Terjaring Razia Tak Pakai Masker Oknum TNI Marah-marah, Diberi Masker Oleh Kapolsek Malah Ditolak
"Bapak silahkan minggir dulu, ini perintah," ujar seorang PM, dikutip dari Tribun Jateng. Bukannya menurut, tentara itu tampak tak terima diberhentik
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Jajaran Polisi Militer (PM) dan juga petugas gabungan menjalankan operasi, guna mencegah penyebaraan wabah covid-19.
Operasi dilakukan di posko gabungan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) Polrestabes Semarang, jalan Kedungmundu Raya pada Senin (11/5).
Para petugas yang berjaga akan memberhentikan pengendara yang tak menggunakan masker.
Namun, polisi dan petugas yang tengah menggelar operasi, mendapati seorang oknum tentara yang marah saat dirazia.
Kejadian bermula saat Oknum TNI tersebut melintas menggunakan jas hujan warna pink tanpa mengenakan masker.
• 4 Oknum TNI Diduga Curi Kabel, Kodam Diponegoro Buka Suara
• Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lampung Ungkap 7 Klaster Penyebaaan Corona di Lampung
• Oknum TNI Tusuk Pengunjung Kafe hingga Tewas Diduga dalam Keadaan Mabuk
Sesuai aturan, petugas meminta oknum tentara itu berhenti, yang dibalas dengan ngotot oleh pria dengan helm bertuliskan 0733 yang merupakan kode Kodim 0733/BS Semarang.
Melansir Tribun Jateng, dua petugas polisi militer menghampiri tentara tersebut.
"Bapak silahkan minggir dulu, ini perintah," ujar seorang PM, dikutip dari Tribun Jateng.
Bukannya menurut, tentara itu tampak tak terima diberhentikan.

Oknum TNI (jas hujan pink) tak terima diberhentikan oleh petugas meski tak menggunakan masker
Ia berdalih sedang buru-buru karena hendak melakukan operasi sama seperti yang dilakukan para petugas.
"Hey, saya juga mau operasi ini," katanya menolak dihentikan.
Setelah terlibat sedikit cekcok, oknum TNI tersebut memberhentikan motornya di tepian.
Bapak-bapak berkumis itu lantas menghampiri para petugas.
Oknum TNI dan dua polisi militer yang memberhentikannya tampak bersitegang.
Seorang PM bahkan membuat gestur memohon dan meminta maaf, sebab mereka hanya menjalankan tugas demi mencegah laju sebaran virus corona.