Tribun Tanggamus

Sungai Way Semaka Meluap, 7 Pekon di Tanggamus Terendam Banjir

Tujuh pekon di Tanggamus terendam banjir akibat meluapnya Sungai Way Semaka, Minggu (10/5/2020).

Penulis: Tri Yulianto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Tri Yulianto
Kondisi Pekon Karang Anyar, Kecamatan Wonosobo, Tanggamus dilanda banjir, Minggu (10/5/2020). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTA AGUNG - Tujuh pekon di Tanggamus terendam banjir akibat meluapnya Sungai Way Semaka, Minggu (10/5/2020).

Enam pekon di antaranya berada di Kecamatan Semaka dan satu pekon di Kecamatan Wonosobo.

Keenam pekon yang ada di Kecamatan Semaka adalah Pekon Kanoman, Garut, Sidodadi, Karang Rejo, Tugu Rejo, Kacapura.

Sedangkan di Kecamatan Wonosobo terdapat di Pekon Karang Anyar.

Banjir mulai terjadi pada Sabtu (9/5/2020) malam dan mulai surut pada Minggu (10/5/2020) pagi.

Hujan Deras Mengguyur, Banjir Rendam Rumah di Bandar Lampung Kamis Sore

Kisah Korban Banjir Semaka, Butuh 3 Hari Singkirkan Batu dan Tanah Setinggi 1,7 Meter di Masjid

Sedang Tunggu Penumpang, Driver Ojol di Bandar Lampung Ditusuk 2 Pria

1 Lagi Pasien Positif Corona di Lampung Selatan Dinyatakan Sembuh dari Covid-19

Menurut Kabid Kedaruratan BPBD Tanggamus Mansyur, semua pekon itu pada awal pekan lalu terkena banjir, dan kini terkena banjir kembali.

Hal itu akibat volume air Sungai Way Semaka yang meningkat.

"Lokasinya masih sama dengan yang lokasi kemarin. Sebab lokasinya memang ada di tepi atau sekitar sungai Way Semaka, terus airnya tinggi akhirnya terkena banjir lagi," ujar Mansyur.

Selain itu Pekon Karang Anyar, Kecamatan Wonosobo dan Pekon Karang Rejo, Kecamatan Semaka juga berada di lokasi hilir sungai Way Semaka.

Pekon tersebut rutin menjadi langganan banjir saat air sungai meluap.

"Bagian hilir itu berbatasan dengan laut, dan kebetulan laut juga dalam kondisi pasang dan rob, sehingga air sungai tidak bisa ke laut dan membanjiri daratan," ujar Mansyur.

Sedangkan pada pekon lainnya ada di tepian sungai Way Semaka atau ada sungai yang menyabang ke sungai tersebut.

Lantas air tidak masuk ke sungai Way Semaka akhirnya timbulkan banjir.

Namun banjir saat ini tidak terlalu besar dibanding sebelumnya dan air juga perlahan surut saat Minggu siang. Berbeda dengan banjir sebelumnya yang butuh sehari untuk surut.

Untuk dampak berat, BPBD tidak menerima laporan. Dampak lainnya hanya air yang memasuki rumah-rumah warga dan merendam tanaman pertanian.

BPBD Tanggamus sejauh ini juga masih memantau kondisi rob di daerah Kapuran, Kelurahan Pasar Madang dan Kelurahan Baros, Kota Agung.

Menurut Mansyur, yang jadi fokus perhatiannya adalah fasilitasi warga yang akan mengungsi dan tempat pengungsian.

"Ada beberapa warga sudah mengungsi ke tempat saudaranya karena khawatir kalau air laut besar. Kalau banyak warga yang minta mengungsi akan kami fasilitasi," ujar Mansyur.

Untuk itulah pihaknya masih terus memantau perkembangan, baik kondisi rob dan keinginan warga yang akan mengungsi. Jika keadaan makin parah maka warga bisa dievakuasi untuk mengungsi.

Selutut Orang Dewasa

Menurut Diki, warga Pekon Karang Anyar, Kecamatan Wonosobo, ketinggian air bervariasi, dari mulai selutut orang dewasa hingga satu meter.

Untuk di pekonnya penyebab banjir lantaran air sungai Way Semaka yang meningkat dan tanggul di Dusun Umbul Kalong belum selesai dibenahi.

"Jadi harapan warga, sungai dinormalisasi dan tanggul diperbaiki sehingga terhindar dari banjir," ujar Diki.

Ia mengaku, selain menggenangi pemukiman warga, banjir pun menggenangi puluhan hektar sawah. Dan kondisi tanaman padi siap panen

"Puluhan hektar sawah siap panen juga terendam air, kira-kira lahan yang terendam sekitar 20 an hektare. Tapi syukur air cepat surut," ujar Diki.

Masyarakat berharap ada penanganan yang baik untuk mencegah banjir terjadi berulang-ulang. Sebab hampir setiap musim hujan pasti banjir. (Tribunlampung.co.id/Tri Yulianto)  

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved