Pasien Corona Diduga Tulari Jemaah Masjid saat Tarawih, 90 KK di Solo Diisolasi
Pintu masuk ke kampung tersebut akan dijaga beberapa personel keamanan gabungan TNI-Polri dan masyarakat.
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo juga telah mengkomunikasikan karantina tersebut dengan masyarakat.
Masyarakat pun tidak ada yang menolak dengan keputusan karantina tersebut.
"Hari ini sudah mulai ditutup, supaya penyebaran tidak ke mana-mana, makanya dilakukan karantina wilayah," ucap Rudy.
"Masyarakat hanya bisa bergerak di dalam wilayah selama 4 hari, untuk logistik dari kita, kita kirim 3 kali sehari, jumlah KK-nya 90," tambahnya.
Diduga Tertular saat Tarawih
Hasil Tracking Pasien Positif corona di Kota Solo adalah dari seorang warga Kelurahan Joyontakan, Kecamatan Serengan, Solo diduga tertular saat salat tarawih berjamaah.
Saat ini Pemerintah Kota Solo masih melakukan tracing pada riwayat kontak pasien tersebut.
Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Pencegahan Covid-19 Kota Solo, Ahyani mengatakan, tracing dari pasien positif seorang warga Kelurahan Joyontakan, Kecamatan Serengan, Solo diduga tertular setelah salat Tarawih Berjamaah.
"Iya dari tempat ibadah," jelas Ahyani, Jumat (8/5/2020).
Saat ini masih dilakukan tracing pada orang yang pernah melakukan kontak pada pasien tersebut.
Sementara satu pasien positif corona dari Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari diketahui tertular dari tempat kerjanya.
"Yang Nusukan dari tempat kerjanya," kata Ahyani.
Seperti diketahui, Update Jumlah Pasien Positif Corona Solo sampai saat ini menjadi 27 orang, Jumat (8/5/2020).
Ada dua tambahan pasien Positif dari Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres dan Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon.
"Ini baru kami tracing pasien berkontak dengan siapa," jelas Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Pencegahan Covid-19 Kota Solo, Ahyani, Jumat (8/5/2020).