Berita Nasional
Daging Babi Dijual ke Pedagang Daging Sapi di Bandung, Polisi Ungkap Cara Pelaku Ubah Warna Daging
Polisi menangkap 4 orang yang menjual Daging Babi ke sejumlah pedagang daging sapi di Kabupaten Bandung.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDUNG - Polisi menangkap 4 orang yang menjual Daging Babi ke sejumlah pedagang daging sapi di Kabupaten Bandung.
Para tersangka kini telah ditahan di Mapolresta Bandung.
Para tersangka bernama Tuyadi, Paino, Andri Sudrajat, dan Asep Rahmat.
"Empat orang sudah ditetapkan tersangka," kata Kapolresta Bandung Kombes Hendra Kurniawan dalam keterangan tertulis, Senin (11/5/2020).
"Ty (54) dan P (46) domisili di Kampung Lembang, Desa Kiangroke, Kecamatan Banjaran."
"Dua lainnya, As (40) warga Baleendah dan Ar (39) warga Majalaya," lanjut Hendra Kurniawan.
• Balai Karantina Pertanian Musnahkan 1,2 Ton Daging Babi Ilegal
• Prabowo Akhirnya Ungkap Kesaksian tentang Djoko Santoso
• Jadwal Pencairan THR PNS, TNI dan Polri Mei 2020, Cek Besarannya

"Untuk tersangka As ditangkap saat hendak ke rumah P membeli daging babi untuk dijual lagi ke pasaran sebagai daging sapi."
"Tersangka Ar ditangkap di Majalaya dan menyita daging babi seberat 100 kilogram," kata Hendra Kurniawan.
Polisi pun menjelaskan modus operandi kasus Daging Babi dijual ke pedagang daging sapi.
Menurut Hendra, Tuyadi dan Paino menjual daging babi itu ke para pengecer seperti tersangka Andri dan Asep.
Kemudian, pengecer menjual lagi ke pasar.
"Bahwa daging babi dijual ke khalayak umum seolah-olah daging sapi dengan harga dari P dan Ty Rp 60 ribu per kilogram."
"Lalu, dijual ke tingkat pengecer Rp 75 ribu sampai Rp 90 ribu," ujarnya.

Ubah warna
Tekstur daging sapi biasanya tampak lebih berwarna kemerahan.
Namun, bentuk Daging Babi tidak menyerupai persis daging sapi.
Untuk membuat Daging Babi mirip daging sapi, Hendra mengungkapkan, para tersangka melakukan beberapa hal.
Beberapa hal yang dilakukan para tersangka tersebut bertujuan agar Daging Babi bisa menyerupai daging sapi.
Khususnya, warna daging.
Sehingga, hal itu mampu mengecoh pembeli.
Cara tersangka mengubah warna daging dijelaskan secara rinci.
Namun untuk menghindari aksi kejahatan serupa, Tribunlampung.co.id tidak menjelaskan cara tersebut.
Sudah terjual
Ironisnya, daging sapi palsu itu sudah diedarkan ke sejumlah pasar di Kabupaten Bandung sebanyak 63 ton.
Hal itu berlangsung sejak enam bulan terakhir.
Kasat Reskrim Polresta Bandung, AKP Agta Bhuwana memastikan, polisi sudah banyak daging palsu yang disita.
"Diduga, daging telah beredar kepada para pembeli baik rumah tangga maupun penjual bakso di tiga kecamatan, yakni Banjaran, Baleendah, dan Majalaya," ungkap Agta.
Polisi, lanjut Agta, mengimbau masyarakat untuk tidak panik.
Masyarakat pun diharapkan lebih waspada paabila menemukan harga daging sapi yang jauh lebih murah dibanding harga pasaran.
"Masyarakat diimbau jangan panik, harus waspada jika menemukan harga daging yang harganya murah," ujar Agta.
Agta Bhuwana menambahkan, dalam kasus tersebut, polisi menyita Daging Babi seberat 600 kilogram.
Lalu, lemari freezer, timbangan, dan gantungan daging, mobil Gran Max, sepeda motor, dan 12 besi pancing.
Kata dia, Daging Babi itu dipasok dari Solo.
• BKP Kelas I Bandar Lampung Tak Batasi Masyarakat Berdagang Daging Babi, Asalkan
• Siswi SD ke Sekolah dengan Kondisi Hamil, Ternyata Korban Diperkosa Paman Sendiri
Perbuatan melanggar aturan seperti diatur di Pasal 91 a Juncto Pasal 58 ayat 6 Undang-undang 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Lalu, Pasal 62 ayat 1 juncto Pasal 8 ayat 1 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Jual Daging Babi yang Diolah Menyerupai Daging Sapi, Polisi Tangkap Empat Orang di Bandung.
Polisi ungkap kasus 4 orang jual Daging Babi ke pedagang daging sapi di Kabupaten Bandung. (tribunjabar.id)