Tribun Bandar Lampung

Ruas Jalan ZA Pagar Alam yang Rusak Akibat Galian Proyek SPAM Diaspal Ulang 

Tampak beberapa pekerja melakukan pengurukan aspal untuk menambal bagian ruas jalan yang rusak.

Penulis: Deni Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Deni
Sejumlah pekerja menyelesaikan pengaspalan di Jalan ZA Pagar Alam, Rajabasa, Selasa (12/5/2020). Ruas Jalan ZA Pagar Alam yang Rusak Akibat Galian Proyek SPAM Diaspal Ulang 

Kondisi serupa terlihat di Bundaran Rajabasa hingga kawasan Hajimena, Lamsel.

Perbaikan baru dilakukan di beberapa km jalan, dari depan diler Mercy hingga areal perkebunan sawit.

Setelah itu, kondisi bahu jalan masih rusak. Bekas galian hanya ditutupi batu-batu koral.

Batu-batuan yang disebar di sepanjang areal perbaikan bahu jalan tersebut kerap menjadi penyebab genangan air saat hujan.

Hal tersebut terlihat dari air yang menggenang setelah hujan sehari sebelumnya.

Bekas galian pipa SPAM di Jalan ZA Pagaralam, Bandar Lampung, Selasa (28/4/2020).
Bekas galian pipa SPAM di Jalan ZA Pagaralam, Bandar Lampung, Selasa (28/4/2020). (Tribunlampung.co.id/Deni Saputra)

Satu kilometer berikutnya, bahu jalan sudah dilapisi cor beton.

Namun, dari Polsek Natar hingga simpang pintu Jalan Tol Trans Sumatera ruas Natar, perbaikan jalan juga belum selesai.

Titik bahu jalan lain yang juga belum diperbaiki, yakni di ruas Jalan Raya Branti-Yonif 147, serta bagian bawah flyover Natar.

Warga Mengeluh

Banyak warga dan pengendara mengeluh akibat kondisi jalan yang masih terbengkalai akibat bekas galian proyek SPAM.

Di Jalan ZA Pagaralam, pengendara terpaksa hanya bisa melintasi setengah badan jalan.

"Jalan yang rusak di sini hampir setengah lajur. Kalau jam-jam sibuk, pasti macet," kata Sandi (29), pengendara yang melintasi Jalan ZA Pagar Alam, Selasa (28/4/2020) lalu.

Jika malam, pengendara harus ekstra hati-hati melintas.

Bekas galian pipa SPAM di Jalan ZA Pagaralam, Bandar Lampung, Selasa (28/4/2020).
Bekas galian pipa SPAM di Jalan ZA Pagaralam, Bandar Lampung, Selasa (28/4/2020). (Tribunlampung.co.id/Deni Saputra)

"Kalau tidak, bisa kecelakaan. Apalagi kalau malam, kondisinya kan gelap," ujar Sidik (25), pengendara lainnya.

Penjaga toko di Pasar Natar, Endang, mengungkapkan batu-batuan yang digunakan untuk melapisi tanah bekas galian menjadi penyebab genangan air.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved