Sekolah Rakyat Jadi Harapan Anak dari Keluarga Miskin di Pringsewu

Tribunlampung.co.id, Pringsewu - Delapan siswa jenjang SMA asal Kabupaten Pringsewu telah berangkat ke Sekolah Rakyat di Bandar Lampung pada 14 Agustus 2025 lalu.

Fungsional Kerja Sosial Dinas Sosial Pringsewu Dedy Akhmadi menjelaskan, peserta yang diberangkatkan adalah anak-anak dari keluarga sangat miskin dan miskin yang terdata dalam Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). 

“Para siswa terdata pada keluarga yang berada di kategori desil 1 dan 2,” kata Dedy kepada Tribun Lampung, Kamis (21/8/2025).

“Delapan siswa ini benar-benar berasal dari keluarga tidak mampu. Sebagian sudah menerima bantuan seperti PKH dan bantuan pangan. Dengan adanya Sekolah Rakyat, mereka punya kesempatan melanjutkan pendidikan tanpa terkendala biaya,” ujar Dedy.

Menurutnya, program Sekolah Rakyat sejalan dengan arahan Presiden Prabowo agar tidak ada satu pun anak miskin yang kehilangan hak pendidikan. 

“Pak Presiden menegaskan jangan sampai ada orang miskin yang tidak bisa bersekolah. Jadi sekolah rakyat ini adalah jawaban atas kebutuhan itu,” tambahnya.

Sekolah Rakyat jenjang SMA di Lampung menerapkan sistem boarding school.

Para siswa akan tinggal di asrama dan mendapat fasilitas penuh selama masa belajar. 

“Harapannya, anak-anak bisa fokus dan betah, sehingga nanti bisa lulus dengan baik,” kata Dedy.

Di Provinsi Lampung, program ini diikuti oleh siswa yang tersebar di 15 kabupaten/kota. 

Rinciannya, Bandar Lampung 3 siswa, Lampung Selatan 11, Pringsewu 8, Lampung Tengah 7, Metro 7, Lampung Timur 6, Mesuji 4, Pesawaran 5, Lampung Barat 4, Way Kanan 4, Tanggamus 4, Pesisir Barat 5, Tulangbawang Barat 2, Lampung Utara 1, dan Tulangbawang 4 siswa.

(Tribunlampung.co.id/ Oky Indrajaya)