1 Tahun Tipu Konsumen, Pedagang Ini Ternyata Jual Daging Babi ke Warga
Keempat penjual daging babi tersebut yakni masing-masing berinisial T (54), MP (46), AR (38), dan AS (39).
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Aparat kepolisian mengamankan empat penjual daging babi yang diolah menyerupai daging sapi, Sabtu (9/5/2020) sekitar pukul 16.00 WIB.
Pengamanan dilakukan di wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Keempat penjual daging babi tersebut yakni masing-masing berinisial T (54), MP (46), AR (38), dan AS (39).
Semuanya berawal saat mendapat laporan masyarakat bahwa di sekitar Desa Kiangroke, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, ada aktivitas penjualan daging babi.
Mendapat laporan tersebut, sambungnya, pihaknya langsung melakukan penyelidikan.
• Daging Babi Dijual ke Pedagang Daging Sapi di Bandung, Polisi Ungkap Cara Pelaku Ubah Warna Daging
• Daging Babi Dijual ke Pedagang Daging Sapi di Bandung, Polisi Ungkap Cara Pelaku Ubah Warna Daging
• Video Viral Wanita Sebar Uang di Jalan, Identitasnya Terungkap Bukan Orang Sembarangan
• Pilot Sempat Teriak Mayday Mayday sebelum Pesawat Jatuh ke Danau Sentani dan Tewas
Benar saja, saat di tempat kejadian perkara (TKP) polisi mendapati tersangka MP dan T yang merupakan pengepul daging babi.
"Namun, dijual ke publik atau masyarakat sebagai daging sapi," kata Hendra, dikutip dari TribunJabar.id.
Selain mengamankan dua pengepul tersebut, sambung Hendra, pihaknya juga mengamankan dua orang pengecer, yakni AS dan AR.
"Kita mengamankan kurang lebih 600 kilogram, 500 kilogram yang masih utuh kita sita dari freezer, kemudian yang 100 kilogram kita sita dari para pengecernya," kata Hendra.
Pengepul, kata Hendra, bukan warga asli Banjaran, mereka hanya mengontrak.
"Saudara T dan MP ini hanya warga ngontrak kurang lebih satu tahun, berasal dari Solo. Barangnya ini dikirim oleh temannya dari Solo ke sini dengan menggunakan mobil pick up," kata Hendra, dikutip dari Antaranews.com.
Hendra mengatakan, MP dan T mengaku mendapat pasokan daging babi dari Solo, Jawa Tengah, dengan harga Rp 45.000.
Menurut Hendra, daging tersebut dijual oleh para pelaku di Pasar Baleendah, Banjaran, dan Majalaya.
"Dia telah menjual daging babi sekitar satu tahun. MP dan T menjualnya Rp 60.000 per kg dan ditingkat pengecer dijual Rp 75.000-Rp 90.000 per kg," katanya.
"Selama sekitar satu tahun, mereka telah menjual sekitar 63 ton, atau sekitar 600 kilogram per minggunya," sambung Hendra.
Dia menjelaskan, dalam melakukan aksinya, para pelaku ini menggunakan boraks agar daging babi ini menyerupai daging sapi.
"Ada tekniknya dengan menggunakan boraks ini. Diolah kemudian menyerupai daging sapi dan dijual seharga daging sapi," jelas Hendra.
Pada saat dijual di pasar, para pelaku menyebut daging itu sebagai daging sapi.
"Sehingga, warnanya lebih merah menyerupai daging sapi. Sebab, perbedaan daging sapi dan babi, daging babi warnanya lebih pucat," katanya.
Hendra mengatakan, diduga daging itu telah beredar kepada para pembeli, baik untuk konsumsi rumah tangga maupun para penjual bakso di tiga kecamatan itu.
Dari para pelaku, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya freezer, timbangan, satu kilogram boraks, mobil, motor, dan besi pancing untuk menggantung daging.
Atas perbuatannya, para pelaku dijerat dengan Pasal 91 A jo Pasal 58 Ayat 6 UU Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, serta Pasal 62 Ayat 1 jo Pasal 8 Ayat 1 UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
"Ancaman pidana 5 tahun penjara," tegasnya.
Hendra menambahkan, tidak menutup kemungkinan masih ada beberapa pelaku lain.
"Masih kami kembangkan sejauh mana pemasarannya," ujarnya.
Hendra berharap warga masyarakat tidak usah khawatir karena daging yang ada sudah disita.
"Namun, ke depannya diimbau agar lebih berhati-hati lagi, apabila akan membeli daging sapi, terutama jika harganya relatif murah dengan harga pasaran," katanya.(*)
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Modus Pelaku Ubah Daging Babi dari Solo Jadi Daging Sapi di Bandung, Sudah Terjual 63 Ton
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/1-tahun-tipu-konsumen-pedagang-ini-ternyata-jual-daging-babi-ke-warga.jpg)