Imbas Corona, Pengangguran Terbanyak dalam Sejarah Terjadi di AS
Amerika Serikat (AS) mencatatkan angka pengangguran tertinggi dalam sejarah sebagai imbas wabah virus corona.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, WASHINGTON DC - Amerika Serikat (AS) mencatatkan angka pengangguran tertinggi dalam sejarah sebagai imbas wabah virus corona.
AS merupakan negara dengan dampak terparah akibat Covid-19 di dunia.
Universitas Johns Hopkins melaporkan, lebih dari 75.000 kematian dan 1,2 juta kasus hingga Kamis (7/5/2020).
Pada April 2020, ada 20,5 juta pengangguran di AS yang menjadi jumlah pengangguran tertinggi dalam sejarah Negeri Paman Sam.
Departemen Tenaga Kerja AS menyatakan, tingkat pengangguran pada April 2020 lalu sebesar 14,7 persen.
Angka itu melonjak tajam dibandingkan 4,4 persen pada Maret.
• Artis Senior Terpaksa Utang Demi Lanjutkan Hidup Akibat Corona di Indonesia, Tak Mau Tangisi Hidup
• Jawaban Kaesang Saat Ditantang Jadi Pengangguran
• Mantan Dirut Garuda Emirsyah Satar Divonis 8 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Miliar
• Viral di Media Sosial, Beginilah Pernyataan Ustaz Abdul Somad Terkait Hadist Dukhan
Penurunan jumlah penggajian bulanan non-pertanian bulan lalu adalah yang terbesar yang pernah dicatatkan AS sejak 1939.
Sementara itu tingkat pengangguran Amerika meningkat tertinggi sejak 1948.
Peningkatan jumlah pengangguran dicatatkan di semua sektor industri utama.
Sektor akomodasi terkena dampak paling buruk, yang mencatatkan 7,7 juta pengangguran.
Namun Departemen Tenaga Kerja mencatat beberapa pekerja salah diklasifikasikan dalam laporan.
Sebagian masih tercatat sebagai dipekerjakan, padahal seharusnya sudah dihitung PHK.
Seandainya mereka terdaftar dengan benar, tingkat pengangguran akan naik 5 persen.
Presiden Donald Trump pada Jumat (8/5/2020) mengatakan, situasi ini telah diperkirakan.
"Saya akan memulihkannya," ujar Trump.
Jumlah angkatan kerja dari total populasi turun menjadi 51,3 persen, terendah dalam sejarah.
Sementara jumlah orang yang tidak dalam angkatan kerja tapi saat ini menginginkan pekerjaan naik hampir 2 kali lipat menjadi 9,9 juta.
Klaim baru untuk tunjangan pengangguran tetap di angka 33,5 juta sejak pertengahan Maret, yang berarti tingkat pengangguran masih bisa lebih tinggi lagi.
"Kami tahu itu buruk di luar sana tetapi tampaknya lebih buruk dari yang kami kira," kata ekonom Joel Naroff.
"Sekarang saya bertanya-tanya apakah kita akan mencapai 40 juta (pengangguran), yang akan membawa kita ke tingkat pengangguran 25 persen atau lebih."
"Itu benar-benar menakutkan, karena Anda harus kembali ke awal 1930-an, selama Depresi Hebat, untuk melihat sesuatu yang hampir seperti itu," katanya.
Selain itu, ada kekhawatiran bahwa penghentian sementara yang diberlakukan untuk menahan penyebaran virus corona akan menjadi permanen bagi banyak perusahaan. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Virus Corona, AS Catatkan Pengangguran Terbanyak dalam Sejarah