Ada Larangan Mudik, Striker Badak Lampung Ahmad Ikhwan Tetap Ucap Syukur: Kan Sudah Ada Istri
• Ngabuburit ala Kiper Badak Lampung FC, Dikri Bikin Kue di Rumah Bersama Istri
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunlampung.co.id, nasi Krawu merupakan nasi yang ciri khasnya pulen dan disajikan bersama dengan daun pisang.
Lauknya dapat berupa irisan daging sapi, semur daging, jeroan sapi, sambal petis dan serundeng.
Terkait menjalankan ibadah puasa, Faris mengaku berjalan dengan lancar.
Walaupun menurutnya puasa ramadan tahun ini suasananya sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
"Karena kita harus mengikuti anjuran dari pemerintah untuk mencegah penyebaran virus Corona," katanya. Selain hal itu perbedaan yang paling ia rasakan pada ramadan tahun ini adalah suasana saat menjelang berbuka puasa.
Dimana pada puasa-puasa tahun sebelumnya ia selalu menyempatkan diri, untuk ngabuburit bersama keluarga ataupun teman-temannya di Kota Gresik di luar rumah.
"Tapi kalo sekarang lebih banyak ngabisin waktunya di rumah aja," tambahnya.
Menurutnya dari situasi ini dapat ia ambil sisi positifnya, ia pada ramadan tahun ini dapat berkumpul bersama keluarga.
Karena pada puasa-puasa tahun sebelumnya ia masih disibukkan dengan aktivitas klub yang dinaunginya.
"Kalo puasa tahun-tahun sebelumnya kebanyakan dengan tim, karena masih ada agenda latihan ataupun pertandingan malam hari. Tujuh hari sebelum hari raya idul fitri baru bisa balik ke rumah, dikasih jatah libur sama tim," jelasnya.
Faris juga mengaku walaupun dalam sedang keadaan berpuasa ia tetap menjaga kebugaran dengan berolahraga.
"Tetapi kalo olahraga yang pasti porsinya dikurangin, karena menyesuaikan juga. Paling kalo sore saya ke lapangan deket rumah atau body weight di rumah aja," katanya.
Sedangkan untuk aktivitas selama di rumah dalam situasi ramadan sambil menunggu waktu berbuka ia habiskan dengan menonton film.
"Kalo aktivitas di rumah sambil nunggu waktu buka puasa paling nonton film aja," tutupnya.(Tribunlampung.co.id/Muhammad Hardiansyah Kusuma).