Dicecar Refly Harun, Sandiaga Uno Ungkap Jumlah Dana yang Dihabiskan di Pilgub DKI dan PIlpres 2019
"Betul-betul dia orang Lampung, jadi semakin ditekan semakin keluar tanduknya enggak tahu bisa temen-temen politik berdansa sama seorang Erick Thohir,
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sandiaga Solahuddin Uno buka-bukaan terkait uang yang ia keluarkan saat di pilgub DKI Jakarta dan pada Piplres 2019 silam.
Bahkan Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mencecar Sandiaga Uno saat melakukan percakapan melalui video call dengan Refly Harun yang tayang di channel YouTube Refly Harun yang tayang pada Minggu (17/5/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Refly Harun bertanya berapa dana yang dibutuhkan untuk kampanye pada Pemilihan Gubenur 2017 dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Sandiaga menjawab, dia menghabiskan kurang lebih Rp 300 miliar.
"Satu pertanyaan terakhir dan jawabnya singkat saja."

• Tagar #GoodbySandiagaUno Jadi Trending Gegara Sandiaga Akrab dengan Relawan Jokowi
• Sandiaga Buka Suara soal Ahok Dipilih Jadi Kandidat Kepala Ibu Kota Baru
• Geram UU Minerba Disahkan Refly Harun Pertanyakan Kenapa Jokowi dan Erick Thohir Tidak Bela BUMN?
"Bung harus jujur tahun 2017 Pilkada DKI habis berapa," tanya Refly.
"Aduh hampir lebih itu, itu sudah saya laporkan di LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelanggara Negara) angkanya saya lupa tapi kira-kira hampir Rp 300 miliar," jawab Sandi.
Sedangkan untuk kampanye Pilpres, Sandi mengatakan dirinya menghabiskan uang sekitar Rp 1 triliun.
"Itu juga belum saya laporkan hampir Rp 600 an miliar itu total Rp 1 triliun," ujar Sandi.
"Jadi Rp 1 triliun ya, yang lainnya jangan bermimpi jadi Calon Presiden dan Calon Gubernur DKI," timpal Refly.
Sandi lantas membantah anggapan tersebut, pasalnya ada beberapa orang yang tidak memiliki.
"Belum tentu, ada yang enggak punya apa-apa tahu-tahu bisa jadi kandidat," bantah Sandi.
Lalu, Refly menyinggung bahwa Sandi merupakan orang dengan pemilik modal terbesar dibanding kandidat-kandidat Capres 2024 yang selama ini diisukan.
Bahkan ia turut menyinggung Gubenur DKI Jakarta, Anies Baswedan hingga Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang belum memiliki modal.
"Kan Bung memang harus membantu kaum dhuafa, dari orang-orang yang disebutkan sebagai next presiden itu, calon presiden ke depan yang mapan kan cuma Bung Sandi."
"Yang lainnya Anies kan modalnya modal begitu doang, Ganjar juga begitu, RK juga begitu, Khofifah juga begitu," ungkapnya.
Sementara itu, Sandi melanjutkan dirinya tak masalah menghabiskan uang sebegitu banyak.
Menurutnya tak ada yang sia-sia dalam sebuah perjuangan.
"Buat saya tidak ada penyesalan sama sekali, buat saya ini adalah bagian dari perjuangan, pengorbanan kalau memang di politik, kalau kita mau mandiri ya harus berani gitu loh," ucapnya.
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Refly Harun yang tayang pada Minggu (17/5/2020), Refly Harun menyinggung bahwa Sandiaga Uno sebenarnya bisa saja menjadi Komisaris Utama (Komut).
Refly Harun mempertanyakan alasan Sandiaga Uno yang menolak tawaran tersebut.
"Bung kan kemarin ketemu sama Bro Erick Thohir, dia nawarin jabatan yang Bung bisa pilih sebenarnya kan," ujar Refly Harun.
"Barangkali jadi pemilik aja yang enggak boleh, ya kan BUMN milik negara bukan milik nenek moyang. Kan tinggal pilih mau jadi Komisaris Utama. Mungkin kalau Dirut bung enggak mau lagi," sambungnya.
Refly Harun menyebutkan, Sandiaga Uno bahkan bisa menjadi Komut di perusahaan-perusahaan penting BUMN.
"Tinggal pilih itu Komisaris Utama yang ring satu, apakah Pertamina, PLN atau Telkom ataukah Himbara. Kok enggak tertarik itu gimana?," ujarnya Refly Harun.
Sandi menjawab, dirinya menolak tawaran jabatan dari Erick Thohir lantaran dirinya masih berstatus sebagai Pengurus Partai Gerindra.
Ia juga menyebut tak ingin adanya politik kepentingan dalam pengambilan posisi tersebut.
"Satu, saya orang politik. Jadi jelas posisi saya di partai dan saya kok melihat bahwa BUMN ini mestinya harus bebas dari benturan kepentingan," ungkap Sandi yang langsung disetujui langsung oleh Refly Harun.
"Tampak Bro Refly ahlinya ya, kan juga sudah pernah menjabat di sana, jadi harus memang bebas dari kepentingan politik," sambung Sandi.
Refly lantas melontarkan candaan karena ia tidak terlibat di partai politik maka jabatannya sebagai Komut tidak lama.
"Karena tidak politik itulah tidak lama menjabat di sana," ucap Refly sambil tertawa.
Mendengar itu Sandiaga sampai terpingkal.
Lalu, Refly Harun menjelaskan bahwa Pejabat Tinggi di BUMN seharusnya tidak terlibat dalam politik praktis.
Ia mengakui sempat berpesan pada Erick Thohir terkait aturan tersebut.
"Karena saya taat pada undang-undang Pemilu Pasal 280 ayat 2 huruf d, Undang-undang 7 Nomor 17 yang namanya Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas, dan Karyawan BUMN dilarang dilibatkan dalam kampanye."
"Jadi kan saya tidak terlibat kampanye, saya kan pesan juga pada Bro Erick pasti dia dengar," jelas Refly.
Mantan Komut PT Pelindo II ini berpesan pada Erick BUMN jangan dipolitisasi agar perusahaan-perusahaan milik negara itu tetap bertahan.
"Tolong BUMN jangan dipolitisasi ya karena kalau dipolitisasi rusak BUMN kita, tidak akan pernah jadi besar kalau dipolitisasi," ucap dia.
Nama mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno sempat disebut-sebut masuk dalam salah satu BUMN bersama Basuki Tjahaja Purnama BTP alias Ahok
Namun hanya Ahok yang masuk menjadi Komisaris Utama Komut Pertamina sementara Sandiaga belum diberi kesempatan itu
Meski demikian kesempatan untuk masuk ke BUMN belum benar-benar sirna karena mantan wakil Anis Baswedan di DKI ini juga punya kapasitas untuk memimpin perusahaan
Belum lama ini, Sandiaga berbincang dengan Menteri BUMN , Erick Thohir . Banyak hal yang dibicaran oleh dua pebisnis sukses tersebut
Politikus Gerindra, Sandiaga Uno mengungkap percakapannya dengan Menteri BUMN, Erick Thohir.
Hal itu terjadi saat Sandiaga Uno melakukan percakapan melalui video call dengan Refly Harun yang tayang di channel YouTube Refly Harun, pada Minggu (17/5/2020).
Mulanya, Sandi menyinggung soal tawaran Erick Thohir menjadi pejabat di BUMN.
Menurut Sandi, Erick memiliki perasaan di mana ia ingin bekerja dengan dirinya karena hubungan pertemanan.
Meski demikian, Erick melakukan hal tersebut tetap sesuai dengan dasar pedoman.
"Kalau mengenai tawaran itu juga sama ya menurut saya, kalau hatinya dia kan pasti mau kerja sama temennya yang dari kecil berteman."
"Kalau dari segi governance, benturan kepentingan tentunya dia punya pedoman-pedoman dia," ujar Sandi.
Lalu, Mantan Calon Wakil Presiden di Pemilu 2019 lalu itu membeberkan situasi yang dialami BUMN di tengah Covid-19.
Sehingga, menurut Sandi, tanggung jawab Erick kini makin besar.
"Dan yang menarik dengan adanya Covid-19 ini tiba-tiba BUMN akan ada di posisi-posisi yang sangat-sangat strategis sekaligus rentan."
"Karena kalau kita punya portofolio yang 150-160, (115-red) perusahaan ini Chief Erick ini punya satu tanggung jawab, ada pelayanan publik, ada yang harus dijaga stake holder ke pemerintah," jelasnya.
Sandi menilai bahwa BUMN memiliki dua tugas besar ekonomi setelah Covid-19.
"Dia harus betul-betul melakukan satu orkestrasi di BUMN ini bagaimana bisa selamat dari Covid-19 dan menjadi tulang punggung daripada the new normal."
"Satu tatanan ekonomi baru pasca Covid-19 karena saya yakin setelah Covid-19 kita akan masuk ke the new normal dengan dua apa tugas utama buka lapangan kerja seluas-seluasnya," ujar dia.
Erick disebut harus bisa memastikan stok kebutuhan warga Indonesia dibanding memprioritaskan kepentingan lain.
"Dan pastikan kebutuhan hidup bangsa Indonesia ini terpenuhi karena pasti the new normal masing-masing negara cenderung untuk menjaga prioritas bagi pasokan negara tersebut."
"Mereka akan amankan kepentingan negara-negara tersebut," ujarnya.
Lalu, Refly menyinggung soal adanya pihak-pihak yang meminta jabatan di BUMN.
"Pasti bro Erick pusing itu kepalanya belum lagi orang-orang yang minta jatah," singgung Refly.
Lalu, Sandi menjelaskan bahwa Erick sendiri pernah mencurahkan hatinya (curhat) bahwa dirinya tak suka ditekan.
"Dia pernah curhat sih waktu mungkin dua tiga bulan terakhir ya salah satu yang paling dia nggak suka kan adalah kalau dia ditekan."
"Saya kenal banget orangnya semakin dia ditekan biasanya makin dia melawan," ujar Sandi.
Sandi menduga belum tentu orang-orang bisa dengan mudah bermain politik dengan Erick.
"Itu tipikal orang Sumatera," singgung Refly.
"Betul-betul dia orang Lampung, jadi semakin ditekan semakin keluar tanduknya enggak tahu bisa temen-temen politik berdansa sama seorang Erick Thohir," jawab Sandi.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan, ia yakin Erick tengah mengalami hal yang cukup sulit.
Tapi saya yakin tugasnya berat banget apalagi dengan Covid-19 (TribunWow.com/Mariah Gipty)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Sandiaga Uno Bongkar Curhatan Erick Thohir padanya: Semakin Dia Ditekan Biasanya Makin Dia Melawan,
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Sandiaga Uno Habiskan 1 T untuk Pilpres, Refly Harun Sebut Anies Baswedan dan Janji Setia ke Prabowo